Kiprah TA Pro Angkat Kreator Akar Rumput

Nasional10 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Fenomena penyanyi viral dengan latar belakang unik terus meramaikan dunia musik digital Indonesia. Salah satu nama yang tengah mencuri perhatian adalah Dedi Mega.

Berprofesi sebagai sopir truk di Kalimantan, Dedi kini tampil di berbagai platform digital seperti YouTube, TikTok, dan Instagram dengan ciri khas logat Jawa yang kental.

Namanya melejit setelah lagu-lagu populer seperti “Stecu” dan “Tia Monika” yang dinyanyikannya, menjadi viral.

Popularitas Dedi semakin menguat setelah diangkat oleh TA Pro Musik & Publishing, label yang aktif mengorbitkan penyanyi dan musisi unik, baik secara off air maupun digital.

Namun Dedi bukan satu-satunya talenta yang dikembangkan label tersebut. Ada Bu Guru Eni Mulyasari yang viral lewat lagu Jang, Bunda Dor Dor dengan lagu Waktu Ku Kecil, serta Pak Slamet Pengamen melalui lagu Salahmu Sendiri dan Tambal Ban.

Baca juga : Pengamat: Era Nadiem Paling Banyak Angkat Guru Honorer Jadi PPPK

Ada pula Kades Hoho asal Banjarnegara yang melejit lewat kolaborasinya dengan Lala Widi. Nama-nama tersebut tak hanya viral, tetapi juga kerap merajai daftar trending YouTube Musik Indonesia.

Direktur TA Pro, Tole Sutrisno, mengatakan bahwa labelnya berkomitmen memberdayakan musisi dan penyanyi kreatif dari akar rumput.

“Kami memang punya komitmen untuk membantu mereka yang kreatif dan punya semangat berkarya di dunia musik Indonesia,” ujar Tole dalam sebuah diskusi di kafe kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2025).

Lebih dari sekadar membuat mereka viral, Tole menekankan pentingnya keberlanjutan dan manfaat ekonomi bagi para kreator.

“Kami juga membantu mengangkat mereka, seperti Dedi, Pak Slamet, dan Bu Guru Eni, agar bisa menikmati keterlibatan mereka di dunia kreatif. Secara ekonomi, mereka akan mendapatkan manfaatnya,” ujarnya.

READ  Saran Kader Gerindra, Koperasi Merah Putih Disesuaikan Kondisi Desa

Baca juga : Ditemani Kader Artis Ke Pangadegan, Ketum PAN Sambangi Para Korban Kebakaran

Sebagai label, TA Pro tidak hanya fokus pada pengorbitan penyanyi. Mereka juga membuka peluang bagi pelaku industri kreatif di daerah, mulai dari pencipta lagu (composer), Orkes Melayu (OM), hingga grup musik melalui berbagai kerja sama.

TA Pro juga menyediakan layanan manajemen artis bagi penyanyi dan musisi yang ingin berkembang lebih serius.

Hingga kini, ratusan lagu produksi TA Pro telah menghiasi tangga trending YouTube dan berbagai Digital Streaming Platform (DSP). Tole meyakini bahwa industri kreatif, termasuk musik, merupakan sektor yang tangguh.

“Industri kreatif itu tidak pernah terpapar krisis ekonomi, sehingga menjadi peluang ekonomi yang cukup besar bagi para pelaku musik tanah air,” jelasnya.

Untuk memperkuat ekosistem itu, TA Pro mengembangkan unit usaha event organizer (EO) dan production house (PH).

Baca juga : Solidkan Partai, OSO Minta Kader Hanura Perkuat Akar Rumput

Langkah ini ditujukan untuk menampung lebih banyak anak muda kreatif yang ingin berkembang di industri digital.

Dengan strategi yang komprehensif, TA Pro tak sekadar mengejar tren viral, tetapi membangun panggung berkelanjutan bagi wajah-wajah baru musik Indonesia.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *