Hilirisasi Harus Berkeadilan, Daerah Jangan Cuma Jadi Penonton

Nasional12 Dilihat


RM.id  Rakyat Merdeka – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan, daerah harus mendapatkan porsi keekonomian yang signifikan dari sektor pertambangan dan hilirisasi.

Pemerintah, kata Bahlil, ingin memastikan kekayaan alam Indonesia benar-benar membawa manfaat bagi rakyat di daerah. Bukan hanya bagi segelintir pihak.

Hilirisasi ke depan, itu harus berkeadilan bagi daerah-daerah, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) daerah, masyarakat daerah. Justru nilai tambahnya harus orang daerah yang dapat paling banyak. Mereka harus jadi tuan di negeri sendiri,” tegas Bahlil dalam Jakarta Geopolitical Forum IX/2025 yang digelar Lemhannas, Selasa (24/6/2025).

Baca juga : Haidar Alwi: Jalan Prabowo Harus Dijaga Dengan Nurani dan Kemandirian

“Tidak boleh kue ekonomi itu dibawa semua ke Jakarta atau dibawa ke investor. Inilah  implementasi sila kelima Pancasila,” tandasnya.

 

Hilirisasi harus bisa menjamin pemerataan manfaat ekonomi. (Foto: dok. ESDM)


Menurut Bahlil, arah hilirisasi nasional tak boleh hanya fokus pada peningkatan investasi. Hilirisasi nasional juga harus menjamin pemerataan manfaat ekonomi. Mendorong kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, investor, serta pelaku usaha lokal. Agar pembangunan industri benar-benar menciptakan keadilan sosial.

Baca juga : Erick Thohir: Kritik Boleh, Tapi Jangan Bully Pemain!

Sebagai bukti nyata, Bahlil menyebut keberhasilan hilirisasi di Maluku Utara dan Sulawesi Tengah. Kedua daerah itu mencatat pertumbuhan ekonomi hingga 20 persen, jauh melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya sekitar 6 persen.

“Ini adalah strategi untuk melakukan transformasi ekonomi kita, dari jasa konstruksi ke industri. Kalau ini konsistenkita lakukan, Insya Allah kita akan menuju kepada apa yang sudah ditargetkan. Supaya kita bisa menjadi salah satu negara yang GDP (Gross Domestic Product)-nya masuk 10 besar pada 2045,” tutur Bahlil optimistis.

Bahlil juga menyoroti pentingnya menjaga keberlanjutan pasca-pertambangan. Pemerintah kini tengah menyusun peta jalan hilirisasi pasca tambang. Termasuk, pengembangan industri baru di daerah setelah masa tambang berakhir. 

Baca juga : Berhasil Kabur Usai Duel Dengan Beruang

Langkah ini dinilai penting agar ekonomi daerah tetap berputar, meski sumber daya alamnya sudah tidak lagi digali.

Bagi Bahlil, hilirisasi bukan sekadar proyek industri. Lebih dari itu, ini adalah bentuk nyata implementasi Sila Kelima Pancasila: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

READ  Pecah Rekor 136 Pembalap Nasional Ikut Pertamina Mandalika Racing 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *