Bisakah Program 3 Juta Rumah Atasi Backlog Perumahan Nasional?

Infrastruktur31 Dilihat

Jakarta, Propertyandthecity.comPemerintah menetapkan target membangun 3 juta rumah dalam lima tahun ke depan, sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat penyediaan hunian layak bagi masyarakat. Target ini dinilai realistis oleh Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKB, Sudjatmiko, asalkan dijalankan secara terarah dan melibatkan seluruh segmen masyarakat.

“Ya memang yang dibilang Pak Prabowo tadi, memang target harus tinggi, 3 juta. Kenapa 3 juta? Karena backlog kita itu udah 9 juta. Kalau target kita nggak tinggi, semakin jauh backlog kita. Pertumbuhan penduduknya juga semakin tinggi,” ujar Sudjatmiko dalam acara bertajuk “Rumah Subsidi: Transformasi Nyata Kesejahteraan Rakyat ?” di Nusantara TV ditulis Senin, (13/10/2025). 

Ia menilai langkah pemerintah ini sudah menunjukkan kemajuan yang signifikan. “Tahun-tahun sebelumnya itu hanya untuk program FLPP, fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan itu hanya 200 ribuan unit. Tahun ini 350 ribu unit, itu kalau dihitung kira-kira hampir 30-an triliun subsidi dari pemerintah,” jelasnya.

Subsidi tersebut mencakup bantuan uang muka dan bunga yang meringankan beban masyarakat. Dengan skema ini, suku bunga yang semula mencapai 12 persen kini turun menjadi sekitar 5 persen setelah mendapatkan dukungan pemerintah. Kebijakan tersebut dinilai memberikan manfaat nyata, tidak hanya bagi masyarakat yang lebih mudah memiliki rumah, tetapi juga bagi pengembang yang kian terbantu dalam menjangkau calon pembeli.

Lebih lanjut, Sudjatmiko menjelaskan bahwa target 3 juta rumah tidak hanya mencakup masyarakat berpenghasilan rendah, tetapi juga kelompok menengah dan menengah atas. 

“Kalau kita bagi 3 juta rumah itu kan bukan hanya rumah masyarakat menengah ke bawah. Ada juga menengah dan menengah atas. Jadi saya rasa dalam periode lima tahun Pak Prabowo harusnya 3 juta itu bisa tercapai,” ujarnya.

READ  Agen Properti Xavier Marks Indonesia Menembus Pasar Jepang

Baca Juga : Pemerintah Luncurkan SIKP 15 Oktober, Percepat Digitalisasi Kredit Perumahan

Selain program subsidi, ia menyebut ada juga pembangunan rumah mandiri di daerah dengan lahan yang masih terjangkau. Menurutnya, potensi lahan di wilayah pinggiran kota menjadi salah satu kunci keberhasilan program ini. 

“Saya rasa realistis, sangat realistis. Karena nggak ada yang nggak mungkin. Lahannya banyak, terutama di daerah-daerah pinggiran kota. Kecuali di perkotaan agak sulit,” tegasnya.

Pembangunan tiga juta rumah dinilai akan memberikan dampak luas bagi perekonomian nasional. Program ini dirancang untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, mulai dari kelompok berpenghasilan rendah melalui skema FLPP hingga non-MBR. 

Selain menyediakan hunian layak, pembangunan masif tersebut juga diperkirakan menciptakan jutaan lapangan kerja di sektor konstruksi dan industri pendukungnya. Langkah ini menjadi investasi strategis bagi stabilitas sosial sekaligus peningkatan kualitas hidup masyarakat.

“Langkah ini besar. Tantangannya banyak. Tapi, dengan kolaborasi yang solid, target 3 juta rumah akan kita wujudkan sebagai warisan untuk generasi mendatang. Semangat gotong royong inilah yang akan memastikan program ini berjalan di rel yang tepat,” pungkasnya.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/bisakah-program-3-juta-rumah-atasi-backlog-perumahan-nasional/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *