HomeBabby.my.id, (JAKARTA) — Investasi real estate komersial Asia Pasifik melonjak hingga US$31,2 miliar pada kuartal dua 2025, naik 15% secara tahunan.
Lonjakan ini terutama didorong oleh tingginya aktivitas sektor perkantoran di Korea Selatan dan Jepang, menurut laporan terbaru JLL.
Baca Juga: Asia Pasifik Catat Kenaikan 5% Investasi 2025, Colliers Soroti Sektor Perkantoran hingga Data Center
Korea Selatan mencatat pertumbuhan investasi tahunan (YoY) tertinggi di kawasan, naik 72% pada kuartal dua 2025 menjadi US$6,0 miliar.
Secara kumulatif, total investasi semester pertama mencapai US$12,8 miliar, meningkat 64% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sektor perkantoran menyumbang 77% dari total volume pasar, karena pemilik aset berlomba melepas properti sebelum potensi kelebihan pasokan (oversupply) di kawasan pusat bisnis terjadi.
Pasar hotel juga mengalami aktivitas signifikan seiring peningkatan harga jual di tengah kinerja yang membaik.
Baca Juga: Ruko Waterfront Pertama Hadir di District East Karawang, Peluang Investasi Mulai Rp1,5 Miliar
Jepang dan Indonesia Menarik Minat Investor
Selain Korea Selatan, Jepang tetap menjadi pasar terkuat di Asia Pasifik dengan total investasi mencapai US$7,6 miliar pada kuartal dua 2025, naik 31% YoY.
Total semester pertama mencapai US$21,3 miliar, tumbuh 23% dibandingkan H1 2024.
Sektor perkantoran dan hunian menjadi penggerak utama, didukung minat besar dari investor domestik serta global seperti Warburg Pincus, Aberdeen dan CapitaLand.
“Pasar real estate komersial Indonesia tetap menarik minat investasi pada kuartal dua 2025, khususnya di sektor manufaktur dan industri,” ujar Farazia Basarah, Country Head, JLL Indonesia.
Baca Juga: One Global Capital Tawarkan Akses Eksklusif Investasi Properti Global bagi Investor Indonesia
“Terlepas dari tantangan ekonomi global, kami melihat permintaan domestik yang solid serta penempatan modal internasional yang selektif,” tambahnya.
Sektor Perkantoran dan Hunian Mendominasi Aktivitas Pasar
Secara regional, sektor perkantoran memimpin aktivitas investasi kuartal dua 2025 dengan total transaksi US$13,3 miliar (naik 24% YoY).
Sektor industri & logistik tumbuh 12% YoY menjadi US$6,3 miliar, sedangkan sektor ritel naik 4% menjadi US$5,0 miliar.
Baca Juga: Vila Mewah di Bali Mulai Rp8 Miliar: Hunian Skandinasia Usung Filosofi ‘Hidup dalam Kedamaian’
Investasi sektor hunian juga mencatat kenaikan signifikan hingga US$3,6 miliar, melonjak 92% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan Jepang sebagai pasar dominan.
“Meski investor menghadapi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, real estate komersial Asia Pasifik terus menarik investor global. Hal ini menunjukkan kekuatan fundamental kawasan,” ujar Stuart Crow, CEO Asia Pacific Capital Markets, JLL.
Tren Suku Bunga Dorong Momentum Investasi

Menurut JLL, penurunan suku bunga di berbagai negara Asia Pasifik telah menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Di Korea Selatan, misalnya, suku bunga acuan turun menjadi 2,5% pada Mei 2025.
“Bank-bank sentral di kawasan ini terus melanjutkan siklus penurunan suku bunga, dan kami melihat biaya utang yang semakin rendah, menciptakan iklim transaksi lebih kondusif,” kata Pamela Ambler, Head of Investor Intelligence Asia Pacific, JLL.
Baca Juga: Proteksi Properti Masih Rendah, Allianz: Baru 0,1% Rumah Tertanggung di Tengah Ancaman Bencana
Investor kini lebih berhati-hati dan memperhitungkan risiko geopolitik, terutama pada sektor industri & logistik, energi & infrastruktur, serta ritel.
Sementara sektor hunian, life sciences, dan kesehatan dinilai lebih terlindungi berkat dukungan permintaan domestik.
***
Untuk berita santai yang tak kalah seru, mampir juga ke: PropertiPlus.com
*** Baca berita lainnya di GoogleNews
——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertiterkini.com/investasi-real-estate-komersial-asia-pasifik/