Barantin Dorong Indonesia Jadi Trademark Sarang Burung Walet Di Pasar Global

Nasional6 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Kepala Badan Karantina Nasional (Barantin) Sahat Manaor Panggabean secara resmi melepas ekspor hasil hilirisasi komoditas sarang burung walet sebanyak 6,2 ton ke Vietnam senilai Rp 1 miliar ini.

Produk hilirisasi sarang burung walet yang diekspor tersebut berasal dari Bojonegoro, Jawa Timur, dan dikirim melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Sahat menegaskan, ekspor ini menandai pertama kalinya Indonesia mengirim produk hilirisasi sarang burung walet ke pasar internasional.

Langkah ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas nasional.

Baca juga : HUT Ke-87, Sinar Mas Dorong UMKM Binaan Tembus Pasar Global

“Ini untuk pertama kali kita lakukan ekspor hilirisasi produk sarang burung walet. Hilirisasi sarang burung walet ini sesuai dengan Asta Cita Pak Presiden Prabowo dan kita akan terus memperkuat hilirisasi ini.” tegas Sahat.

Lebih lanjut, Sahat menegaskan, hilirisasi sarang burung walet memiliki potensi besar untuk mendorong ekonomi pedesaan. Sebab selama ini, komoditas sarang burung walet ini diproduksi dari masyarakat pedesaan.

Nah, jika hilirisasi ini terus berjalan dengan baik, maka roda ekonomi di pedesaan akan jauh lebih meningkat. Sebab harga sarang burung walet akan naik.

“Itu pesan yang penting dari acara (ekspor hilirisasi sarang burung walet) ini,” ujarnya.

Baca juga : NOES Dorong Parfum Lokal Indonesia Harum Di Pasar Global

Dalam rangka mempercepat dan mempermudah proses ekspor, Barantin bersama Bea Cukai juga telah mengembangkan platform layanan ekspor terintegrasi bernama Single Submission Quarantine Customs (SSQC).

Melalui platform ini, maka pelayanan tidak lagi terpisah, melainkan dilakukan secara serentak.

“Di border karantina, kami dan Bea Cukai satu tim. Kecepatan layanan kami jamin akan lebih baik. Selama ini diperiksa di Karantina dulu, baru nanti ke Bea Cukai. Sekarang sudah serentak semua satu sistem. Saya pikir inilah contoh bahwa Pemerintah sudah jauh lebih baik dalam melayani masyarakat,” tegasnya.

READ  Pertamax Turbo Drag Fest 2025 Tancap Gas dari Yogyakarta, Yuk Daftar Sekarang!

Sahat menaruh keyakinan, hilirisasi dari komoditas sarang burung walet ini tidak hanya akan memberi nilai tambah, tapi juga membuka lapangan pekerjaan besar bagi rakyat. Terlebih peminat ekspor sarang burung walet ini diminati banyak negara dunia.

Baca juga : Pameran ALLPrint Indonesia 2025, Resmi dibuka di Jiexpo Kemayoran Jakarta

Saat ini saja, sambung dia, sudah ada 20 negara menjadi tujuan ekspor sarang burung walet ini. Selain China, Indonesia juga ekspor sarang burung walet ke Vietnam, Hongkong, Macau, Singapura, Taiwan, Jepang, bahkan Etopa.

“Jadi ada sekitar lebih 20 negara tujuannya. Ini adalah peluang kita,” ujarnya.

Untuk itu, dia mendorong agar pelaku usaha terus melakukan hilirisasi atas komoditi sarang burung walet ini. Sahat ingin Indonesia menjadi trademark dari sarang burung walet.

“Saya ingin ke depan, sarang burung walet ini benar-benar menjadi trademarknya Indonesia. Jadi jangan lagi miliknya negara lain. Nah mudah-mudahan, 3-4 tahun ke ke depan, kita bisa tunjukkan bahwa Indonesia sesungguhnya pemilik dan menguasai perdagangan di sarang burung walet ini,” pungkasnya.
 Selanjutnya 


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *