Kampus Universitas Ciputra Jakarta Siap 2026, Bulan Depan Tutup Atap

PropertyandTheCity.com, Jakarta– Semakin lengkap fasilitas yang disediakan Ciputra Group di superblok Ciputra International (7 ha) yang dikembangkan di Jl Lingkar Luar Barat, Cengkareng, Jakarta Barat, menyusul hampir rampungnya pembangunan gedung kampus Universitas Ciputra (UC) Jakarta.

Denny Bernardus, Director, Board of Executive, Yayasan Ciputra Pendidikan, menjelaskan, dijadwalkan pada Oktober 2025 pembangunan fisik gedungnya sudah mencapai tutup atap (topping off), sehingga dapat difungsikan untuk kegiatan perkuliahan semester ganjil pada tahun ajaran 2026/2027.

“Kami komitmen mengejar target penyelesain proyek gedung Universitas Ciputra Jakarta di tahap topping off Oktober tahun ini. Pendaftaran mahasiswa baru sudah dilakukan sejak awal tahun ini, dan September 2026 kampus siap beroperasi secara penuh,” ujarnya kepada awak media saat acara Road to Topping Off Universitas Ciputra Jakarta, Senin (22/9).

Kampus UC Jakarta dibangun di atas lahan 1 hektar dengan luas bangunan 65.000 m2 berkapasitas 10.000 mahasiswa. Lokasinya persis di jalan utama masuk Ciputra International. Konstruksi dibangun secara bertahap. Perdana, kampus dibangun seluas hampir 40.000 m2 dengan fasilitas pendukung kegiatan perkualihan nantinya antara lain, 65 ruang kelas dan laboratorium, dua Integrity Hall berkapasitas 150 orang, serta sebuah auditorium berkapasitas 500 orang.  

Kampus ini juga akan memiliki 1 basement dan 3 lantai podium parkir yang mampu menampung hingga 320 mobil, sehingga tidak perlu ada keraguan bagi para calon mahasiswa se-antero Jakarta dan sekitarnya untuk menempuh pendidikan di sini.

Ia berharap kehadiran kampus yang fisiknya representatif akan berpengaruh positif terhadap kualitas generasi penerus bangsa Indonesia. Universitas Ciputra Jakarta menjadi salah satu pilihan yang akan memudahkan aktifitas mahasiswa dan civitas akademika karena lokasinya dekat dengan dengan akses tol.

Sebabnya, universitas swasta favorit ini juga terbuka untuk mahasiswa-mahasiswi dari keluarga yang berdomisili di perumahan-perumahan lain yang menjamur di koridor jalan tol lingkar luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) Kebon Jeruk – Ciledug, terutama di beberapa perumahan yang dekat dengan exit tol Meruya, Joglo, Kembangan, dan Ciledug.

“Kebetulan dalam radius 3-5 kilometer dari Ciputra International belum ada kampus swasta fovorit yang dikembangkan di dalam area superblok. Kampus UC Jakarta terintegrasi dengan dua gedung perkantoran, dua menara apartemen dilengkapi sistem keamanan 24 jam jam, jadi lingkungannya dipastikan aman dan nyaman,” ungkap Sementara itu Winarto Poernomo, Campus Director Universitas Ciputra Jakarta.

Keunggulan lainnya, kampus akan dilengkapi ruang belajar dan laboratorium mutakhir seperti ruang simulasi bisnis dengan aplikasi Markstrat, yang juga digunakan oleh universitas ternama dunia seperti Stanford. Lalu fasilitas Smart Classroom dilengkapi teknologi mutakhir seperti Interactive Flat Panel (IFP), Artificial Intelligence (AI), dan ruang kelas hibrida.

Asa Mendiang Pak Ci

Menurut Denny Bernardus, perguruan tinggi ini punya misi untuk menghasilkan lulusan yang siap menjadi entrepreneur atau wirausaha. Misi itu diprakarsai oleh pendiri Ciputra Group, yakni Ciputra (mendiang), dimana di tengah kesuksesan bisnisnya propertinya itu, ia merasa prihatin, dengan kesenjangan sosial, kemiskinan dan korupsi yang masih menjadi problem besar Indonesia.

Karena itu sejak sekitar 2 dekade terakhir mendiang Ciputra getol menpromosikan pentingnya kewirausahaan atau entrepreneurship dalam berbagai bidang, tidak hanya bisnis, namun juga menggagas pelatihan kewirausahaan. Salah satunya melalui Universitas Ciputra yang digagasnya.

“Cita-cita founder kami, Bapak Ciputra ialah agar mencapai peningkatan kesejahteran masyarakat Indonesia bisa melalui mencetak entrepreneur. Semua anak harus jadi entrepreneur, negara kita harus jadi negara entrepreneur. Beliau mengatakan, hanya dengan cara itu kemiskinan dan kesenjangan bisa kita atasi,” cerita Denny.

Dalam konteks prestasi dan kesuksesan, Universitas Ciputra membentuk seluruh mahasiswanya agar menguasai tiga pilar penting dalam masa studi di kampusnya, antara lain memilih jalur sukses di bidang wirausaha, melanjutkan bisnis keluarga, dan menjadi profesional mumpuni di perusahaan ternama.

Adapun sejumlah fakultas disediakan pada program studi S1 dan Magister dengan prioritas jurusan Business Management (program internasional), Akuntansi dan Desain Komunikasi Visual (DKV).

“Yang membedakan UC dengan kampus swasta lainnya adalah semua mata kuliah di UC ada tugas berbasis gen AI dan kurikulum Real Business Experience, dimana setiap tugas akhir mata kuliah itu pasti berbasis industri. Kami menggandeng beberapa partner industrial untuk dijadikan studi kasus,” tandas Eddy Yusuf, Academic Director Universitas Ciputra Jakarta.

Pendidikan Berbasis AI Bukan Ancaman

UC pertama ada di Kota Surabaya, Jawa Timur, disusul Makassar, Sulawesi Selatan. Jakarta menjadi kampus UC ketiga yang diasuh oleh Ciputra Group. Pada 24 Agustus lalu, usia UC menginjak angka 19 tahun. Kini total pelajar eksisting sebanyak hampir 7.000 mahasiswa. Per Oktober 2025 nanti jumlah entrepreneur yang lulus dari UC mencapai 11.000 mahasiswa.

Sejak tahun lalu, UC mendeklarasikan diri sebagai kampus Artificial Intelligence (AI). Langkah ini dilakukan seiring dengan berkembangnya teknologi AI yang telah membawa perubahan signifikan di berbagai industri, termasuk pendidikan.

Menurut Eddy, dalam perkembangan teknologi AI, UC tidak memandangnya sebagai ancaman. Melainkan, sebagai pelecut semangat untuk terus melesat beriring dengan perkembangan zaman.

“Kehadiran AI generatif justru membuka peluang baru dalam cara belajar, bekerja, dan memecahkan masalah. UC memiliki standar setiap mata kuliah wajib ada porsi tugas yang menggunakan AI. Dasar keilmuan juga harus jalan, sehingga dengan penguasaan tersebut, penggunaan AI dapat memperlengkapi mahasiswa UC agar lebih unggul dibandingkan mahasiswa lain pada umumnya,” jelasnya.