
RM.id Rakyat Merdeka – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) resmi membuka Garuda Spark Innovation Hub di Kota Medan, Sabtu (8/11/2025). Langkah ini bertujuan untuk mengembangkan inovasi di bidang teknologi pangan (foodtech) dan pertanian (agritech) sebagai ruang kolaborasi digital pertama di Sumatera.
Peluncuran ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ketahanan pangan melalui teknologi. Selain itu, ini adalah upaya pemerintah untuk memperluas ekosistem startup digital ke luar Pulau Jawa. Garuda Spark Medan merupakan hub kolaborasi digital pertama yang diresmikan di Pulau Sumatera. Hub ini melengkapi dua fasilitas serupa yang sebelumnya telah hadir di Jakarta dan Bandung.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menjelaskan Garuda Spark Innovation Hub di Medan dirancang sebagai wadah kolaborasi. Tempat ini akan mempertemukan pelaku startup, industri, akademisi, dan investor. Tujuannya adalah untuk membangun solusi digital yang menjawab tantangan pangan nasional. Meutya menyebut, fokus ini sejalan dengan arahan Presiden di forum APEC beberapa waktu lalu.
Baca juga : Jaga Soliditas Internal, Ketua Golkar Rohil Pilih Mundur Dari Pencalonan
“Presiden di forum APEC menyampaikan pentingnya kesiapan generasi muda dalam memanfaatkan kecerdasan artifisial, khususnya di bidang pertanian,” ujar Meutya Hafid dalam acara peluncuran di Medan.
“Untuk Medan, kita fokuskan pada inovasi yang bisa memperkuat ketahanan pangan, meskipun tetap terbuka untuk bidang teknologi lainnya,” lanjutnya.
Meutya menegaskan, Medan dipilih karena memiliki daya saing digital dan potensi besar dalam pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis teknologi. “Medan, Sumatera Utara, menjadi salah satu penyumbang ekonomi digital di tanah air,” tuturnya.
Baca juga : Malam Ini, Persija Bidik 3 Kemenangan Beruntun Di Manahan
“Kita juga meyakini karya talenta-talenta di Medan yang kreativitasnya luar biasa,” tambah Meutya. “Sehingga rasanya memang tepat untuk kemudian membuat innovation hub untuk mempertemukan talenta dengan industri dan para investor,” tegasnya.
Dukungan data juga kuat. Menurut survei Digital Competitiveness Index 2025, Medan menempati posisi ke-7 sebagai kota dengan daya saing digital tertinggi di Indonesia.
Kondisi ini menjadikan Medan lokasi ideal untuk memperluas jejaring inovasi. “Medan yang dulu dikenal sebagai kota perdagangan, kini tumbuh menjadi kota ide dan inovasi. Garuda Spark diharapkan menjadi jembatan antara potensi lokal dan peluang global,” tambah Meutya.
Baca juga : Pertamina Hadirkan Inovasi Energi Bersih Di Tengah Kemarau Boyolali
Di lokasi yang sama, Direktur Jenderal Ekosistem Digital Edwin Hidayat Abdullah menambahkan, Garuda Spark akan menghadirkan beragam program bagi pelaku startup. Program itu meliputi pelatihan digital, forum mentoring bersama praktisi industri, hingga pertemuan langsung dengan para investor. “Di sini tidak hanya membina startup, tapi juga membentuk techpreneur dan digital talent yang siap berkompetisi di pasar global,” kata Edwin.
Ia menegaskan, Garuda Spark bukan sekadar tempat pertemuan, melainkan platform kolaboratif yang mempertemukan ide, teknologi, dan peluang bisnis. “Kita ingin lebih banyak perusahaan teknologi lahir dari berbagai daerah, bukan hanya dari ibu kota,” ujarnya.
Program ini juga mendukung agenda Indonesia Digital 2045, yang menargetkan pertumbuhan ekonomi digital berkelanjutan berbasis inovasi dan pemerataan kesempatan digital di seluruh wilayah Indonesia.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.












