Inovasi Material Siap Hadapi Musim Ekstrem

Infrastruktur5 Dilihat

Jakarta, propertyandthecity.com Perubahan iklim membawa dampak bagi kehidupan sehari-hari. Intensitas hujan yang tidak menentu, curah tinggi dalam waktu singkat, serta kelembapan udara yang meningkat, membuat banyak bangunan mengalami kerusakan dini, mulai dari rembesan, jamur, hingga pelapukan struktur. Dalam kondisi seperti ini, penting untuk memilih material bangunan yang tahan terhadap air dan kelembapan dalam perencanaan hunian.

Pemilihan material tahan hujan bukan hanya melindungi struktur bangunan, tetapi juga menjaga kenyamanan dan kesehatan penghuni dalam jangka panjang. Berikut adalah beberapa jenis material dan desain yang efektif menghadapi cuaca ekstrem, terutama hujan lebat dan kelembapan tinggi.

1. Beton Berteknologi Tinggi

Beton merupakan material favorit bagi banyak konstruksi, namun paparan air hujan terus-menerus bisa menyebabkan retakan halus dan korosi pada tulangan di dalamnya. Untuk mengantisipasi hal ini, berbagai produsen kini mengembangkan beton berteknologi tinggi seperti self-healing concrete atau beton yang dapat menutup retaknya sendiri ketika terkena air. Teknologi ini memanfaatkan bakteri atau bahan kimia khusus yang aktif saat lembap, lalu membentuk lapisan baru yang mengisi celah retakan kecil secara otomatis.

2. Perlindungan Tambahan dengan Pelapis Anti Air

Dinding yang terus-menerus terkena hujan rentan lembap, ditumbuhi jamur, bahkan mengelupas. Penggunaan pelapis anti air (waterproof coating) seperti elastomerik atau cat berbasis silikon mampu membentuk lapisan pelindung di permukaan tembok luar. Produk seperti pelapis Sikalastic atau Dulux WeatherShield dikenal memiliki daya tahan tinggi terhadap cuaca ekstrem, serta menjaga warna tetap cerah meski terpapar sinar UV dan hujan bergantian.

3. Atap Miring dan Material Penahan Bocor

Atap adalah garis pertahanan pertama yang menyentuh hujan. Menggunakan kemiringan yang tepat dan material yang sesuai seperti genteng beton interlocking, metal roofing berlapis anti-karat, atau atap aspal bertekstur dapat mencegah genangan dan mempercepat aliran air hujan. Lapisan kedap air tambahan seperti underlayment membrane juga menjadi standar baru dalam pembangunan rumah tahan hujan, terutama di wilayah dengan curah tinggi.

READ  Sinar Mas Land Luncurkan Iconix Infinite, Shophouse Eksklusif di BSD City

4. Kayu Olahan Anti-Lembap

Kayu tetap menjadi material favorit untuk elemen dekoratif dan eksterior seperti decking atau jendela. Namun, kayu alami rentan terhadap pelapukan jika terkena hujan terus-menerus. Pilihan material seperti kayu olahan (engineered wood), WPC (Wood Plastic Composite), atau kayu yang sudah melalui proses pengawetan vakum (pressure treated wood) terbukti lebih tahan terhadap air dan serangan jamur.

5. Sistem Drainase dan Talang Air Modern

Material bangunan tahan hujan tidak akan berfungsi maksimal tanpa sistem drainase yang baik. Penggunaan talang air berbahan PVC berkualitas, baja galvanis anti-karat, serta sistem pembuangan air hujan bawah tanah (underground drainage) dapat menghindari genangan dan potensi banjir mikro di sekitar bangunan. Desain talang modern kini juga memperhatikan estetika, menyatu dengan fasad bangunan tanpa mengurangi fungsinya.

Dengan kombinasi teknologi material terbaru dan desain yang adaptif terhadap cuaca, rumah di daerah tropis bisa lebih kuat dari terik menyengat hingga hujan deras yang datang tiba-tiba.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/rumah-tahan-bocor-inovasi-material-siap-hadapi-musim-ekstrem/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *