Gelontorkan Rp 200 T Ke 6 Bank, Gebrakan Purbaya Disambut Positif

Nasional58 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akan menggelontorkan dana Rp 200 triliun ke enam bank Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit. Dana tersebut akan mulai disalurkan hari ini. Gebrakan Purbaya disambut positif.

Dana Rp 200 triliun tersebut merupakan kas negara yang tersimpan di Bank Indonesia (BI). Saat ini, jumlah kas negara yang tersimpan totalnya Rp 425 triliun.

“Besok (Jumat) sudah masuk ke enam bank, Himbara semua,” ujarnya saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (11/9/2025).

Purbaya mengungkapkan, nantinya setiap bank akan mendapatkan porsi dana yang berbeda-beda. Untuk menjalankan kebijakan tersebut, dia akan menyusun aturan resmi. “Malam ini (Kamis malam) saya tandatangan, besok (hari ini) sudah masuk ke bank-bank itu,” kata Purbaya.

Baca juga : Freeport Bikin Lubang Untuk Suplai Makanan

Dana pemerintah yang berasal dari saldo anggaran lebih (SAL) itu diberikan ke perbankan untuk disalurkan ke masyarakat melalui kredit. Namun, dia mewanti-wanti perbankan untuk tidak menggunakan dana itu untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

“Kita sudah bicara dengan pihak bank, janganlah beli SRBI atau SBN. (Peruntukannya) suka-suka bank, yang penting kan likuiditas masuk ke sistem,” ucapnya.

Meski begitu, Purbaya yakin perbankan akan menyalurkannya ke kredit agar perbankan mendapatkan keuntungan dari bunga kredit untuk membayar bunga dana dari pemerintah. Dana pemerintah itu nantinya tidak hanya mengendap di BI, tetapi bisa beredar ke masyarakat untuk menggerakkan perekonomian dan menumbuhkan kredit.

“Kan mereka pintar nih untuk mencari proyek-proyek yang bagus untuk menyalurkan dana itu supaya tidak mengalami negative carry, negative spread,” kata Purbaya.

READ  BRI Luncurkan BRILiaN Way

Baca juga : Soal Menko Polkam Dan Menpora, Presiden Bilang Tunggu Saja

Saat ditanya dampaknya ke ekonomi, Purbaya belum memiliki proyeksi dampak ke perekonomian dan kredit dari kebijakan ini. Yang jelas, saat ini dia akan mencoba mengguyur likuiditas perbankan dan melihat hasil awalnya.

“Taruh segitu dulu dan kita lihat dalam waktu seminggu, dua minggu, tiga minggu, seperti apa dampaknya ke ekonomi. Kalau kurang, tambah lagi,” tukasnya.

Gebrakan Purbaya pun disambut positif oleh pasar. Pada penutupan perdagangan, Kamis (11/9/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,64 persen atau naik 48,90 poin ke level 7.747,91. Sebanyak 408 saham naik, 263 turun, dan 135 tidak bergerak.

Mayoritas sektor perdagangan bergerak di zona hijau, dengan penguatan terbesar dicatatkan oleh sektor finansial, kesehatan, dan barang baku. Sedangkan hanya sektor energi, teknologi, properti, dan konsumer non-primer yang mengalami pelemahan.

Baca juga : Banjir Bali Mulai Surut, 16 Orang Tewas, 500 Orang Ngungsi

Saham emiten perbankan BUMN tercatat menjadi penggerak utama kinerja IHSG. Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) melesat 5,15 persen ke Rp 4.080 per saham menjadi penopang utama gerak IHSG dan menyumbang kenaikan 33 indeks poin.

Lalu, Bank Negara Indonesia (BBNI) yang naik 7,80 persen ke Rp 4.420 per saham menyumbang penguatan 11,39 indeks poin. Kemudian ada Bank Mandiri (BMRI) menguat 1,82 persen ke Rp 4.480 per saham dengan sumbangsih 7 indeks poin.
 Selanjutnya 


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

READ  Catatan Politik Bambang Soesatyo Revitalisasi Institusi dan Raja Kecil pada Hierarki Kepemimpinan Nasional





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *