Dukung Visi Presiden Prabowo, Kadin Gelar Retreat Di Magelang

Nasional94 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan menggelar retreat nasional di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, selama empat hari mulai Kamis (7/8/2025). Sebanyak 250 anggota Kadin dari seluruh Indonesia dijadwalkan ikut serta dalam agenda ini. Retreat digelar untuk konsolidasi sekaligus menyelaraskan langkah dunia usaha dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto.

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan, retreat digelar untuk memahami dan menghayati visi besar Presiden Prabowo. Sekaligus untuk memperkuat semangat gotong royong untuk bersama-sama mewujudkan laju pertumbuhan ekonomi 8 persen. 

“Kadin perlu waktu yang tenang. Retreat ini menjadi momentum kami untuk itu,” kata, Anindya dalam jamuan makan malam bersama para pemimpin redaksi media arus utama di Jakarta, Senin (4/8/2025). 

Baca juga : Meutya Hafid: Golkar Fokus Kawal Presiden Prabowo, Tak Ada Munaslub

Anin, sapaan Anindya menjelaskan, visi besar Presiden Prabowo adalah Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045. Visi ini menjadi fondasi seluruh kebijakan dan program pemerintahannya selama periode 2024–2029. Menurut Anin, Presiden sangat menekankan semangat kebersamaan. Kebersamaan itu harus tercermin dalam semangat Indonesia Inc, semangat gotong royong, atau semangat kolaborasi semua pihak pihak. Visi besar ini tidak bisa dijalankan hanya oleh pemerintah, melainkan oleh semua pihak, khususnya para pelaku usaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia.

“Para anggota Kadin, pusat hingga daerah, harus benar-benar menjadi pelaku usaha yang tangguh, pengusaha pejuang yang memiliki wawasan kebangsaan dan global, serta terus berusaha melakukan perbaikan kinerja agar naik kelas ke level nasional dan internasional,” paparnya.

Untuk mewujudkan visinya, Presiden Prabowo telah meluncurkan Asta Cita, delapan cita-cita luhur yang menjadi misi utama pemerintahannya. Ia juga merinci 17 program kerja dan delapan quick wins sebagai langkah konkret. Melihat ketertinggalan Indonesia di bidang ekonomi, Presiden menggulirkan sejumlah program strategis berskala besar. Di sektor investasi, dibentuk Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), lembaga yang mengonsolidasikan dan mengoptimalkan investasi pemerintah guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara untuk menggerakkan ekonomi perdesaan dan masyarakat menengah-bawah di perkotaan, Presiden meluncurkan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah-Putih. Pemerintah mengalokasikan dana Rp 457,5 triliun dari Sisa Anggaran Lebih (SAL) 2024 untuk mendukung program ini pada tahun anggaran 2026.

READ  Peta Jalan Nurani Kekuasaan

Baca juga : OSO: Presiden Kembalikan Marwah Penegakan Hukum

Program prioritas lainnya antara lain Makan Bergizi Gratis (MBG), Klinik Gotong Royong untuk layanan kesehatan gratis, Pembangunan Tiga Juta Rumah (termasuk renovasi rumah tak layak huni), dan Pengiriman Pekerja Migran. Seluruhnya dijalankan secara masif dan terstruktur. “Presiden selalu menekankan bahwa setiap program harus memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya. 

Presiden, kata Anin, memberikan perhatian besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat berpendapatan menengah-bawah. Di luar program-program utama yang sudah diluncurkan, salah satu langkah masif lainnya adalah penguatan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Presiden memerintahkan agar KUR difokuskan ke sektor-sektor produktif seperti pertanian, peternakan, perikanan, dan industri pengolahan, bukan lagi didominasi sektor perdagangan dan jasa.

Selama ini, proporsi KUR memang terkonsentrasi pada sektor perdagangan (sekitar 48%) dan jasa (14%). Baru di era Presiden Prabowo hadir KUR Perumahan dan KUR untuk Dapur MBG. KUR jenis ini bisa dimanfaatkan untuk renovasi rumah tidak layak huni serta mendukung usaha mikro dan kecil yang terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Komitmen Presiden tak sekadar soal investasi skala nasional, tapi juga langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil dan gizi generasi muda, yang diharapkan menjadi generasi emas 2045,” ujar Anin.

Baca juga : OSO: Presiden Prabowo Letakkan Landasan Perbaikan Penegakan Hukum

Tahun ini, Indonesia merayakan 80 tahun kemerdekaan. Usia yang tidak lagi muda. Namun di banyak aspek, ketertinggalan masih terasa. Produk domestik bruto (PDB) per kapita baru menyentuh 5.100 dolar AS. Angka kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial masih tinggi. Di tengah sulitnya pencari kerja mendapatkan pekerjaan dan ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK), daya beli masyarakat belum cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Masalah keadilan sosial pun masih menjadi tantangan serius.

READ  10 Tim Adu Inovasi Blockchain Di Lisk Builder Challenge Jakarta

Dalam kondisi ini, Kadin sebagai mitra pemerintah sepenuhnya mendukung visi dan program kerja pemerintah. Sebagaimana ditekankan Presiden dalam berbagai kesempatan, Indonesia adalah negara besar dengan potensi serta SDA dan SDM yang besar pula. Tidak sulit bagi bangsa dengan potensi yang besar ini menjadi negara sejahtera dan mandiri. Apalagi saat ini, Indonesia sedang menikmati bonus demografi dengan 68,9% atau 196 juta penduduk masuk kategori usia produktif (15-64 tahun).

“Retreat di Magelang adalah momentum Kadin untuk reposisi diri, memperkuat peran sebagai mitra strategis pemerintah. Dalam suasana yang hening namun penuh semangat, para pelaku usaha mendapatkan suntikan semangat baru untuk mewujudkan Kadin sebagai kekuatan ekonomi rakyat yang sejalan dengan visi besar pemerintah dalam membangun Indonesia yang mandiri dan sejahtera,” kata Anin.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *