Gubernur Suhardi Tegaskan Pentingnya Keseimbangan Hulu-Hilir Pertanian

Nasional20 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka (SDK) menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara kesejahteraan petani dan kemampuan daya beli masyarakat.

Pesan itu ia sampaikan saat menghadiri Rapat Turun Sawah tingkat Daerah Irigasi Lakejo di Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar, Jumat (24/10/2025).

Kegiatan Rapat Turun Sawah tersebut digelar dalam rangka musim tanam rendengan tahun 2025/2026 di areal Bendungan Lakejo, Desa Dakka, Kabupaten Polman.

Baca juga : Gubernur Suhardi Ingatkan Guru Wujudkan Pendidikan Tanpa Kekerasan

Turut hadir Bupati Polman Samsul Mahmud, anggota DPRD Provinsi Sulbar, pimpinan OPD dari tingkat provinsi dan kabupaten, serta para kelompok tani.

Dalam sambutannya, Gubernur SDK menyampaikan harapan agar produksi gabah petani di Sulbar terus meningkat, seiring dengan membaiknya sistem irigasi dan dukungan pemerintah terhadap sektor pertanian.

Namun, ia menegaskan bahwa peningkatan produksi harus diimbangi dengan pengendalian harga agar tidak menimbulkan ketimpangan ekonomi.

Baca juga : Ada Kurir Sabu Ditangkap, Pelni Minta Pengawasan Diperketat

“Kalau hulunya sudah bagus, kita bawa ke hilir, yaitu harga di pasar. Harga beras tidak boleh terlalu tinggi dan tidak boleh terlalu rendah. Kalau terlalu rendah, pemerintah yang beli di bawah HPP, tapi kalau terlalu tinggi, dilakukan operasi pasar agar stabil,” ujar SDK.

Menurutnya, harga beras yang terlalu tinggi hanya akan menguntungkan petani sementara masyarakat kesulitan membeli. Sebaliknya, harga yang terlalu rendah dapat merugikan petani. Karena itu, pemerintah perlu menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk menciptakan keadilan ekonomi.

“Kalau gabah Rp 8.000 per kilogram, berarti harga beras bisa Rp 16.000 di pasar. Tentu masyarakat tidak mampu. Karena itu pemerintah menetapkan harga sekitar Rp 13.500 agar petani tetap untung dan masyarakat tetap bisa membeli,” jelasnya.

READ  Mereka Harus Dihormati dan Dimuliakan

Baca juga : Tekankan Inovasi, Gubernur Suhardi Duka Resmikan Kantor PDAM Polman

SDK menekankan bahwa keseimbangan harga menjadi kunci dalam menjaga stabilitas pangan daerah, sekaligus mendukung daya saing beras lokal Sulbar di pasar nasional.

Sementara itu, Bupati Polman Samsul Mahmud menyampaikan bahwa sistem irigasi Lakejo menjadi tulang punggung produksi pertanian di wilayah Tapango. Irigasi tersebut mengairi sekitar 1.250 hektar sawah dan berdampak langsung terhadap peningkatan hasil panen petani.

“Masyarakat kami di Tapango sangat bergantung pada irigasi ini. Kalau dulu hasil panen hanya 5 sampai 6 ton per hektar, sekarang sudah meningkat menjadi 8 sampai 9 ton,” ungkap Samsul. 


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *