High Rise Menahan Diri, Astra Property Fokus Jual Rumah Tapak dan Pergudangan

Infrastruktur163 Dilihat

PropertyandTheCity, Jakarta – Presiden Direktur Astra Property Wobowo Muljono menyatakan pasar properti komersial seperti apartemen dan perkantoran masih lemah. Karena itu tahun ini Astra Property fokus mengembangkan proyek residensial dan pergudangan.

Menurutnya, kecuali subsektor perumahan tapak, subsektor properti lainnya masih labil (volatile). Artinya, kalau subsektor perumahan pede melepas hunian mewah di lokasi-lokasi prestisius, sementara subsektor properti vertikal masih harus menahan diri. 

“Saat ini pemilik uang atau investor lebih pede berinvestasi dalam hunian tapak, entah di segmen menengah bawah atau sekalian di hunian mewah,” jelas Wibowo media gathering Astra Property “Elevate Experiences, Sustain Tomorrow” di Jakarta, Selasa (22/4/2025).

Diakuinya, perumahan tetap dicari konsumen dalam situasi apapun., terlebih masyarakat pembeli pertama (first home buyer) yang membeli rumah untuk dihuni. 

Di sektor hunian, perusahaan bersiap meluncurkan klaster Rivella di Altea BLVD yang dijadwalkan rilis pada Mei 2025. Altea BLVD, proyek perumahan yang dikembangkan oleh PT Ruby Karya Sejahtera, perusahaan patungan Astraland dan Sinar Mas Land di kawasan Cibubur, Jawa Barat. Dengan total 134 unit rumah, Rivella akan dipasarkan dalam dua fase. Fase pertama mencakup 71 unit dan akan dirilis pada peluncuran perdana mendatang.

Di sektor properti vertikal, kendati cukup terdampak dalam lima tahun terakhir, pihaknya berupaya menahan asetnya untuk tidak diobral murah dan menunda pengembangan vertikal skala besar, sampai ada bukti permintaan yang nyata dan penurunan biaya konstruksi. 

Astra yang kali pertama masuk ke sektor properti dengan proyek perdana berupa high rise Menara Astra dan superblok Arumaya (Jakarta), memilih memfokuskan kembali bisnis mereka ke sektor perumahan atau berekspansi ke sektor logistik, pusat data, dan proyek properti horizontal lainnya, satu diantaranya produk pergudangan. 

READ  E-magazine PATC.94, Menangani Permasalahan Banjir

“Orang cari warehouse yang aksesnya di pinggir jalan, dekat keluar-masuk gerbang tol dan dekat dengan pasar. Gradenya juga harus A, karena lebih lengkap fasilitasnya. Seperti pergudangan yang punya perangkat pemadam kebakaran, sprinkler, area loading-unloading logistik, dengan ceiling tinggi agar bisa memuat barang lebih banyak. Aksesnya juga harus mudah dan dipinggir jalan,” jelas Wibowo.

Wibowo menyebut proyek pergudangan yang akan diluncurkan berlokasi di Cibinong, Bogor, seluas 8 hektar. Pengembangan warehouse itu berkolaborasi dengan ESR Logos, sama seperti proyek pergudangan Astra Property yang sudah berjalan Cikarang Logistic Park 1 & 2 di Cikarang, Bekasi.

Wibowo baru saja didapuk menjadi presdir Astra Property menggantikan Nilawati Irjani. Sebelumnya Wibowo menjadi presiden direktur Astra Land Indonesia (ALI), perusahaan joint venture Astra Property dan Hongkong Land.

Sejak dibentuk 8 tahun lalu, Astra Property sudah mengembangkan 10 proyek perumahan, apartemen, dan perkantoran. Sebutlah antara lain Anandamaya, Menara Astra, Arumaya, Asya, Ammaia Midclass, Altea BLVD, plus rest area.

Semuanya berlokasi di Jakarta dan wilayah satelitnya (Jabodetabek), kecuali rest area Resta Pendopo di jalan tol Semarang. Selain itu Astra Property juga memiliki Hotel Mandarin Oriental di Jakarta. Hingga saat ini pengembang sudah serah-terimakan 1.300 unit properti dari klaster perumahan dan unit apartemen.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/high-rise-menahan-diri-astra-property-fokus-jual-rumah-tapak-dan-pergudangan/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *