Fahri Hamzah Sebut Program 3 Juta Rumah Prioritas Presiden

Infrastruktur22 Dilihat

Jakarta, propertyandthecity.com – Program makan bergizi gratis (MBG) kerap disebut sebagai prioritas utama pemerintahan baru, pasalnya MBG menjadi janji kampanye Presiden Prabowo yang selalu ramai dibahas. Namun, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menyampaikan hal berbeda. Menurutnya, perhatian Presiden Prabowo Subianto justru tertuju pada sektor perumahan.

“Perumahan itu nomor satu. Perumahan memiliki efek paling dahsyat kepada rakyat kalau benar meng-address kebijakannya,” ujar Fahri dalam acara Silaturahmi Nasional Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) di Jakarta, Senin, (21/04/2025).

Fahri menyebut, Kementerian PKP mengemban tiga mandat utama dari Presiden Prabowo. Pertama, membantu mengentaskan kemiskinan. Kedua, menyerap tenaga kerja dari daerah hingga ke pusat.

“Karena sektor ini akan menyebabkan terjadinya banyak pekerjaan baru, terutama di (program) renovasi kalau di daerah-daerah,” katanya.

Mandat ketiga berkaitan dengan target pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Ketiga mandat inilah yang menjadi dasar dari program pembangunan 3 juta rumah, sebagaimana dijanjikan Presiden Prabowo saat kampanye Pilpres 2024.

Program tersebut mencakup pembangunan satu juta rumah di perkotaan, satu juta di pedesaan, dan satu juta di wilayah pesisir. Menurut Fahri, rencana ini membuka peluang investasi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, termasuk dari lembaga-lembaga donor.

Namun demikian, Fahri mengakui masih ada tantangan dalam pelaksanaan program tersebut. Ia menilai ada jarak dalam penerjemahan visi Presiden oleh para pembantunya.

“Makanya kalau teman-teman menemukan ada penerjemahan-penerjemahan oleh anak buahnya kurang, mohon sabar dikit, lah. Memang jaraknya agak tinggi. Presiden kita ini terlalu mewah,” kata Fahri di hadapan para pengembang anggota APERSI.

Namun, dari sisi pelaku industri, belum tersedianya roadmap program menjadi perhatian tersendiri. Ketua Umum APERSI, Junaedi Abdillah, mengatakan ketiadaan peta jalan membuat pengembang belum memahami rumusan program pembangunan rumah, berikut regulasi yang menyertainya.

READ  Selalu Ada Pajak Saat Transaksi Properti, Apa Sih BPHTB Itu?

“Kami bekerja belum jelas. Tidak ada acuan,” kata Junaedi.

Menurutnya, tanpa pembenahan menyeluruh terhadap ekosistem dan regulasi perumahan di daerah, program ini akan sulit tercapai.

“Industri properti itu tidak bisa dipaksa tumbuh kalau ekosistemnya sendiri belum sehat. Kita sebagai pengembang dan yang dinaungi asosiasi menginginkan industri properti ini berjalan dengan baik. Ekosistem perumahan harus mendukung. Sehingga apa yang menjadi target pemerintah (3 juta rumah) bisa terwujud dengan sistem yang benar-benar berpihak pada rakyat, khususnya MBR,” tegas Junaidi pada majalah Property and The City, Selasa (25/03/2025).

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/bukan-mbg-fahri-hamzah-sebut-program-3-juta-rumah-jadi-prioritas-presiden-prabowo/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *