RM.id Rakyat Merdeka – Mata bukan hanya jendela jiwa, tetapi juga penjaga utama kesehatan penglihatan. Di era modern, kesehatan mata dipahami secara lebih luas, mencakup aspek fungsional dan estetika sekaligus. Kelopak mata yang turun, gangguan saluran air mata, atau perubahan bentuk akibat trauma, tidak hanya memengaruhi penampilan tetapi juga fungsi pelindung mata. Kondisi-kondisi ini sering kali membutuhkan tindakan medis khusus yang dikenal sebagai oculoplasty—bedah plastik rekonstruksi mata—yang menggabungkan keahlian oftalmologi dan bedah plastik untuk memulihkan fungsi sekaligus memperbaiki estetika.
Oculoplasty merupakan subspesialisasi dalam oftalmologi yang fokus pada diagnosis dan tatalaksana kelainan di area sekitar bola mata, termasuk kelopak, orbita, dan sistem saluran air mata. Tindakan di bidang ini sangat beragam, mulai dari operasi fungsional seperti perbaikan ptosis, entropion, ektropion, epiblepharon, hingga rekonstruksi pasca-trauma, tumor, maupun fraktur orbita.
Dari sisi estetika, prosedur yang populer meliputi blepharoplasty kelopak atas maupun bawah untuk mengoreksi kulit berlebih dan kantung mata, double eyelid surgery, hingga perawatan non-bedah seperti botox. Tujuan utamanya adalah menjaga keseimbangan antara fungsi penglihatan, kenyamanan, penampilan wajah, dan rasa percaya diri pasien.
Fenomena ini sejalan dengan tren global. Menurut International Society of Aesthetic Plastic Surgery (ISAPS), dalam laporan Global Survey 2023, jumlah prosedur estetika—baik bedah maupun non-bedah—meningkat 3,4 persen menjadi 34,9 juta prosedur di seluruh dunia. Lebih dari 6,5 juta di antaranya adalah tindakan di area wajah dan kepala, naik 19,6 persen dibanding tahun sebelumnya.
Operasi kelopak mata (eyelid surgery) menjadi salah satu yang paling diminati, dengan kenaikan 24 persen dan total 1,7 juta prosedur pada tahun yang sama. Sementara itu, Grand View Research mencatat bahwa nilai pasar oculoplastic global mencapai 9,31 miliar dolar AS pada 2023, dan diproyeksikan tumbuh menjadi 14,02 miliar dolar AS pada 2030 dengan laju pertumbuhan 6,05 persen per tahun.
Di Asia, faktor genetika dan anatomi turut berperan dalam tingginya permintaan. Menurut hasil riset yang dipublikasikan di Nature (Scientific Report) tercatat bahwa sekitar 50 persen populasi Asia memiliki kelopak mata tanpa lekukan (monolid) atau dengan lekukan minimal, yang menjadikan prosedur seperti double eyelid surgery populer. Tercatat di Asia Timur, prevalensi double eyelid di Jepang mencapai 82–83 persen, Chinese Singaporean sekitar 66,7 persen, dan Taiwan lebih dari 83 persen.
Baca juga : Sakura Hadirkan Sistem Pengamanan Private Server
Di Singapura, hasil riset studi epidemiologi yang bertajuk Epidemiology of Oculoplastic Conditions: The Singapore Experience4, menunjukkan bahwa 77,4 persen tindakan oculoplastic berkaitan dengan kelopak mata, 13,1 persen terkait saluran air mata, dan 9,5 persen melibatkan rongga mata. Permintaan yang tinggi ini bukan hanya untuk alasan estetika, tetapi juga karena adanya kondisi medis seperti ptosis, epiblepharon, dan kelainan kelopak lainnya.
Sebagai eye care leader di Indonesia, JEC Eye Hospitals & Clinics menghadirkan Orbital, Oculoplastic, and Reconstructive Service yang ditangani oleh tim sub spesialis berpengalaman, didukung dengan fasilitas berstandar internasional. Layanan ini mencakup blepharoplasty untuk mengoreksi kelopak mata kendur atau membentuk lipatan baru, ptosis repair untuk memperbaiki kelopak mata turun akibat kelemahan otot, rekonstruksi pasca-trauma atau pengangkatan tumor kelopak, dacryocystorhinostomy (DCR) untuk membuka sumbatan saluran air mata, hingga tindakan bedah pada rongga orbita yang memerlukan penanganan kompleks.
Selain itu, di JEC Eye Hospitals & Clinics tersedia pula perawatan non-bedah seperti botox untuk kasus blefarospasme atau kerutan halus. Seluruh prosedur dilaksanakan dengan pendekatan individual sesuai kebutuhan pasien, mengedepankan keamanan dan presisi.
Dr. Dyah Tjintya Sarika, SpM, dokter spesialis mata sub spesialis orbita, okuloplastik dan rekonstruksi di JEC Eye Hospitals & Clinics mengatakan, oculoplasty adalah bidang unik yang berada di persimpangan antara oftalmologi dan bedah plastik.
“Dari blepharoplasty hingga perbaikan saluran air mata, semua tindakan kami berfokus pada dua tujuan yaitu memulihkan fungsi dan memperbaiki penampilan. Edukasi publik penting agar masyarakat tahu bahwa perawatan area mata sebaiknya ditangani oleh spesialis yang memahami anatomi dan fungsi penglihatan secara menyeluruh,” ujarnya.
Dia menambahkan, kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mata kini semakin berkembang, namun masih ada kesalahpahaman bahwa tindakan oculoplasty murni untuk estetika. Padahal, dalam banyak kasus, prosedur ini juga merupakan kebutuhan medis untuk mencegah penurunan fungsi penglihatan.
Baca juga : Untuk Ekosistem KBLBB, Pertamina Siapkan Jaringan Suplai Dan Distribusi
“Kami sering menangani pasien dengan kelopak mata turun (ptosis) yang menutupi sebagian pupil, sehingga mengurangi lapang pandang. Banyak yang awalnya mengira ini sekadar masalah penuaan, padahal secara medis dapat diatasi. Setelah dilakukan ptosis repair, pasien biasanya langsung merasakan penglihatan lebih lega dan wajah terlihat lebih segar—hal yang berdampak positif pada rasa percaya diri mereka,” jelas dokter Dyah.
Sementara itu, Dr. Indra Maharddhika Pambudy, dokter spesialis mata sub spesialis orbita, okuloplastik dan rekonstruksi di JEC Eye Hospitals & Clinics, menekankan bahwa aspek bedah sering kali menjadi solusi terbaik untuk kasus tertentu. “Ptosis repair, rekonstruksi pasca-trauma, atau pengangkatan tumor kelopak mata bukan hanya mempercantik, tapi juga mengembalikan fungsi pelindung mata. Kami menerapkan pendekatan individual yang menggabungkan keahlian medis, teknologi terkini, dan estetika yang proporsional,” jelasnya.
Dari sisi penanganan, kelainan pada kelopak mata dan area sekitarnya memerlukan metode yang tepat dan harus ditangani oleh dokter dengan kompetensi khusus. “Dokter spesialis mata dengan sub spesialis bedah tumor, okuloplastik, dan rekonstruksi mata memiliki pemahaman mendalam mengenai anatomi area mata, termasuk kelopak, saluran air mata, serta struktur orbita. Keahlian ini sangat penting mengingat mata merupakan organ yang sangat vital dan sensitif,” imbuh dokter Indra.
Dengan pengalaman lebih dari empat dekade, JEC Eye Hospitals & Clinics berkomitmen untuk menjadi rujukan utama perawatan oculoplasty di Indonesia. Kombinasi antara keahlian medis, teknologi mutakhir, dan pelayanan yang berfokus pada pasien menjadikan JEC lebih dari sekadar rumah sakit mata.
Setiap pasien diperlakukan sebagai individu unik, dengan tujuan akhir tidak hanya memulihkan fungsi penglihatan, tetapi juga mengembalikan kualitas hidup dan kepercayaan diri. Reputasi JEC yang diakui secara nasional maupun internasional mempertegas posisinya sebagai simbol keunggulan dalam bidang oculoplasty, menghadirkan solusi menyeluruh dari perawatan non-bedah hingga rekonstruksi kompleks yang menyatukan fungsi dan estetika.
Dengan tim dokter sub spesialis berpengalaman, fasilitas berstandar internasional, dan teknologi mutakhir, JEC Eye Hospitals & Clinics berkomitmen menjadi rujukan utama untuk perawatan oculoplasty di Indonesia. Kombinasi pendekatan medis yang menyeluruh dan estetika yang presisi memastikan setiap pasien mendapatkan hasil yang aman, fungsional, dan memuaskan.
Baca juga : Eka Hospital Hadirkan Peralatan Operasi Tulang Belakang Terkini
Dengan pengalaman lebih dari empat dekade di bidang kesehatan mata, JEC Eye Hospitals & Clinics tidak hanya mengandalkan keahlian tenaga medisnya, tetapi juga mengintegrasikan inovasi teknologi terkini dalam setiap layanan. Standar keamanan internasional yang diterapkan memastikan bahwa setiap prosedur, baik bedah maupun non-bedah, dilakukan dengan presisi tinggi, minim risiko, dan hasil yang konsisten. Dukungan fasilitas seperti ruang operasi khusus oftalmologi, peralatan diagnostik beresolusi tinggi, serta tim multidisiplin yang siap menangani kasus kompleks, menjadikan JEC sebagai pusat layanan yang mampu memberikan solusi menyeluruh untuk kesehatan dan estetika area mata.
Lebih dari sekadar rumah sakit mata, JEC mengusung visi untuk menjadi mitra terpercaya dalam perjalanan kesehatan visual pasien. Pendekatan yang menggabungkan empati, komunikasi yang jelas, dan penanganan yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu menjadikan pengalaman pasien di JEC berbeda dari sekadar “perawatan medis” biasa. Setiap pasien diperlakukan sebagai pribadi unik, dengan tujuan akhir bukan hanya memulihkan fungsi penglihatan, tetapi juga mengembalikan rasa percaya diri dan kualitas hidup yang optimal. Dengan reputasi yang telah diakui secara nasional maupun internasional, JEC Eye Hospitals & Clinics berdiri sebagai simbol keunggulan dalam bidang oculoplasty di Indonesia.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.