Kongres GMNI di Bandung Soroti Kedaulatan dan Solidaritas

Nasional159 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) resmi membuka Kongres Ke-XXII di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika No. 65, Kota Bandung.

Acara yang mengusung tema “Bersatu, Lawan Penjajahan Gaya Baru” itu dihadiri oleh berbagai tokoh nasional, perwakilan organisasi mahasiswa se-Indonesia, akademisi, dan elemen masyarakat sipil.

Gedung Merdeka dipilih sebagai lokasi kongres karena nilai historisnya sebagai tempat digelarnya Konferensi Asia Afrika tahun 1955, simbol perlawanan terhadap kolonialisme dan bentuk konkret solidaritas negara-negara dunia ketiga.

Kongres ini menjadi momentum strategis bagi GMNI untuk merumuskan sikap politik organisasi dalam menghadapi tantangan global dan menguatkan kembali semangat perjuangan marhaenisme yang diwariskan oleh Bung Karno.

“Ini mungkin momen spesial, karena sudah lima tahun GMNI tidak melaksanakan kongres. Biasanya dua tahun sekali. Tapi hari ini, di Gedung Merdeka, tempat kemerdekaan dan keberanian dulu didengungkan lewat Konferensi Asia Afrika, kita kembali bersatu untuk melawan bentuk penjajahan gaya baru,” ujar Ketua Umum GMNI Imanuel Cahyadi dalam sambutannya.

Baca juga : Ipemi Gandeng Kemensos Perkuat Kewirausahaan Sosial

Ia juga mengapresiasi kehadiran tamu undangan dari sejumlah kementerian, seperti Kemenpora, Kominfo, dan Kementerian Koperasi, serta tokoh-tokoh alumni GMNI, termasuk mantan Sekjen Presidium GMNI, Mas Cokro.

“Kita ucapkan terima kasih kepada semua yang hadir. Ini menjadi bukti bahwa perjuangan mahasiswa tetap relevan dan penting dalam menyelamatkan masa depan bangsa,” tuturnya. 

Acara pembukaan berlangsung khidmat dan meriah. Pembawa acara mengarahkan seluruh tamu undangan untuk berdiri sebagai bentuk penghormatan saat Kongres secara simbolis dibuka oleh tokoh senior GMNI, Suko Sudarsono.

“Oke. Dengan ini saya menyatakan bahwa Kongres GMNI yang ke-22 saya buka. Merdeka! Merdeka!” seru Suko disambut pekikan semangat dari para peserta.

READ  Tokoh Betawi Pekikan Maklumat Ciburial Untuk Memajukan Kebudayaan

Sebagai Informasi, GMNI merupakan organisasi kemahasiswaan yang berdiri sejak tahun 1954 dan dikenal sebagai gerakan yang mengusung ideologi Marhaenisme.

Baca juga : Garap Konveksi Di Bandung, Ketum Addin: Badan Usaha Milik Ansor Pecah Telor

Dalam sejarahnya, GMNI aktif dalam dinamika politik dan sosial nasional dengan menempatkan mahasiswa sebagai agen perubahan.

Kongres Nasional GMNI merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi dalam struktur organisasi.

Selain memilih kepemimpinan nasional yang baru, forum ini juga menjadi ajang konsolidasi ideologis dan penentuan arah perjuangan strategis.

Tema besar tahun ini, “Bersatu, Lawan Penjajahan Gaya Baru”, mencerminkan kekhawatiran terhadap dominasi kekuatan asing dalam bidang ekonomi, budaya, dan digitalisasi.

GMNI memandang pentingnya keberdaulatan bangsa di tengah ketimpangan global dan tekanan neoliberalisme yang kian kompleks.

Baca juga : Presiden Beri Bintang Penghargaan Kepada 7 Satuan & 3 Anggota Polri

Kongres GMNI Ke-XXII dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari ke depan dengan berbagai agenda, termasuk sidang pleno, diskusi panel, dan pemilihan ketua umum.

Kongres ini diharapkan tidak hanya melahirkan pemimpin muda progresif, tetapi juga memperkuat gerakan mahasiswa nasional dalam menjawab tantangan zaman.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *