Hadapi Idul Adha, DPR Minta Kementan Awasi Kesehatan Hewan Kurban

Nasional10 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Kementerian Pertanian (Kementan) dan pemerintah daerah harus meningkatkan pemeriksaan kesehatan hewan kurban secara intensif jelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, yang diperkirakan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. 

“Kami meminta Kementan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran penyakit menular pada hewan ternak menjelang Idul Adha. Sangat penting untuk memastikan seluruh hewan yang akan dikurbankan berada dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit apapun,” tegas Anggota Komisi IV DPR Jaelani Senin (19/5/2025).

Dia menekankan, perlunya koordinasi yang kuat antara Kementan, melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, dengan dinas-dinas terkait di tingkat provinsi serta kabupaten/kota. Pemantauan ketat terhadap lalu lintas hewan ternak antar wilayah menjadi krusial untuk meminimalisir risiko penularan penyakit seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Baca juga : DPR: Target Asal-asalan, Kegiatan Tidak Produktif

Lebih lanjut, Jaelani meminta Kementan untuk memastikan bahwa seluruh hewan kurban telah mendapatkan vaksinasi PMK dan dilengkapi dengan Sertifikat Veteriner (SV) sebagai bukti. 

Selain vaksinasi, masa karantina hewan, baik di tempat asal maupun setelah tiba di kota tujuan, juga harus dipastikan pelaksanaannya. 

“Upaya-upaya ini harus diintensifkan agar tidak ada hewan kurban yang sakit atau tidak memenuhi syarat namun tetap diperjualbelikan,” imbuhnya.

Sebagai mitra Kementan, Dia juga mengimbau para pedagang dan pembeli untuk turut aktif mewaspadai PMK. Pedagang diharapkan menjaga kebersihan kandang, melakukan disinfeksi rutin pada kendaraan pengangkut dan peralatan, serta mengenali tanda-tanda klinis PMK.

Baca juga : Sampaikan Duka Cita, Lola Minta Korban Ledakan Garut Dapat Perawatan Terbaik

Adapun tanda-tanda klinis PMK yang perlu diwaspadai antara lain air liur berlebihan, lepuh atau lesi pada gusi, mulut, dan lidah hewan ternak. 

READ  Indonesia Perlu Genjot Konsumsi Energi Demi Kerek Pertumbuhan Ekonomi

Menurutnya pembeli tidak boleh tergiur harga murah dari hewan kurban jika ditemukan indikasi hewan yang tidak sehat.  

“Jika ditemukan hewan dengan gejala PMK, segera isolasi dan laporkan kepada petugas dinas terkait. Jangan sampai kelalaian menyebabkan penularan meluas. Sinergi antara seluruh pihak sangat dibutuhkan untuk memastikan hewan kurban yang akan dikonsumsi masyarakat sehat dan aman,” pungkasnya.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *