Jangan Pakai Ilmu Langit – Property and The City

Infrastruktur79 Dilihat

“Karena properti itu ada di bumi, maka pakai lah ilmu bumi jangan ilmu langit.”

Dalam dua tahun terakhir sebagian pengembang mengeluhkan penjualan propertinya yang menurun tajam. Berbagai strategi pemasaran baik konvensional atau bahkan dengan digital marketing telah dilakukan, namun penjualan tetap mager (malas bergerak).

baca juga, Perang Tarif AS-CHINA Mengancam Rantai Pasok Industri Bahan Bangunan

Tren Penurunan Pasar Properti

Kami dengan tim riset selalu melakukan market update dengan memberikan informasi mengenai pergerakan pasar perumahan terkini. Saat ini, tren menunjukkan penurunan penjualan rumah. Namun ternyata beberapa proyek mengalami peningkatan penjualan, justru di saat pasar lemah. Dari hasil analisis, ternyata tergambar bahwa pasar perumahan yang berada di bawah Rp2 miliar atau lebih sempit lagi di kisaran Rp1 – 1,7 miliar justru mengalami kenaikan dibandingkan rumah di atas Rp2 miliar.

Mengapa Pengembang Tetap Menjual Properti Mahal?

Banyak pengembang yang tahu dan sadar mengenai penurunan pasar properti setelah kondisi pasar benar-benar terasa memberatkan. Kalaupun sudah tahu tapi banyak pengembang masih memaksakan untuk menjual properti mahal. Mengapa demikian? Pastinya karena keuntungan yang diperoleh lebih besar. Kalau tidak laku, mereka akan bilang “Biar aja, nanti juga laku”. Banyak juga pengembang yang tidak tahu atau tidak mau tahu mengenai pentingnya studi pasar. Semua memakai ilmu langit mengawangawang, ilmu ‘latah’, dan ilmu ‘terus naik’.

Tidak ada yang salah membangun rumah mewah atau pun rumah menengah-bawah. Yang menjadi pertanyaan, kapan waktu yang tetap untuk memasarkannya. Dalam kondisi pasar sangat bagus, proyek apapun akan laris. Namun dalam kondisi pasar properti mengalami koreksi, maka pasar akan kembali ke ‘asalnya’ yaitu siapa yang benar-benar membutuhkan rumah. Pasar akan kembali dari pasar investor menjadi pasar end-user, karena saat itu juga pasar investor akan tiarap. Tiarap karena harga properti dinilai sudah terlalu tinggi dan faktor politik ditengarai juga sebagai sebab banyak investor properti yang menunda pembelian. Namun pasar end- user pun menyisakan masalah daya beli yang belum pulih.

READ  Target Tiga Juta Rumah Terganjal Regulasi

Bagaimana strategi yang seharusnya dilakukan? Tetap lah pakai ilmu bumi, jangan pakai ilmu langit.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/jangan-pakai-ilmu-langit-2/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *