Jakarta, propertyandthecity.com – PT IFCA Property365 Indonesia atau yang dikenal sebagai IFCA Software kembali menunjukkan komitmennya dalam mendigitalisasi industri konstruksi dengan menyelenggarakan seminar bertajuk “Achieving Construction Business Efficiency Through AI-Powered Mobile Software Solutions” di Jakarta, pada Rabu (23/04/2025).
Perusahaan IT yang fokus menyediakan solusi bisnis terintegrasi bagi perusahaan berbasis proyek seperti properti, real estate, apartemen, mal, gedung perkantoran, mixed-use, hotel, dan kontraktor ini memperkenalkan ContractX Software sebagai solusi terkini mereka.
Ia juga menyampaikan, Indonesia menjadi salah satu pusat pengembangan produk IFCA bersama China dan Malaysia.
“Saya Musa Dirgantara sebagai President Director PT IFCA Property365 Indonesia merasa sangat senang dan bangga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu pusat pengembangan (RnD Center) bersama China dan Malaysia,” ucapnya.
Pada acara tersebut, IFCA memperkenalkan ContractX Software sebagai sistem manajemen konstruksi terintegrasi yang mendukung digitalisasi dan kolaborasi di sektor kontraktor.
“Sistem ini mencakup manajemen kontrak, subkontraktor, manajemen pemasok, alat dan mesin, manajemen situs, akuntansi keuangan, serta sumber daya manusia,” sebut Musa.
Ia menegaskan, ContractX Software menghubungkan semua elemen dalam ekosistem konstruksi melalui platform perangkat lunak industri yang mobile dan berbasis AI.
“Dengan ContractX Software, Kontraktor, klien, subkontraktor, pemasok, dan personel situs proyek terhubung erat dalam suatu sistem di mana pun mereka berada,” jelasnya.
Musa juga mengungkapkan, pengembangan sistem ini telah memakan investasi besar. “Kami secara grup menghabiskan 75 M untuk mengembangkan sistem ini. Jadi perusahaan kontraktor kalau pakai software ini, kita desain dengan memasukkan kekuatan artificial intelligence atau AI yang 100% bisa dioperasikan, dijalankan di Handphone (HP),” ungkapnya.
Ia menyebutkan lima misi utama pengembangan ContractX, diantaranya: memastikan proyek selesai tepat waktu dan sesuai anggaran, menciptakan efisiensi tinggi, meminimalkan pemborosan, menyediakan data akurat untuk keputusan keuangan, dan mengontrol kebocoran untuk memaksimalkan keuntungan.
“Software ini sudah kami implementasikan di ratusan customer di manca negara,” tambahnya. Bahkan, Wakil Ketua Umum VI Gapensi, Ruslan Rifai, menunjukkan ketertarikan kuat untuk menjalin kerja sama dan menjadikan ContractX sebagai dasar pelatihan anggota mereka.
Terkait keamanan data, IFCA memastikan sistemnya berjalan 100% di cloud dengan sistem keamanan berlapis dan audit tahunan.
“So far, kita setiap tahun akan diaudit oleh LGMS. LGMS akan advise kita apa threat yang terbaru, bagaimana mengatasi hackers dengan cara yang baru. Jadi, kita akan upgrade kita punya software dengan advisory daripada LGMS,” tambah Vincent Ang, VP Future of Work IFCA Malaysia.
Ia juga menekankan manfaat lingkungan dari digitalisasi ini.
“Sekarang saya bisa bekerja dari mana saja hanya dengan HP. Itu Green, sebab kalau saya harus kembali ke office (kantor), saya harus pakai petrol (BBM). Semua dokumen sudah ada di HP, saya bisa lihat langsung. Tak perlu di-print,” terang Vincent.
Dengan pengalaman lebih dari 37 tahun dan rekam jejak di berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, China, dan Filipina, IFCA yakin bahwa best practice yang tertanam dalam ContractX dapat membantu industri konstruksi Indonesia menjadi lebih efisien dan kompetitif.


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/ifca-tancap-gas-digitalisasi-industri-konstruksi-lewat-software-contractx/