KPMP Imbau Masyarakat Gotong Royong Tolak Provokasi

Nasional13 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Ketua Umum Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) Ki Kusumo mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia bersatu menolak provokasi.

Pasalnya, dia melihat, ada indikasi pihak-pihak yang sengaja menggerakkan dan memprovokasi tindakan anarkis, meski sebagian masyarakat turun ke jalan murni menyuarakan aspirasi.

“Masyarakat harus kembali bersatu dan bergotong royong, tolak provokasi. Jika ada pihak yang berupaya memprovokasi dan menjarah, maka masyarakat harus bersatu dan menghalaunya. Kita jaga objek-objek vital dari tindakan anarkisme,” kata Ki Kusumo dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (2/9/2025).

Baca juga : Tani Merdeka Indonesia Minta Masyarakat Jaga Persatuan, Tolak Anarkisme

Ki Kusumo menyebut, kerapuhan di tengah masyarakat dapat dimanfaatkan untuk adu domba.

“Ada pihak yang berupaya memanfaatkan situasi untuk melakukan provokasi dan penjarahan. Perjuangan bisa kehilangan makna karena ulah seperti ini,” tegas Produser sekaligus aktor Film Drakula Cinta ini.

Jika sudah demikian, kata Ki Kusumo, langkah selanjutnya adalah mengaktifkan dan memperkuat siskamling. Gerakan ini, sambung Ki Kusumo, menekankan kolaborasi seluruh elemen masyarakat dari tingkat kelurahan hingga RT/RW.

Baca juga : Presiden Prabowo dan Tokoh Agama Imbau Masyarakat Tenang dan Jaga Kondusivitas

Dia mencontohkan masyarakat di Summarecon Bekasi yang berhasil menghalau massa tak dikenal yang diduga hendak membuat kerusuhan.

“Dalam suasana seperti saat ini, masyarakat harus selalu waspada dan bersatu melawan berbagai tindakan provokasi anarkis,” sebut Ki Kusumo.

“Kita semua punya andil menjaga wilayah kita, menjaga bangsa kita, bersama kita jaga Indonesia,” pungkasnya.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

READ  Kemenkes Terbitkan SE Covid-19, Masdalina Pane: Harusnya Disertai Data





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *