
Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA
Tausiah Politik
RM.id Rakyat Merdeka – Ternyata Nabi Muhammad SAW bukan hanya membawa ilmu-ilmu teologi tetapi memberikan kontribusi ilmu-ilmu praktis, seperti ilmu-ilmu medis yang sangat dibutuhkan umat manusia pada saatnya. Pengalaman Nabi seperti ini juga ditiru pada masa kejayaan Islam di abad pertengahan.
Menurut Prof Osman Bakar, kontribusi kemanusiaan paling besar dunia Islam ialah dunia kedokteran. Hal yang sama juga diakui oleh Bammate dalam bukunya: Muslim Contribution to Civilization, sebagaimana dikutip Husain Haryanto, yang mengatakan, para dokter muslim memainkan peran di dalam sains medis di dunia barat. Sama yang dikatakan oleh Thomas Goldstein bahwa dari para ilmuan muslim pertama kali dunia Barat mengenal sistem perawatan medis yang telah berkembang tinggi.
Baca juga : Pengalaman Dari Irano-Semit dan Afro-Erasia
Semangat para ilmuan muslim mengembangkan dunia medis terutama dipicu oleh Nabi Muhammad SAW sendiri yang telah menegaskan: “Setiap penyakit pasti ada obatnya” (li kulli dain dawa’). Selain memberikan motivasi intelektual, Nabi juga aktif mengembangkan dan sekaligus mencontohkan pola hidup yang hygiene, misalnya melarang membuang kotoran pada sumber air, baik yang tergenang maupun yang mengalir, melarang meludah di sembarang tempat, menekankan bahwa kebersihan separuh dari iman.
Nabi selalu mencuci tangan sebelum makan, makan dengan tangan kanan dan membersihkan kotoran dengan tangan kiri, menyerukan untuk selalu memotong dan membersihkan kuku, menganjurkan sekaligus mencontohkan selalu membersihkan gigi, rambut, dan merapikan kumis dan jenggot, menganjurkan untuk rajin mandi, terutama dalam kondisi-kondisi tertentu, sepati pasca janabah (selesai berhubungan suami isteri, bermimpi basah, atau selesai menjalani menstruasi bagi perempuan), menjelang shalat Jumát atau shalat Ied.
Baca juga : Peran Penting Perpustakaan
Nabi juga menganjurkan untuk memperhatikan keseimbangan gizi, misalnya mengkonsumsi madu, yang dikatakannya: “Madu mengobati segala jenis penyakit” (al-‘asal daí kulli da’in), menganjurkan untuk mengkonsumsi labu, ketimun, yoghurt, susu murni, melon, kurma, buah ara dan meminum air zam-zam.
Nabi melarang sama sekali mengkonsumsi bangkai, yakni binatang yang mati secara alami tanpa disembelih, melarang makan babi, darah dan binatang jorok atau binatang lain yang termasuk keluarga karnivora dan binatang ampibi serta mencandu alkohol. Nabi menganjurkan untuk secara rutin makan sayuran segar, daging segar, ikan segar, susu, telur dan unggas.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.