Haji, Napak Tilas Drama Kosmos (5) Babak Awal Drama Kosmos (Bagian 1)

Nasional10 Dilihat


Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA


Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA

Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka – Berawal ketika Allah SWT mengumumkan rencananya untuk menciptakan makhluk pendatang baru dalam jagat makrokosmos bernama manusia, lalu para malaikat mempertanyakan kebijakan itu dengan mengatakan: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (QS Al-Baqarah/ 2:30).

Menanggapi bahasa Allah SWT seperti itu, maka para malaikat termasuk ‘Azazil (nama Iblis sebelum dikutuk), menyesali kelancangannya mempertanyakan kebijakan Allah SWT, ditandai dengan thawaf mengelilingi Arasy, istana Tuhan, selama berhari-hari sambil menangis menyadari kelancangannya. 

Baca juga : Penciptaan Kosmos (Bagian 3) Perspektif Sufisme

Akhirnya pada suatu hari Allah SWT menyapa mereka dan mereka diminta untuk pindah di Baitul Makmur, miniatur ’Arasy, dibangun di bawah Arasy. Di situlah nenek moyang kita Adam dan Hawa ikut berthawaf bersama malaikat dan jin.

Ketika Adam diciptakan seorang diri, ia gelisah dan memohon diciptakan pasangan. Lalu diciptakanlah Hawa dari tulang rusuknya sendiri. Selama di surga keduanya diminta untuk tidak mendekati buah khuldi. Di sinilah Iblis mulai berperan, membujuk keduanya untuk memakan buah khuldi (secara bahasa berarti “kekal”) jika ingin kekal di dalam surga. Akhirnya keduanya tergoda oleh bujuk rayu Iblis. Akibatnya, Adam dan Hawa dijatuhkan dari surga kenikmatan ke bumi penderitaan. Keduanya berjumpa di bukit ’Arafah (perjumpaan), yang sekarang menjadi arena haji.

READ  Antisipasi Tatanan Dunia Baru Dino Patti Djalal Saatnya Kebijakan Luar Negeri Jadi Panglima

Baca juga : Penciptaan Kosmos (Bagian 1) – Perspektif Saintis

Permintaan pertama mereka ialah rumah pertobatan sebagaimana halnya di Baitul Makmur. Allah SWT kemudian memerintahkan malaikat membangunkan ka’bah di Mekkah tepat garis lurus di bawah Baitul Makmur, sebagaimana disebutkan di dalam QS Ali Imran/ 3:96: “Sesungguhnya rumah mula-mula dibangun untuk (untuk tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi penunjuk bagi semua manusia.” Di halaman ka’bah itu, Adam dan Hawa melaksanakan thawaf.
 Selanjutnya 


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *