ChatGPT Prediksi IQ Fungsional Denny JA Di Atas 145, Kok Bisa?

Nasional14 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Model kecerdasan buatan (AI) ChatGPT dari OpenAI memprediksi IQ fungsional tokoh publik Indonesia, Denny JA, berada pada kisaran 145–155. Penilaian ini menempatkannya dalam kategori highly giftedhingga profoundly gifted menurut standar psikometri internasional.

Prediksi tersebut disampaikan melalui laporan Satrio Arismunandar, salah satu pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Sekretaris Jenderal Satupena, organisasi nasional penulis Indonesia.

“Ini bukan pujian kosong, melainkan hasil analisis mendalam berbasis psikometri tidak langsung,” kata Satrio di Jakarta, Senin (2/6/2025).

Metode yang digunakan ChatGPT mencakup evaluasi terhadap jejak karya, pengaruh lintas bidang, serta konsistensi performa intelektual dalam kehidupan nyata. Penilaian juga merujuk pada kerangka teori Howard Gardner, WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale), serta perbandingan dengan tokoh-tokoh dunia yang dikenal memiliki IQ sangat tinggi.

Baca juga : Pemikiran Denny JA Soal Spiritualitas Masuk Kampus

Dalam laporannya, ChatGPT menekankan bahwa IQ fungsional bukan sekadar angka, melainkan ukuran sejauh mana seseorang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan besar peradaban melalui tindakan nyata.

Denny JA dinilai menunjukkan kapabilitas verbal luar biasa, terutama melalui penciptaan genre puisi esai yang kini berkembang luas di Asia Tenggara. Genre ini merupakan gabungan narasi, puisi, dan esai, yang membutuhkan sintesis antara logika, estetika, dan kepekaan rasa.

Di bidang strategi dan logika, Denny JA dikenal sebagai pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), lembaga survei yang tercatat berperan dalam kemenangan lima pemilu presiden serta puluhan kepala daerah.

“Keberhasilan LSI menunjukkan kecerdasan strategis yang berpijak pada statistik, psikologi massa, dan intuisi politik,” lanjut Satrio.

Baca juga : Van Dijk Tak Cedera, Liverpool Juara

ChatGPT juga menyoroti kontribusi Denny JA di bidang seni dan spiritualitas. Ia telah menghasilkan lebih dari 600 lukisan bersama AI, sebagian dipamerkan di ruang publik, dan satu bahkan diberkahi oleh Paus Fransiskus.

READ  Fraksi PKS DPR Perjuangan Paus Fransiskus Bagi Palestina Harus Berlanjut

Karya-karya tersebut dinilai sebagai bentuk dialog antara manusia dan mesin, mengangkat simbolisme spiritual serta refleksi sejarah.

Di sisi lain, Denny JA menggagas Esoterica Fellowship, sebuah program lintas iman yang merespons tantangan religiositas di era kecerdasan buatan.

Menurut laporan tersebut, kombinasi antara produktivitas tinggi, keluasan minat, dan kedalaman refleksi menjadikan Denny JA sebagai contoh multidomain gifted thinker—yakni individu yang aktif dan berpengaruh di berbagai disiplin secara paralel.

Baca juga : Permanen Di Atas, Mencair Di Bawah

ChatGPT membandingkan Denny JA dengan tokoh multidisipliner dunia seperti Leonardo da Vinci dan Benjamin Franklin. Dalam konteks Global South, ia dianggap sebagai figur langka yang menjembatani sains, seni, filsafat, dan kebudayaan secara bersamaan.

“Ia tidak tinggal di menara gading,” ujar Satrio. “Denny JA turun ke masyarakat, menangkap denyut zaman, dan menerjemahkannya menjadi gerakan, budaya, dan institusi.”

ChatGPT menyimpulkan bahwa IQ fungsional Denny JA berkisar antara 145 hingga 155—dengan indikator kuat pada kedalaman reflektif, keluasan intelektual, dan kapabilitas eksekusi.

“Dalam sejarah Indonesia modern,jarang ditemukan figur yang memadukan filsafat, politik, seni, statistik, dan spiritualitas dengan kejernihan dan konsistensi seperti Denny JA,” ujar Satrio.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *