Dukung Ekonomi Hijau, BNI Perkuat Peran Strategis Dalam Pembiayaan Berkelanjutan

Nasional6 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat perannya dalam mendorong transisi menuju ekonomi hijau melalui penyaluran pembiayaan berkelanjutan.

Hingga April 2025, BNI mencatat pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp182,2 triliun atau 24 perse  dari total kredit.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan bahwa dari jumlah tersebut, sebesar Rp72,8 triliun dialokasikan khusus untuk pembiayaan hijau.

“Pembiayaan berkelanjutan menjadi strategi BNI untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan prinsip keberlanjutan. Dinamika perubahan iklim juga mendorong sektor perbankan untuk berperan aktif dalam pembiayaan yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” kata Okki dalam keterangan tertulisaya, Minggu (7/6/2025).

Baca juga : Hari Lingkungan Hidup, Pelindo Solusi Logistik Tanam Pohon Green Belt

Okki menambahkan, bahwa BNI terus memperkuat penerapan prinsip keberlanjutan dalam proses bisnisnya, termasuk dalam penyaluran kredit ke sektor-sektor yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan.

BNI berperan sebagai mitra strategis dalam mendukung transisi berkelanjutan melalui layanan pendampingan dan pembiayaan berbasis Sustainability Linked (SLL).

Hingga saat ini, BNI telah menyalurkan pembiayaan SLL sebesar Rp6,0 triliun kepada berbagai sektor, termasuk agrifood, manufaktur semen, baja, produk batubara dan kemasan.

Pembiayaan ini ditujukan untuk mendorong peningkatan kinerja keberlanjutan perusahaan.

Baca juga : Essity Perkuat Kemitraan Strategis Dengan Pemerintah Indonesia

Selain itu, BNI memiliki Risk Acceptance Criteria (RAC) dengan menambahkan mitigasi risiko perubahan iklim, memuat persyaratan minimum bagi (calon) debitur untuk sektor yang berisiko tinggi terhadap lingkungan, seperti sertifikasi RSPO/ISPO dan berkomitmen untuk menerapkan kebijakan No Deforestation, No Peat, and No Exploitation (NDPE) dalam kegiatan pembukaan lahan untuk debitur sektor perkebunan kelapa sawit, pemenuhan dokumen AMDAL atau UPL/UKL atau PROPER sesuai dengan sektor usahanya.

READ  Dubes Inggris Dominic Jermey Bahas Pemulangan Napi Bersama Menko Yusril

BNI juga menerapkan pembiayaan secara selektif kepada sektor-sektor dengan emisi tinggi, dengan mempertimbangkan implementasi aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST), serta rencana transisi energi yang jelas dan terukur dari debitur, sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung pembiayaan yang bertanggung jawab dan mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Tuntutan pasar dan regulator mendorong bisnis lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial. BNI menjawabnya dengan mengintegrasikan prinsip ESG dalam proses bisnis.

Oki menegaskan, BNI optimistis dapat mendorong transformasi menuju sistem keuangan hijau.

Baca juga : Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Koperasi dalam Pengembangan Sektor Pariwisata

“Dengan pembiayaan berkelanjutan dan penerapan prinsip ESG, BNI berupaya mewariskan lingkungan sehat untuk generasi mendatang,” pungkas Okki.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *