RM.id Rakyat Merdeka – Berbagai upaya dilakukan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta belum berhasil menjinakkan amukan si jago merah. Hingga 15 Juli 2025, musibah kebakaran mencapai 922 kasus.
Kepala Seksi Operasi Kebakaran Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, M Tasor bilang, kasus kebakaran di Ibu Kota naik terus tiap tahun.
“Kebakaran bukan ancaman kosong. Bisa terjadi kapan aja, di mana aja,” kata Tasor dalam Podcast Rabu Belajar dengan tema, Reaksi Tanggap Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan untuk Warga Jakarta yang digelar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) DKI Jakarta.
Baca juga : Indonesia Vs Filipina, Jangan Terlena Sejarah
Data Gulkarmat menunjukkan, sepanjang 2020-2023 jumlah kebakaran terus menanjak dan sempat turun pada 2024. Disebutkannya, pada 2020 terjadi 1.505 kasus kebakaran, 2021 sebanyak 1.535 kasus, 2022 sebanyak 1.691 kasus dan 2023 sebanyak 2.286 kasus. Pada 2024, kasus kebakaran menurun, hanya 1.969 kasus.
Tasor mengungkapkan, mayoritas penyebab kebakaran diduga karena masalah listrik, yakni sebanyak 61 persen. Namun, ditegaskan dia, hal tersebut bukan karena listriknya, tapi penggunaan komponen listrik yang tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), pemasangan yang kurang memenuhi standar operasi dan kelalaian masyarakat mengelola listrik pada saat di rumah dan kantor.
Untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran, Dinas Gulkarmat DKI memiliki tiga strategi. Pertama, strategi pengendalian kebakaran dari internal untuk memberikan pelayanan yang optimal. Di antaranya pengadaan kendaraan dinas operasional sesuai dengan kebutuhan.
Baca juga : Pasang Suspensi Baru Buat Ngebut Di Tikungan
Lalu, meningkatkan petugas operasional. Penambahan petugas mutlak dilakukan untuk menjawab meningkatkan tantangan.
“Alhamdulillah, tahun ini kami mendapatkan tambahan anggota operasional Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 215 personel. Ini bisa lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” bebernya.
Kedua, strategi pengendalian kebakaran di masyarakat. Masyarakat sudah menjadi objek atau output dari layanan Dinas Gulkarmat. Di antaranya, pembentukan Relawan Pemadam kebakaran (Redkar) sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 3643-306 Tahun 2020. Pemasangan stiker cegah kebakaran pada rumah warga, pengadaan dan distribusi alat pemadam api ringan (APAR) untuk masyarakat sesuai Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 5 tahun 2025. Pembangunan hidran mandiri serta pendampingan pemeriksaan listrik dan kompor gas di perumahan.
Baca juga : Zefanya Sharon, Miss Kulit Glowing
Ketiga, strategi pengendalian kebakaran gedung. “Jumlah bangunan di Jakarta semakin hari, semakin tinggi dan semakin banyak. Ini juga perlu strategi-strategi khusus bagaimana mengendalikan, mengelola bangunan itu supaya aman terhadap kebakaran,” ucap Tasor.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.