Ini Manfaat Potongan 20 Persen Grab Indonesia Bagi Driver Ojol

Nasional11 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menjelaskan, soal potongan tarif sebesar 20 persen dari komisi mitra pengemudi atau driver ojek online (ojol) yang kerap kali disalahartikan.

Neneng menyebut, potongan komisi 20 persen dihitung dari tarif dasar, bukan dari total biaya yang dibayarkan konsumen, yang sering kali mencakup komponen tambahan.

“Hal ini sudah kerap kali kami sampaikan kepada mitra pengemudi. Bahkan sehari sebelum penyampaian aspirasi demo pada 20 Mei lalu, kami (beberapa perusahaan platform) diundang Menteri Perhubungan untuk melakukan dialog,” ujarnya dalam diskusi, di Jakarta, Jumat (13/6/2025) malam.

Neneng memastikan, Grab Indonesia secara terbuka menjelaskan dari mana angka 20 persen dan dikemanakan saja dari potongan tarif tersebut.

“Sampai hari ini, kami terus berdiskusi dengan Pemerintah,” ucapnya.

Berdasarkan ketentuan dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1001 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 667 Tahun 2022 Tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor Yang Digunakan Untuk Kepentingan Masyarakat Yang Dilakukan Dengan Aplikasi.

Grab menerapkan komisi dasar 15 persen dan 5 persen untuk kesejahteraan Mitra Pengemudi.

Baca juga : Ini Manfaat Skin Microbiome Buat Para Skin Barrier

“Terkait ojol, Grab tidak pernah memberlakukan komisi melebihi yang telah diatur dalam peraturan tersebut,” ujar Neneng.

Lebih lanjut Neneng mengatakan, dari potongan 20 persen tersebut, Grab mengembalikan lagi pemanfaatannya bagi para mitra pengemudi.

Seperti, untuk asuransi keselamatan, komisi dikembalikan untuk pengembangan teknologi, dukungan kepada mitra pengemudi dalam pelayanan optimal.

“Sebanyak 20 ribu penumpang sudah mendapat pertanggungan lebih dari Rp 100 miliar hingga Rp 50 juta nilai per orang,” ucap Neneng.

READ  Persiapan Mudik Lebaran Ribuan Lubang di Jalur Pantura Sudah Ditambal

Kemudian, Grab Benefit dukungan bagi mitra pengemudi dan keluarga untuk meringankan biaya aperasional sehari-hari. Misalnya, voucher bensin, potongan promo pulsa dan paket data, servis motor, vaksin influenza. Termasuk kebutuhan keluarga dengan paket sembako GrabGrosir, voucher belanja Transmart sebesar Rp 100 ribu, modal usaha hingga sunat anak dari biaya sebesar Rp 2,4 juta mendapat potongan menjadi Rp 999.000.

“Kami juga memanfaatkan komisi tersebut untuk melakukan inovasi teknologi, Grab merintis banyak fitur keamanan di layanan transportasi online Indonesia,” ungkapnya.

Grab, ungkap Neneng, memastikan keamanan optimal dengan AI (Artificial Intelligence) dan pemantauan realtime, mendeteksi potensi risiko sejak dini dan merespons cepat dalam situasi darurat.

Baca juga : Rusia Ingin Kapal Perang Indonesia Ikut Parade Militer

“Kami juga memiliki fitur chat dengan sensor kata otomatis, trip monitoring (salah rute atau potensi kejahatan, jika berhenti lama akan ditelfon), dan audio protect (ucapan tidak menyenangkan),” rincinya.

Dia menekankan, penting untuk dipahami bahwa pendapatan Grab Indonesia bersumber dari dua hal utama.

Pertama, Komisi atau Biaya Sewa Aplikasi Pengemudi, yaitu biaya yang dikenakan pada Mitra atas penggunaan aplikasi Mitra Pengemudi sebagai media untuk mendapatkan pekerjaan.

Dan kedua, Biaya Sewa Aplikasi Penumpang atau Biaya Platform (Platform Fee), yaitu biaya tambahan yang dibayarkan langsung oleh pelanggan sebagai pengguna layanan melalui aplikasi Grab untuk pelanggan.

Di kesempatan yang sama, Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza R Munusamy menambahkan, tak hanya dengan Kementerian Perhubungan, komunikasi juga dilakukan dengan Kementerian UMKM selama dan sesudah aksi penyampaian aspirasi oleh para pengemudi ojol.

“Kami sudah melakukan koordinasi-koordinasi yang diperlukan. Hal itu kami wujudkan dengan adanya perubahan, sehingga mitra pengemudi jelas menerima informasi,” ujar Tirza.

READ  Dorong Semangat Persatuan, KBRI Sofia Gelar Asian Festival ke-5

Tirza menambahkan, perbaikan komunikasi baik dengan para mitra pengemudi maupun adalah hasil dari pertemuan dengan Pemerintah.

Baca juga : 500 Perusahaan Terkemuka Hadir di Indonesia Miner 2025

“Kami melihatnya, demo itu artinya banyak yang perhatian dan sayang terhadap kami,” ujarnya.

Menurut Tirza, landasan-landasan aturan mengenai komisi sebenarnya sudah kerap kali disampaikan kepada drivel ojol melalui diskusi yang dilakukan direksi dalam kunjungan ke daerah-daerah, seperti acara kopi darat (kopdar).

“Kami catat, saat penyampaian aspirasi sekitar 99 persen mitra pengemudi kami masih on-bid,” kata Tirza.

Dia bilang, bagi mitra pengemudi yang aktif harusnya sudah paham bahkan khatam mengenai aturan.

“Kami langsung bertemu dengan mereka, mendengar keluhan hingga kritik. Yang jadi pertanyaan, yang mereka tidak paham aturan apakah pernah narik (mengambil penumpang), dan pernah hadir atau tidak di acara-acara diskusi tersebut,” katanya.

Dengan kementerian UMKM, Grab, sambungnya, sudah berdiskusi pengemudi ojol sebagai UMKM. Karena sebagai bentuk usaha mikro dengan mitra pengemudi menjadi UMKM, mereka bisa mendapat manfaat dan kemudahan.

“Terkait hal ini pun kami masih intensif dan berharap terus melakukan komunikasi produktif,” pungkas Tirza.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *