
RM.id Rakyat Merdeka – Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Masri Ikoni menyampaikan, organisasi ini punya rekam jejak panjang dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
GPII konsisten memainkan peran strategis dalam menjaga kedaulatan bangsa, memperjuangkan nilai keadilan sosial berbasis nilai-nilai Islam.
Masri Ikoni menyampaikan, pada masa pra-kemerdekaan, GPII bersama organisasi pemuda Islam lainnya menjadi bagian penting dalam mengartikulasikan semangat kebangsaan yang berlandaskan iman dan moralitas.
Di dalam konteks geopolitik saat itu, GPII dan Pemuda Islam lainnya mendesak Soekarno untuk segera memproklamirkan kemerdekaannya.
“Saat itu para pemuda mengetahui akan jatuhnya Jepang saat perang dunia II. GPII punya kiprah pajang,” kata dalam Resepsi Milad GPII ke-80, Senin (3/11/2025).
Dikatakan, pemuda Islam tampil sebagai kekuatan moral dan intelektual yang menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia harus berpijak pada nilai keislaman yang berkeadilan sosial.
Baca juga : Rakernas Perindo Lahirkan 11 Program Dukungan Pemerintah
Memasuki era Orde Lama, di tengah dinamika politik nasional dan konfrontasi ideologi antara Blok Barat dan Timur, GPII berperan aktif menjaga keseimbangan nasional.
Pemuda Islam menjadi jembatan antara idealisme keagamaan dan nasionalisme, berkontribusi dalam menjaga stabilitas sosial-politik agar bangsa tidak terpecah dengan dominasi Partai Komunis kala itu.
Pada masa Orde Baru, ketika pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama, GPII menyesuaikan diri dengan arah pembangunan nasional sambil tetap menjaga nilai-nilai perjuangan Islam yang berkeadilan. Pemuda Islam berperan dalam penguatan pendidikan, dakwah sosial, dan pemberdayaan ekonomi umat di tingkat akar rumput.
“GPII menegaskan pentingnya kemandirian bangsa dan menolak dominasi kekuatan luar yang dapat menggerus kedaulatan nasional,” jelasnya.
Masri juga melihat peran pemuda Islam pada setiap zaman kepemimpinan pasca era Reformasi. Dari kepemimpinan B.J. Habibie hingga Joko Widodo (Jokowi), pemuda Islam menghadapi tantangan baru: transisi demokrasi, kebebasan politik, dan globalisasi ekonomi.
Di masa B.J. Habibie, pemuda Islam mendukung agenda reformasi moral dan intelektual, dengan fokus pada penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Baca juga : Puan Janji Tindaklanjuti Putusan MK Soal Keterwakilan Perempuan Di DPR
Di masa Abdurrahman Wahid (Gus Dur), GPII menjadi bagian dari gerakan kebangsaan yang memperjuangkan pluralisme dan keadilan sosial.
Pada era Megawati Soekarnoputri, pemuda Islam turut menjaga stabilitas politik dan ikut mengawasi arah demokrasi agar tetap berpihak pada rakyat kecil.
Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), GPII mendorong partisipasi pemuda Islam dalam pembangunan ekonomi berbasis kewirausahaan sosial.
Di bawah kepemimpinan Jokowi, pemuda Islam beradaptasi dengan era digital dan mendorong sinergi antara pembangunan infrastruktur fisik dengan semangat kemandirian ekonomi umat.
Masri melanjutkan, di masa Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, pemuda Islam khususnya GPII memasuki babak baru perjuangan.
Dengan visi nasional yang menekankan penguatan sumber daya manusia, ekonomi mikro, penguasaan sumber daya alam, dan ketahanan pangan nasional, pemuda Islam diharapkan menjadi aktor utama dalam transformasi digital dan ekonomi umat.
Baca juga : Survei PRI: Kepuasan Publik Pemerintahan Prabowo-Gibran Tembus 82,44 Persen
Ditegasksn, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), big data, dan teknologi pertanian digital menjadi strategi baru pemuda Islam dalam meningkatkan produktivitas ekonomi mikro dan memperkuat sistem pangan nasional.
GPII menempatkan diri sebagai katalisator antara teknologi dan masyarakat, membantu pelaku UMKM, petani, serta pesantren untuk beradaptasi dengan era digital secara mandiri dan berdaya saing.
“GPII percaya sesuai apa yang di utarakan Bapak Presiden Prabowo Subianto pada pertemuan KTT APEC bahwa AI bukan ancaman, melainkan alat untuk mempercepat kesejahteraan umat bila digunakan secara bijak dan beretika,” tuturnya.
“Pemuda Islam berkomitmen menjadi bagian dari infrastruktur pembangunan sosial, ekonomi, dan moral dalam kepemimpinan Prabowo,” pungkasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.












