Harga Rumah Seken di Depok Naik 3,8%, Tertinggi di Jabodetabek

Berita Properti16 Dilihat

HomeBabby.my.id(JAKARTA) — Harga rumah seken di Depok mengalami kenaikan mencapai 3,8 persen pada September 2025, tertinggi secara tahunan di kawasan Jabodetabek.

Angka ini jauh di atas rata-rata pertumbuhan harga rumah Jabodetabek yang hanya 0,3 persen dan nasional sebesar 0,2 persen, menurut laporan Rumah123 Flash Report September 2025.

Baca Juga: Tol Bogor-Serpong Ubah Peta Properti: Harga Lahan Melejit 40%, Ini Strategi Pengembang!

Tren positif ini menjadikan kawasan Depok sebagai pasar properti yang relatif kuat di tengah perlambatan nasional.

Permintaan pembelian rumah seken di Depok juga tumbuh signifikan, terutama di kawasan Cinere dan Sawangan.

Marisa Jaya, Head of Research Rumah123 mengatakan bahwa, pertumbuhan harga rumah seken di Depok yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata Jabodetabek maupun nasional mengindikasikan pasar di kota ini masih cukup kuat.

“Bagi pencari rumah, tren ini bisa menjadi sinyal untuk segera mengambil keputusan dalam pembelian rumah seken sebelum harga berpotensi meningkat,” ujar Marisa.

Baca Juga: 4 Tren Kunci: Properti Komersial Jakarta Q3 2025 Pilih Kualitas dan Green Building

Berikut, 10 kecamatan paling populer terhadap pencarian rumah seken di Depok, yaitu Cinere dengan proporsi 16,3%, disusul Sawangan 15,8%, Cimanggis 12,8%, Beji 11,2%, Pancoran Mas 8,6%. Kemudian Tajur Halang 8,5%, Sukmajaya 7,2%, Cilodong 6,4%, Limo 4,5%, dan Tapos 3,2%.

Menariknya, lima area teratas ini secara umum terdorong kemudahan akses berkat beroperasinya sejumlah ruas tol setelah 2020, seperti gerbang Tol Sawangan yang terhubung dengan jaringan Depok–Antasari, serta jalur Tol Serpong–Cinere hingga Jagorawi yang menjadi bagian dari jaringan JORR 2.

Cinere dan Sawangan Jadi Magnet Permintaan

Kecamatan Cinere muncul sebagai magnet hunian menengah–atas dengan dominasi permintaan di segmen harga Rp1–3 miliar.

READ  Perempuan Kuasai 52% Pasar Properti di 2024, Tren Positif di Tengah Perubahan Industri

Sebanyak 54,7 persen pembeli mencari rumah pada rentang harga tersebut, menunjukkan daya beli masyarakat di kawasan ini relatif tinggi. Sedangkan sebanyak 18,9% mencari hunian di kisaran Rp400 juta–Rp1 miliar.

Baca Juga: Avani Breeze Residence Tawarkan Hunian ala Vila, Hanya Rp400 Jutaan

Sebaliknya, Beji dan Cimanggis lebih merepresentasikan pasar kelas menengah. Di kedua kecamatan ini, properti dengan harga Rp400 juta–Rp1 miliar mendominasi permintaan, mencapai 51,2% di Beji dan 55,2% di Cimanggis.

Angka tersebut memperlihatkan konsistensi preferensi masyarakat menengah yang mencari hunian terjangkau dengan akses kota yang relatif strategis.

Pola berbeda terlihat di Pancoran Mas dan Sawangan yang cenderung menarik minat segmen menengah hingga menengah-bawah.

Permintaan hunian dengan harga di bawah Rp400 juta mencapai 35,3% di Pancoran Mas dan bahkan lebih tinggi di Sawangan sebesar 48,7%.

Meskipun permintaan pada segmen Rp400 juta–Rp1 miliar masih cukup besar (45,3% di Pancoran Mas dan 42,3% di Sawangan), kebutuhan untuk hunian dengan harga lebih tinggi hampir tidak signifikan, terutama di Sawangan yang berada di bawah 10%.

Baca Juga: Hanya 16% Penginapan Kecil Fokus Akuisisi Tamu Baru, SiteMinder Luncurkan Little Hotelier Terbaru

Menurut Marisa, Sawangan menunjukkan dinamika menarik sebagai area yang berkembang pesat beberapa tahun terakhir.

“Pengembangan infrastruktur seperti Tol Depok–Antasari mendorong munculnya proyek perumahan baru, sehingga kawasan ini berpotensi “naik kelas” dalam beberapa tahun mendatang,” ungkapnya.

Selain Cinere dan Sawangan, lima kecamatan lain juga menunjukkan permintaan cukup tinggi, antara lain Cimanggis, Beji, Pancoran Mas, Tajur Halang, dan Sukmajaya.

Tren ini diperkuat oleh kemudahan akses melalui jaringan Tol Serpong–Cinere hingga Jagorawi.

Median Harga Rumah Seken di Depok

Berdasarkan data Rumah123, median harga rumah di Cinere menjadi yang tertinggi di hampir semua segmen luas bangunan, sementara Sawangan paling terjangkau.

READ  Investasi Perumahan Diperkuat Lewat CEO Forum Indonesia-Qatar, MoU 1 Juta Rumah MBR Telah Ditandatangani

Baca Juga: Menteri PKP Tinjau Rusun MBR Medan

Contohnya, untuk rumah dengan luas bangunan 91–150 m², median harga di Cinere mencapai Rp1,92 miliar, jauh di atas Sawangan sebesar Rp975 juta.

Luas Bangunan Beji Cimanggis Cinere Pancoran Mas Sawangan
< 60 m² Rp685 juta Rp700 juta Rp610 juta Rp617 juta Rp535 juta
91–150 m² Rp1,5 miliar Rp1,5 miliar Rp1,92 miliar Rp1,25 miliar Rp975 juta
151–250 m² Rp2,045 miliar Rp2,45 miliar Rp2,9 miliar Rp2,2 miliar Rp2,35 miliar

Pertumbuhan Harga Nasional Masih Lemah

Rumah contoh di Golden Sawangan, gen z
Rumah contoh di Golden Sawangan, Depok. (Foto: GNA Group)

Secara nasional, harga rumah seken hanya naik 0,2 persen secara tahunan. Kenaikan tertinggi terjadi di Yogyakarta sebesar 4 persen, disusul Denpasar 3,3 persen.

Di Jabodetabek, Depok mencatat pertumbuhan tertinggi (3,8 persen YoY), disusul Tangerang (1,4 persen YoY).

Di sisi popularitas pencarian (enquiries), Tangerang masih menempati posisi pertama secara nasional, diikuti Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.

Baca Juga: Kinerja Hotel Jakarta Q2 2025 Tertekan, Pelaku Optimis Bali Justru Melonjak Lantaran 4 Faktor Utama

Sementara Depok mencatat pertumbuhan permintaan 5,5 persen pada Januari–Agustus 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

***
Untuk berita santai yang tak kalah serumampir juga kePropertiPlus.com

*** Baca berita lainnya di GoogleNews

——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertiterkini.com/harga-rumah-seken-di-depok-naik-38-persen/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *