HomeBabby.my.id, (JAKARTA) — Peluang kepemilikan rumah di tahun 2025 semakin terbuka berkat kolaborasi antara data, teknologi, dan inovasi pembiayaan yang terus berkembang.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, sektor properti Indonesia justru menunjukkan ketahanan yang kuat dan prospek yang menjanjikan.
Baca Juga: Ditarget Salurkan 15.000 Rumah Subsidi Tahun Ini, Bank BJB: Kami Optimis, Tapi…
Fakta-fakta positif ini menjadi motivasi baru bagi masyarakat untuk mewujudkan rumah impian.
Hal ini terungkap dalam talkshow “Tren dan Strategi Properti Kelas Menengah Atas: Relevansi di Masa Ketidakpastian” pada Rabu (18/6/2025), yang digelar oleh Pinhome bersama Bank Muamalat, mengupas data terbaru pasar properti melalui Pinhome Home Value Index (PHVI) dan Pinhome Home Rental Index (PHRI) untuk Kuartal I 2025 dan strategi kepemilikan properti di tengah narasi ketidakpastian ekonomi.
Data pasar properti, inovasi digital, dan produk pembiayaan adaptif menjadi sorotan utama dalam mendorong kepemilikan rumah di 2025.
5 Peluang Kepemilikan Rumah yang Bikin Optimis
Di tengah berbagai tantangan ekonomi, sektor properti Indonesia justru menyimpan sederet peluang yang menjanjikan.
Berikut 5 peluang kepemilikan rumah yang menunjukkan bagaimana pasar terus bertumbuh, memberi kesempatan lebih luas bagi masyarakat untuk memiliki hunian idaman di 2025.
Baca Juga: Gedung Permata Bank di Bintaro Raih Sertifikat Green Building dari GBCI
1. Stabilnya Harga Rumah Segmen Menengah di Tengah Gejolak Ekonomi
Data Pinhome Home Value Index (PHVI) Kuartal I 2025 menunjukkan harga rumah tipe 50–120 m² dan 121–200 m² di Jabodetabek cenderung stabil.
Bahkan beberapa kawasan mencatat pertumbuhan harga positif, seperti Tanjung Priok (+5%) dan Cakung (+3%).
Stabilitas ini memberikan peluang lebih luas bagi pembeli untuk bertransaksi tanpa khawatir lonjakan harga yang mendadak.
Baca Juga: Didukung Pinhome, Agen Properti APEX Fokuskan Hunian Menengah Atas
Di luar Jabodetabek, harga rumah di Kota Surabaya dan Kab. Sidoarjo juga cenderung stabil, mencerminkan kepercayaan pasar properti daerah yang terus tumbuh.
2. Pertumbuhan Signifikan di Segmen Rumah Mewah dan Premium
Pada segmen rumah tipe ≥201 m², kenaikan harga terlihat di kawasan premium seperti Cilandak dan Kelapa Gading di Jakarta.
Kota Bogor mencatat kenaikan harga rumah mewah 4%, sementara Pekanbaru mengalami lonjakan harga hingga 17%.
Di luar Jabodetabek, Kota Mataram dan Kab. Lombok Barat mencatat kenaikan harga rumah mewah hingga 10%, sedangkan Kota Denpasar dan Kab. Badung mencatat kenaikan harga 2% hingga 5% untuk tipe 55–120 dan 121–200.
Baca Juga: Investor Incar Pasar Hotel Asia Pasifik, India Jadi Kunci Baru Pertumbuhan
Dengan pertumbuhan harga ini, segmen rumah mewah tetap menjadi instrumen investasi yang menjanjikan.
3. Harga Sewa Naik, Investor Properti Semakin Diuntungkan
Data juga menunjukkan kenaikan harga sewa yang signifikan di beberapa lokasi. Kota Bekasi (+15%) dan Kota Bogor (+12%) mencatat kenaikan harga sewa rumah mewah. Jakarta Timur mencatat kenaikan harga sewa hingga 10% (tipe 55–120) dan 7% (tipe 121–200).
Di luar Jabodetabek, harga sewa di Kota Denpasar naik 5–8% untuk semua tipe, sedangkan Kota Surabaya, Kota Malang, dan Kab. Sidoarjo tetap stabil.
Baca Juga: Harga Rumah di Jogja Melesat 10,9%: Segmen Murah Diburu, Mewah Dilirik
Sebaliknya, Kota Semarang justru mencatat penurunan harga sewa setelah sempat meningkat di kuartal sebelumnya.
4. Lonjakan Minat Pencarian Properti Menengah Atas dan Mewah
Dayu Dara Permata, CEO & Founder Pinhome mengatakan bahwa, lebih dari 50% pengguna Pinhome kini aktif mencari rumah di segmen menengah atas dan mewah, dengan pertumbuhan pencarian mencapai 22% dan 21% secara kuartalan.
“Bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi global, properti tetap menjadi pilihan investasi yang kuat,” ujar Dayu.
Baca Juga: 78% Profesional Asia Pasifik Nilai AI Bawa Dampak Positif Kuat bagi Perusahaan Real Estat
Kondisi ini menunjukkan bahwa permintaan untuk rumah segmen menengah hingga mewah tetap solid dan berpotensi tumbuh lebih lanjut hingga 2025.
5. Solusi Pembiayaan dan Digitalisasi Memudahkan Kepemilikan Rumah
Selain peluang harga dan permintaan, pembiayaan rumah pun semakin mudah berkat inovasi perbankan.
Bank Muamalat menawarkan KPR iB Hijrah berbasis syariah dengan skema angsuran tetap sepanjang tenor pembiayaan.
“Nasabah mengetahui besaran angsuran dan margin sejak awal sehingga perencanaan keuangan lebih pasti,” ujar Dedy Suryadi Dharmawan, SEVP Operations Bank Muamalat.
Baca Juga: BCA Resmi Gabung Salurkan FLPP Rumah Subsidi, Optimis Program 3 Juta Rumah
Selain itu, program KPR iB Hijrah Baitullah memberikan hadiah porsi haji, umrah, hingga wakaf masjid untuk menambah nilai ibadah di samping kepemilikan rumah.
Kolaborasi dan Digitalisasi untuk Memperkuat Pasar Properti

Di sisi lain, APEX Real Estate melihat permintaan properti di kawasan Tangerang, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Sawangan Depok tetap bergairah.
Properti seharga Rp500 juta hingga Rp2 miliar banyak diincar pembeli end-user, dan investor pun kembali aktif terutama di proyek-proyek dengan potensi harga sewa yang menarik.
“Digitalisasi dan kerja sama kami dengan Pinhome mempercepat proses pencarian hingga transaksi, sekaligus memperluas jangkauan pembeli dan agen properti,” ungkap Melia Silmina, Head of Business Development APEX Real Estate.
Baca Juga: Dominasi Recurring Income hingga 82%, INPP Genjot Pertumbuhan Lewat Proyek Ikonik
Dengan data positif, inovasi pembiayaan syariah, dan kemudahan digital, kepemilikan rumah di Indonesia semakin inklusif dan prospektif.
Bahkan di tengah ketidakpastian global, pasar properti tetap menunjukkan ketahanan dan peluang pertumbuhan menjanjikan hingga 2025 dan seterusnya.
***
Baca berita lainnya di GoogleNews
———
KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertiterkini.com/kepemilikan-rumah-di-2025-makin-mudah/