JMFW 2026: Kukuhkan Kiblat Tren Modest Fashion Masa Depan

Infrastruktur23 Dilihat

Menteri Perdagangan Budi Santoso meluncurkan ajang modest fashion Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026 awal bulan lalu di Balai Kartini, Jakarta. Peluncuran ini menandai dimulainya rangkaian kegiatan pengembangan ekosistem fesyen nasional yang berdaya saing global.

Baca juga, Apa Penyebab Kebakaran Hunian Pekerja IKN? Ini Kata Polda Kaltim dan Polda Jatim!

Menurut Mendag Busan, JMFW bertujuan menampilkan tren modest fashion masa depan sekaligus membangun ekosistem fesyen nasional yang kuat dan terintegrasi. “Kami ingin JMFW menjadi kiblat modest fashion dunia dengan menampilkan tren masa depan serta membangun ekosistem fesyen yang solid. Jika masyarakat mengetahui tren, mereka akan lebih tertarik mengenakannya. Dampaknya, industri tekstil berkembang, UMKM tumbuh, dan daya beli masyarakat meningkat,” ujar Mendag Busan.

Puncak acara JMFW 2026 akan digelar pada 6–9 November 2025 di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta. Rangkaian kegiatan mencakup 12 parade busana, pameran dagang (trade show), talkshow, penjajakan bisnis (business matching), hingga penghargaan (award show). Lebih dari 100 desainer akan hadir dengan lebih dari 1.000 koleksi, menargetkan 8.000 pengunjung selama empat hari.

JMFW 2026 mengusung tema “Essential Lab”, yang dimaknai sebagai laboratorium fesyen untuk menentukan arah modest fashion Indonesia. “Layaknya laboratorium medis yang menjadi rujukan kesehatan, JMFW berfungsi sebagai laboratorium fesyen untuk memetakan gaya berpakaian masa depan,” jelas Mendag Busan.

Ia menambahkan, perbedaan utama JMFW 2026 terletak pada lokasi penyelenggaraan serta tema. “Fokus kami adalah membangun ekosistem. Kalau ekosistem sudah berjalan, semuanya bisa bergerak,” tambahnya.

Posisi Indonesia di Kancah Global

State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2024/2025 mencatat Indonesia berada di peringkat pertama sektor modest fashion, mengungguli Malaysia, Italia, Turki, dan Singapura. Posisi ini naik signifikan dari peringkat ketiga pada periode sebelumnya (2023/2024).

READ  Pertumbuhan Ekonomi 2025 Dipatok 5 Persen, Sri Mulyani Optimistis Capai Target

Capaian tersebut tidak hanya dilihat dari volume ekonomi, tetapi juga aspek kesadaran (awareness). Indonesia dinilai unggul dalam regulasi, fasilitasi pemerintah, kegiatan modest fashion berskala besar, serta partisipasi pelaku usaha di ajang internasional.

Mendag Busan menambahkan, JMFW 2026 memperluas konektivitas UMKM fesyen dengan pasar global melalui skema business matching yang difasilitasi oleh perwakilan perdagangan (perwadag) RI di luar negeri. “Kemendag memiliki 46 perwadag di 33 negara yang menjual produk Indonesia, termasuk fesyen. Program business matching hingga kini sudah memfasilitasi sekitar 800 UMKM dengan total potensi transaksi USD 90,04 juta,” ungkapnya.

Target dan Strategi Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional

Kemendag, Fajarini Puntodewi, menyampaikan JMFW 2026 ditargetkan meraih potensi transaksi USD 10 juta. “Kami berharap capaian tahun ini bisa melampaui pencapaian sebelumnya seiring dengan makin luasnya partisipasi dan jangkauan JMFW,” kata Puntodewi.

Sejak diluncurkan pada 2021, JMFW terus mencatat prestasi positif. Pada 2024, ajang ini menghadirkan lebih dari 239 jenama lokal dengan 1.000 koleksi modest fashion. Tahun 2025, potensi transaksi tercatat USD 20,40 juta, jauh melampaui target awal sebesar USD 3 juta. Menurut Puntodewi, pemilihan Balai Kartini sebagai lokasi JMFW 2026 bertujuan meningkatkan aksesibilitas dan partisipasi pemangku kepentingan.

Dalam peluncuran, Mendag Busan juga memimpin sesi Bincang Asik (BISIK) bersama mitra strategis JMFW dari berbagai sektor. Forum ini menjadi ajang dialog untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem modest fashion nasional.

Narasumber yang hadir antara lain:

• Yuke Sri Rahayu, Deputi Bidang Kreativitas, Budaya, dan Desain Kemenparekraf
• Imam Hartono, Kepala Departemen Ekonomi & Keuangan Syariah Bank Indonesia
• Kemas Erwan Huseini, Eksekutif Bank Syariah Indonesia
• Novia Sukmawaty, Global Halal Beauty Marketing Group Head ParagonCorp

READ  Langkah Nyata Atasi Backlog: Kementerian PKP Siapkan BSPS dan Rumah Subsidi 2026

Mereka sepakat bahwa JMFW berperan penting dalam mengukuhkan posisi Indonesia sebagai penentu tren modest fashion global sekaligus kontributor bagi perekonomian nasional. Kolaborasi dianggap kunci dalam membentuk ekosistem yang kuat.

Selain itu, hadir juga perwakilan Arabelle Scarf, jenama yang pernah ikut JMFW 2023. Syifa, perwakilannya, mengapresiasi peran JMFW dalam membuka akses pasar yang lebih luas.

“Berkat JMFW, Arabelle Scarf dikenal lebih luas, baik di kancah nasional maupun internasional. Fasilitasi Kemendag benar-benar terasa, bukan hanya untuk pelaku usaha di kota besar, tapi juga dari daerah kecil seperti kami,” ungkap Syifa.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/jmfw-2026-kukuhkan-kiblat-tren-modest-fashion-masa-depan/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *