HomeBabby.my.id, (BALI) — Scandinasian kini menjadi kekuatan baru dalam desain hunian di Bali, menggabungkan prinsip minimalis Skandinavia, nilai-nilai Jepang, dan jiwa tropis khas Bali. Inilah alasan, Leviro Residences yang bakal memikat investasi properti Bali.
Diketahui, gaya ini tidak hanya membentuk karakter rumah modern, tapi juga memikat pembeli properti mancanegara yang makin cermat dalam menentukan investasi jangka panjang.
Baca Juga: 121 Juta Dolar Investasi, Arya Properties Ubah Wajah Properti di Indonesia Timur
Fenomena meningkatnya permintaan akan gaya desain Scandinasian tak lepas dari pergeseran selera pasar global.
Menurut data 2024, Bali menerima 5,2 juta wisatawan—naik 24,5% dibanding tahun sebelumnya.
Di tengah persaingan pasar properti yang semakin ketat, nilai rumah dengan desain arsitektur khas bahkan bisa meningkat 7% hingga 15%.
Area dengan permintaan tinggi telah menikmati kenaikan harga properti hingga 50%.
Sementara itu, permintaan pembelian properti meningkat 14% di tahun 2024, yang membuat diferensiasi desain menjadi krusial untuk mendapatkan posisi (positioning) di pasar.
Tak hanya sebagai daya tarik estetika, pendekatan desain ini mencerminkan bagaimana konsumen ingin hidup dan berinteraksi.
Baca Juga: CORE Concept Living Hadirkan Hunian Bergaya SKANDINASIA di Munggu, Surga Baru Investasi di Bali
“Pembeli properti dari mancanegara saat ini semakin cerdas dalam memilih desain yang mereka inginkan,” ujar Shanny Poijes, Pendiri dan CEO CORE Concept Living.
Menurutnya, para pembeli (mancanegara) tersebut telah banyak bepergian, tinggal di berbagai negara, dan memahami arti kualitas.
“Mereka tidak sekadar membeli rumah, tetapi berinvestasi dalam gaya hidup yang mencerminkan perspektif global mereka,” lanjutnya.
Gaya Scandinasian dan Filosofi Skandinavia: Jiwa Asia dalam Satu Ruang
Desain Scandinasian didasarkan pada filosofi lagom dari Skandinavia: secukupnya, tidak kurang dan tidak lebih.
Ruang-ruang dirancang agar fungsional namun tetap menghadirkan kesan lapang dan mewah.
Baca Juga: Posisi Pintu Rumah Bisa Menentukan Keberuntungan? Ini Penjelasan Pakar Feng Shui Indonesia
Tambahan unsur Jepang yang menekankan kesederhanaan dan perhatian terhadap detail, serta harmoni khas budaya Bali, membuat gaya ini terasa universal dan dekat dengan berbagai latar budaya.
Hunian bergaya Scandinasian banyak menggunakan kayu alami dan aksen logam untuk menciptakan kesan hangat dan elegan.
Penempatan jendela besar memaksimalkan pencahayaan alami, tanpa mengorbankan privasi.
Sistem built-in storage pun mengadopsi kepraktisan tropis, sehingga tetap rapi meskipun dihuni secara dinamis.
Lupakan vila khas Bali dengan ukiran batu dan detail ornamen yang rumit. Pengembangan baru ini mengutamakan tata ruang terbuka dengan proporsi luas laiknya di rumah-rumah di Stockholm atau Copenhagen.
Baca Juga: Dua Proyek Komersial Diserahterimakan: Paramount Land Genjot Serah Terima 1.000 Unit
Perencanaan ruang pun mengikuti prinsip-prinsip Skandinavia, dimana setiap jengkal area dibuat multi-fungsi, namun dalam skala yang lebih besar untuk mengakomodasi pembeli mancanegara yang terbiasa dengan hunian lapang di negara asal mereka.
Desain yang Berkelanjutan dan Mudah Dirawat
Dalam iklim tropis seperti Bali, finishing menjadi elemen krusial. Gaya Scandinasian mengutamakan material tahan terhadap kelembapan dan paparan sinar UV.
Rumah dirancang agar tetap menawan seiring usia—selaras dengan prinsip Skandinavia bahwa desain yang baik justru membaik seiring waktu.
Ketika properti dikosongkan selama beberapa waktu—misalnya saat disewakan—kemudahan perawatan menjadi penentu utama nilai investasi jangka panjang.
Tren 2025 menunjukkan evolusi desain Japandi, perpaduan Jepang-Skandinavia yang kini disempurnakan dengan unsur keberlanjutan, teknologi pintar, dan koneksi biofilik dengan alam.
Baca Juga: Perpanjangan PPN DTP 2025, Menteri PKP Sampaikan Surat ke Menkeu
Japandi telah menjadi daya tarik masyarakat internasional, serta telah diaplikasi di banyak hunian mewah, mulai Singapura hingga Los Angeles, dimana penekanan terletak pada kenyamanan, fungsionalitas, dan material alami, sehingga selaras dengan keinginan para pembeli yang mencari efisiensi sekaligus ketenangan.
Amanda Gunawan, arsitek asal Los Angeles sekaligus pendiri OWIU Studio mengatakan, “Gaya Skandinavia menggabungkan fungsi dan keindahan, serta selalu berusaha menciptakan harmoni dalam ruang.”
Lokasi Strategis, Leviro Residences Terkoneksi dengan Komunitas
Pengembangan kawasan seperti Munggu menjadi contoh bagaimana lokasi strategis dan koneksi dengan komunitas lokal memperkuat nilai properti.
Ketimbang membangun “enklave eksklusif”, pendekatan Scandinasian justru menyatu dengan kehidupan masyarakat sekitar.
Perusahaan pengembang CORE Concept Living, yang didirikan oleh Shanny Poijes dan Victoria Fernandez asal Swedia, menjadi pionir dalam menerapkan pendekatan desain ini di Bali.
Baca Juga: 105 Unit The Exquis Lifestyle Park BSD City Diluncurkan, Jadi Magnet Baru Investasi Komersial
Proyek terbaru mereka, Leviro Residences di Munggu, mengusung filosofi SCANDINAVIAN X JAPANDI X BALINESE SOUL, menjadikannya proyek pertama di Bali dengan pendekatan estetika menyeluruh.
Rencana peluncuran dilakukan Oktober 2025, pembangunan dimulai Desember 2025, dan serah terima unit dijadwalkan pada kuartal keempat 2027.
*** Baca berita lainnya di GoogleNews
——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertiterkini.com/leviro-residences-tawarkan-desain-scandinasian/
