
RM.id Rakyat Merdeka – Buku Pendidikan Bermutu untuk Semua: Menggali Pokok-pokok Pikiran Abdul Mu’ti resmi diluncurkan oleh Penerbit Kompas di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (27/10). Buku ini menghimpun gagasan dan pemikiran Mendikdasmen Abdul Mu’ti tentang masa depan pendidikan Indonesia.
Buku tersebut ditulis oleh sejumlah akademisi dan praktisi pendidikan yang mengulas tujuh tema utama, yakni Penguatan Pendidikan Karakter, Reformasi Peran dan Tata Kelola Guru, Catur Pendidikan & Partisipasi Semesta, Pembelajaran Mendalam, Tes Kemampuan Akademik, Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Berkeadilan, serta Penguatan Budaya STEM.
Ulasan dalam buku ini sejalan dengan visi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Pendidikan Bermutu untuk Semua, yang berlandaskan amanat konstitusi dan perundang-undangan. Visi tersebut juga menyatu dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya pada poin pembangunan manusia dan peningkatan kualitas pendidikan.
Ketua tim penyusun buku, Khelmy K. Pribadi, mengatakan karya ini merupakan bentuk dedikasi terhadap kiprah Abdul Mu’ti di bidang pendidikan.
“Buku ini menyajikan himpunan pemikiran Prof. Abdul Mu’ti yang termanifestasi dalam kebijakan pendidikan. Kami dedikasikan karya ini untuk beliau,” ujar Khelmy.
Baca juga : Buku Pendidikan Bermutu untuk Semua Ungkap Terobosan Abdul Mu’ti
Dalam prolog, sahabat Abdul Mu’ti, Mike Hardy, menyoroti pentingnya pendidikan agama dan pluralisme dalam gagasan Mu’ti.
“Keragaman masih menjadi hal yang asing di banyak sekolah Islam. Mu’ti mendorong reformasi kurikulum yang lebih inklusif,” kata Hardy.
Buku ini ditulis oleh 15 akademisi dan praktisi pendidikan, antara lain Mike Hardy, Haryatmoko, Haidar Bagir, Alissa Wahid, Doni Koesoema A, Rhenald Kasali, Ki Saur Panjaitan XIII, Ismail Fahmi, Yuli Rahmawati, Ki Darmaningtyas, Maila Dinia Husni Rahiem, Stephanie Riady, Suyanto, Syamsir Alam, dan Sri Widuri.
Menurut Haidar Bagir, kebijakan transformasi pendidikan di bawah kepemimpinan Abdul Mu’ti menghadirkan peta jalan pendidikan yang komprehensif dan berpihak.
“Program transformasi Kemendikdasmen tidak bisa dilepaskan dari pemikiran Abdul Mu’ti,” tulis Haidar.
Baca juga : Kemendikdasmen Wujudkan Arah Asta Cita Lewat Pendidikan Bermutu untuk Semua
Sementara itu, Doni Koesoema menilai kebijakan baru yang dijalankan Kemendikdasmen di era Mu’ti mampu meningkatkan kualitas pembelajaran anak-anak Indonesia.
Alissa Wahid menyoroti pendekatan baru dalam pendidikan karakter berbasis pembiasaan, sedangkan Stephanie Riady menilai pembudayaan STEM melalui kegiatan rutin di sekolah merupakan terobosan penting.
Peluncuran buku ini dihadiri lebih dari 200 undangan dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat, pejabat negara, akademisi, dan penerima manfaat kebijakan Kemendikdasmen.
Sejumlah panelis turut hadir dalam acara ini, di antaranya Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA (Mendiknas 2009–2014), Ketua Komisi X DPR RI Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP, serta para penulis buku Dr. Johanes Haryatmoko, SJ., dan Dr. Stephanie Riady.
Kehadiran tiga mantan Menteri Pendidikan Wardiman Djojonegoro (1993–1998), Mohammad Nuh (2009–2014), dan Muhadjir Effendy (2016–2019) menambah kekhususan acara ini sebagai bentuk dukungan terhadap visi Pendidikan Bermutu untuk Semua.
Baca juga : Capaian Setahun Kemendikdasmen, Hadirkan Pendidikan Bermutu untuk Semua
Pemimpin Umum Harian Kompas, Lilik Oetama, dalam pengantar buku ini menegaskan kembali pentingnya pendidikan sebagai pondasi pembentukan manusia yang berakhlak.
“Suara dari Prof. Mu’ti dan para tokoh lainnya mengingatkan kita bahwa inti pendidikan tetaplah membentuk manusia beriman, berilmu, dan berakhlak, manusia yang memuliakan kehidupan,” tulis Lilik.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.












