Dari Koperasi Pertama Ke Gebrakan 80 Ribu Kopdes

Nasional150 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Koperasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari denyut nadi perekonomian Indonesia selama lebih dari satu abad. Konsep yang berlandaskan asas kekeluargaan dan gotong royong ini terus berevolusi, dari gagasan awal untuk melawan lintah darat hingga menjadi program strategis berskala nasional. 

Setiap tanggal 12 Juli, masyarakat Indonesia merayakan Hari Koperasi Nasional. Untuk peringatan ke-78 pada tahun 2025 ini, tema yang diusung adalah “Koperasi Maju Indonesia Adil Makmur”. Peringatan Hari Koperasi ini diharapkan dapat kembali menyegarkan ingatan generasi pada cita-cita luhur para pendiri bangsa dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. 

Cikal Bakal Lahirnya Koperasi Pertama

Sejarah mencatat, cikal bakal koperasi di Indonesia lahir dari sebuah keprihatinan. Pada tahun 1896, Raden Aria Wiria Atmaja, seorang Patih di Purwokerto, Jawa Tengah, merasa resah melihat para pegawai negeri terjerat utang dengan bunga yang mencekik dari para rentenir. 

Berbekal inspirasi dari model koperasi simpan pinjam yang sukses di Jerman, ia mendirikan Hulp- en Spaarbank, sebuah Bank Pertolongan dan Tabungan.

Inilah yang diakui sebagai koperasi pertama di Indonesia. Tujuannya sederhana namun mulia: menyediakan akses permodalan yang mudah dan murah bagi para anggotanya. 

Baca juga : Komisi XII DPR Yakin Indonesia Terang Merata Ke Seluruh Kampung

Langkah visioner Raden Aria Wiria Atmaja ini kemudian mendapat dukungan dari pejabat Hindia-Belanda, yang melihat potensi gerakan ini untuk meningkatkan kesejahteraan pribumi. 

Dari sinilah, semangat koperasi mulai menyebar ke berbagai daerah, diusung oleh organisasi-organisasi pergerakan nasional seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam yang melihat koperasi sebagai alat perjuangan ekonomi.

Kongres Koperasi Dan Peran “Bapak Koperasi Indonesia”

Setelah Indonesia merdeka, gerakan koperasi membutuhkan sebuah wadah pemersatu untuk memperkuat perannya dalam pembangunan bangsa. Momen krusial itu tiba pada 12 Juli 1947. 

READ  Ketum AMPG Said Aldi Serahkan Bantuan Untuk Palestina Ajak Dunia Bersatu Dukung Gaza

Di tengah situasi negara yang belum stabil, para pegiat koperasi dari seluruh Jawa berkumpul di Tasikmalaya untuk menggelar Kongres Koperasi I. Kongres ini menghasilkan dua keputusan monumental.

Baca juga : PNM Terbitkan Orange Bonds Pertama di Indonesia untuk Pemberdayaan Perempuan

Pertama, mendirikan Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) sebagai pusat koordinasi gerakan koperasi nasional. Kedua, menetapkan tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi, yang hingga kini diperingati setiap tahun.

Peran koperasi semakin kokoh berkat dukungan penuh dari Mohammad Hatta, Wakil Presiden pertama RI. Bagi Bung Hatta, koperasi bukanlah sekadar badan usaha, melainkan “soko guru” atau pilar utama perekonomian nasional yang paling sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. 

Atas jasa dan pemikirannya yang tak ternilai, Bung Hatta dianugerahi gelar Bapak Koperasi Indonesia pada Kongres Koperasi II di Bandung pada tahun 1953.

Gebrakan 80 Ribu Koperasi Desa

Semangat yang diwariskan oleh para pendahulu kini mendapatkan momentum baru melalui kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. 

Baca juga : LSF Tekankan Pelaku Industri Film Perketat Penyensoran

Sebagai bagian dari program strategis nasional, pemerintah meluncurkan gebrakan untuk mendirikan 80.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di seluruh pelosok negeri.

Program yang dilandasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 ini merupakan sebuah langkah masif untuk merevitalisasi peran koperasi di tingkat akar rumput. Tujuannya adalah untuk membangun kemandirian ekonomi desa, antara lain dengan cara memotong rantai pasok yang terlalu panjang agar petani mendapatkan harga jual yang lebih baik.

Selain Kopdes ini juga diharapkan dapat memberantas praktik rentenir dan pinjaman ilegal dengan menyediakan akses keuangan yang mudah dan aman. Lalu meningkatkan kesejahteraan para petani, nelayan, dan pelaku UMKM di desa. Serta mendorong kemandirian pangan dan stabilitas ekonomi nasional.

READ  Cuaca Besok Hujan Atau Panas Di Jakarta Ini Prediksi BMKG Jumat 21 3

Program ini menjadi wujud nyata dari upaya pemerintah untuk menjadikan koperasi sebagai motor penggerak utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *