Haji, Napak Tilas Drama Kosmos (8) Turun Ke Tahap Kedua (al-A`yan al-Tsabitah)

Nasional86 Dilihat


Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA


Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA

Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka – Al-a’yan bentuk jamak dari ’ain yang bisa diartikan secara bahasa dengan entitas (entity). Al-Tsabitah berarti tetap atau permanen. Dengan demikian, al-A’yan al-Tsabitah dapat diartikan dengan entitas permanen. Disebut entitas-entitas tetap karena keberadaannya masih bersifat potensial dan tersembunyi dalam pengetahuan Tuhan (‘Ilmiyyah al-Haq). Berbeda dengan level alam yang sudah merupakan keberadaan konkret (maujud/existent) atau aktual. Keberadaan yang terakhir ini tidak lagi disebut disebut entitas tetap (al-tsabit) karena sudah bersifat aktual dan menerima perubahan (al-hawadits). Al-A’yan al-Tsabitah masuk ke dalam wilayah keberadaan sakral (al-Khadharat al-Qudsiyyah). Al-A’yan al-Tsabitah sudah masuk dalam level pembahasan yang tinggi (advanced) dan tidak banyak ditemukan di dalam buku-buku tasawuf populer.

Baca juga : Manusia Dari The Top Of The Sacred

Keberadaan potensi dan keberadaan aktual di sini tidak bisa disamakan dengan konsep Platonisme yang juga mengenal dunia ide dan dunia nyata. Dalam dunia ide, Plato hanya merupakan dunia abstrak yang berada di dalam wilayah ontologis dan masih bersifat potensial. Sedangkan wujud (existent) merupakan manifestasi dari dunia ide, yang sesungguhnya tidak berbeda dengan dunia ontologi, setidaknya antara keduanya memiliki hubungan simetri. Wujud potensial dan wujud aktual dalam konsep al-A’yan al-Tsabitah tidak mesti harus sama, bahkan mungkin tidak ada hubungannya sama sekali.

Baca juga : Babak Awal Drama Kosmos (Bagian 2)

Meskipun al-A’yan al-Tsabitah tidak lagi masuk kategori ’alam tetapi belum masuk dalam pembahasan puncak (The Top of The Sacred). Masih ada pembahasan lebih tinggi lagi yang disebut dengan level Ahadiyyah (akan dibahas dalam artikel mendatang). Bahkan ada segi dari level al-A’yan ini masih berada dalam kategori maqam al-khalq atau level alam, yang disebut dengan al-a’yan alkharijiyyah, yakni sesuatu yang berwujud di level konkret melalui proses emanasi agung (al-faidh al-muqaddas). Disebut al-a’yan al-kharijiyyah karena berada di lingkaran luar dari al-A’yan al-Tsabitah.
 Selanjutnya 

READ  Genjot Dekarbonisasi Pemerintah Tebar Insentif


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *