Kilang Pertamina Bikin Sawah Subur, Petani Ikut Makmur

Nasional22 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Kilang Pertamina Internasional (KPI) menaruh perhatian pada sektor pertanian melalui sejumlah program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga mendukung ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan.

Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, menyampaikan sedikitnya ada empat unit operasi KPI yang melaksanakan program TJSL bidang pertanian.

Program tersebut dikembangkan dengan pendekatan inovasi agar memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat.

Baca juga : Dari Plaza Ngasem, Pertamina SMEXPO Hidupkan Ekonomi Rakyat

Kilang Dumai, misalnya, melalui wilayah operasi Sungai Pakning, menginisiasi program “Tuah Gambut Bersemi, Kampung Baru Berdikari” yang mengubah lahan gambut tidak produktif menjadi area pertanian hortikultura.

Di wilayah operasi Dumai dan Sungai Pakning, KPI juga menjalankan tiga program unggulan, yakni “Pertanian Tuah Jaya”, “Edu-Agrowisata Buah Mekar Sejati”, dan “Pertanian Lahan Gambut”.

Ketiga program itu berfokus pada praktik pertanian berkelanjutan serta memuat unsur edukasi.

“Salah satu contohnya adalah Program Edu-Agrowisata yang mengajarkan metode pertanian buah ramah lingkungan sekaligus menciptakan destinasi wisata edukatif. Sementara itu, program pertanian gambut bertujuan mengurangi kebakaran lahan dengan memberikan nilai ekonomi pada lahan gambut,” ujar Milla, Kamis (25/9/2025).

Baca juga : Kembangkan Asuransi Pertanian, BRI Insurance Survei Langsung ke Petani Karawang

Kilang Plaju mengembangkan program “Mina Padi – Optimalisasi Lahan Pertanian Terintegrasi & Mandiri Energi”.

Program ini menggabungkan pertanian dan perikanan di Desa Sungai Rebo untuk menciptakan sistem pangan berkelanjutan. Sementara di wilayah timur Indonesia, Kilang Kasim menghadirkan program “Pengembangan Kampung Malabam” dengan pendekatan holistik.

Menurut Milla, program itu mencakup pengolahan limbah organik melalui peternakan, pertanian berkelanjutan, reaktivasi rumah baca, serta peningkatan layanan kesehatan.

READ  Pembiayaan UMKM BSI Tembus Rp 21 37 Triliun Di Februari 2025

“Fokus utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat dengan pendekatan yang sesuai dengan potensi lokal. Program ini tidak hanya menyentuh aspek lingkungan, tetapi juga pendidikan dan kesehatan masyarakat,” katanya.

Baca juga : Gol Telat Peralta Bikin Borneo FC Nyaman Di Puncak

Hingga September 2025, program TJSL KPI di bidang pertanian telah memberikan manfaat langsung kepada sekitar 150 orang dan manfaat tidak langsung bagi sekitar 1.400 orang.

Program ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG’s), antara lain poin 1 (tanpa kemiskinan), 2 (tanpa kelaparan), 3 (kehidupan sehat dan sejahtera), 5 (kesetaraan gender), 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), 13 (penanganan perubahan iklim), dan 15 (ekosistem daratan).

“Dengan pendekatan yang inklusif dan berbasis kebutuhan lokal, KPI membuktikan bahwa industri energi dapat bersinergi dengan sektor pertanian untuk menciptakan dampak sosial yang positif dan berkelanjutan bagi masyarakat,” tutur Milla.

KPI merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (Environment, Social, and Governance/ESG). Perusahaan ini juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal dalam strategi operasionalnya.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *