Israel vs Iran Sudah Mereda, Rusia Vs Ukraina Membara

Nasional187 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Dunia masih bergolak karena perang. Di saat konflik antara Israel-Iran mulai mereda, perang antara RusiaUkraina justru kembali membara.

Otoritas Ukraina, Rabu (9/7/2025), melaporkan bahwa Rusia melancarkan serangan rudal dan drone besar-besaran menargetkan wilayah barat Ukraina, yang berbatasan dengan negara-negara Uni Eropa (UE). Kyiv menyebut, serangan rudal dan drone ini terbesar sejak Rusia menginvasi negara mereka pada 2022.

Seperti dilaporkan AFP, Sabtu (12/7/2025), Rusia menembakkan 597 pesawat nirawak dan 26 rudal jelajah ke seluruh Ukraina, khususnya wilayah Volyn dan Lutsk, yang ada di wilayah bagian barat. Termasuk Chernivtsi, dekat perbatasan dengan Rumania dan Moldova. Serangan ini mengakibatkan dua orang tewas, 14 orang luka, dan rumah-rumah penduduk serta infrastruktur sipil seperti universitas dan pengadilan kota, rusak. 

Berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Juni terdapat jumlah korban sipil bulanan tertinggi selama tiga tahun. Totalnya: 232 orang tewas dan 1.343 orang terluka.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta negara-negara sekutu baratnya untuk mengirimkan lebih dari sekadar sinyal untuk menghentikan perang yang dilancarkan Rusia sejak awal 2022 lalu.

Baca juga : Dari Brazil ke Belgia, Prabowo Tetap Urus Masalah Dalam Negeri

“Laju serangan udara Rusia menuntut keputusan yang cepat. Perlu lebih banyak sistem pertahanan udara, beserta investasi dalam drone pencegat. Kami mengharapkan bukan hanya sinyal dari mitra kami, tetapi juga tindakan yang akan menyelamatkan nyawa rakyat,” tulisnya, di platform X, Sabtu (12/7/2025)

Ukraina berhasil menembak jatuh 25 rudal jelajah dan 319 drone. Sementara 258 drone lainnya berhasil dihambat. Namun, satu rudal dan 20 amunisi yang melayang mengenai sasaran di lima lokasi.

READ  Talenta Medco E P Tembus Top 10 Dunia di Ajang AI GOTECH 2025 Dubai

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berjanji segera mengambil sikap atas perang Rusia-Ukraina ini. “Saya akan memberikan pernyataan besar soal Rusia pada hari Senin,” katanya Trump, dalam wawancara dengan NBC News, Kamis (10/7/2025).

Trump mengaku kecewa terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin setelah mereka berbicara via telepon, pekan ini. Pasalnya, Rusia meningkatkan serangan drone dan misilnya ke Ukraina.

Ukraina juga sebenarnya melakukan serangan. Sistem pertahanan udara Rusia mencegat 155 drone Ukraina dalam rentetan serangan Jumat (11/7/2025). Dalam rilis resminya, pencegatan terjadi dari pukul 23.00 waktu Moskow hingga pukul 07.00 pagi.

Baca juga : Trump Tetapkan Tarif 32% ke Indonesia Murni Dagang, Bukan Karena Gabung BRICS

“Selain itu, 53 drone ditembak jatuh di wilayah Kursk yang berbatasan dengan Ukraina,” tulis laporan pihak pertahanan Rusia, Jumat (11/7/2025).

Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengharapkan Trump dan timnya melanjutkan upaya mendorong penyelesaian konflik Ukraina ke dalam kerangka politik dan diplomatik. Peskov mengatakan, Trump mengakui penyelesaian masalah Ukraina ternyata lebih rumit daripada yang diperkirakan.

“Ini yang telah kami katakan sejak awal, tidak mungkin menyelesaikan semuanya dalam semalam. Kami berharap, Trump dan timnya akan melanjutkan upaya mereka membawa proses penyelesaian konflik Ukraina ke tingkat politik dan diplomatik,” kata Peskov, dalam konferensi pers di Moskow, Rabu (9/7/2025).

Di tengah gelombang serangan, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bertemu di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (10/7/2025). Rubio mengatakan negosiasi Rusia-Ukraina untuk mengakhiri konflik perlu waktu dan kesabaran.

“Presiden Trump kecewa dan frustasi atas kurangnya kemajuan dalam perundingan damai,” ungkapnya.

Israel Terus Bombardir Gaza

Baca juga : Koruptor Dilarang Pakai Masker, Setuju?

READ  Sistem Keamanan Ditingkatkan Transaksi Antarbank Di ATM Bank DKI Kembali Aktif

Sementara, kondisi Gaza masih sangat memprihatikan. Perundingan gencatan senjata permanen antara Hamas dan Israel mandek. Israel tak berhenti membombardir Gaza. Setidaknya 57.823 warga Palestina tewas di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, 

Sebanyak 61 jenazah telah dibawa ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir. Kemudian, 231 orang terluka, sehingga jumlah korban luka menjadi 137.887 dalam serangan gencar Israel sejak Oktober 2023. “Banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tulis laporan Kementerian Kesehatan Gaza, Jumat (11/7/2025).

Kementerian Kesehatan Gaza juga mencatat enam warga Palestina tewas dan lebih dari 20 orang terluka saat mencari bantuan kemanusiaan dalam 24 jam terakhir. Hal ini menjadikan jumlah total warga Palestina yang tewas saat mencari bantuan menjadi 788 orang, dengan lebih dari 5.199 lainnya terluka sejak 27 Mei.

Untuk perang Israel-Iran, mulai mereda. Namun, dampak dari perang ini sangat besar. Usai konflik senjata berkecamuk selama 12 hari pada Juni lalu, Teheran menyebut, 1.060 orang tewas, pertahanan udara hancur, fasilitas militer, dan merusak fasilitas nuklir.

Perang Iran-Israel itu juga menyeret AS yang melancarkan pengeboman terhadap tiga fasilitas nuklir Teheran, Fordow, Isfahan, dan Natanz. Pertempuran udara sengit itu diakhiri dengan gencatan senjata yang berlangsung sejak 24 Juni lalu.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *