Banjir dan Longsor Landa Bali, Puluhan Rumah Ambruk dan Ratusan Warga Mengungsi

Infrastruktur122 Dilihat

Denpasar, propertyandthecity.com – Hujan deras sejak Selasa malam, 9 September 2025, memicu banjir besar dan tanah longsor di Bali. Dua wilayah terdampak parah adalah Kabupaten Tabanan dan Kota Denpasar. Puluhan rumah ambruk, ratusan lainnya rusak, dan sejumlah warga dilaporkan hanyut terbawa arus.

Kronologi
Banjir mulai terjadi sekitar pukul 03.00 Wita ketika Sungai Yeh Dati di Tabanan dan Tukad Badung di Denpasar meluap. Debit air naik tiba-tiba, menggenangi permukiman hingga setinggi pinggang orang dewasa. Sekitar tiga jam kemudian, aliran air kian deras hingga menyeret material dan merobohkan bangunan di bantaran sungai.

Tabanan: Rumah Ambruk dan Pengungsian
Di Kabupaten Tabanan, lima rumah ambruk di Perumahan Lembah Sanggulan dan Panorama Indah Sanggulan, Desa Banjaranyar, Kecamatan Kediri. Sebanyak 33 rumah lain rusak berat. “Lima rumah ambruk karena luapan Sungai Yeh Dati akibat hujan sejak dini hari,” kata Kapolres Tabanan AKBP I Putu Bayu Pati, Rabu, 10 September 2025.

Sebanyak 33 kepala keluarga dievakuasi ke SDN 6 Banjaranyar. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp1 miliar. Polisi bersama TNI, BPBD, dan pemerintah daerah melakukan penanganan darurat.

Denpasar: Bangunan Roboh dan Korban Hanyut
Di Denpasar, lima bangunan di Jalan Hasanuddin ambruk sekitar pukul 06.35 Wita setelah debit air Tukad Badung meningkat hingga 50 sentimeter di atas jembatan. Imam Sapi’i, satpam di kawasan itu, mengaku mendengar suara retakan sebelum bangunan roboh. “Kemudian langsung ambruk semua,” ujarnya.

Baca Juga: Kementerian PKP Sepakat Prioritaskan BSPS dengan Anggaran Rp10,8 Triliun di 2026

Salah satu bangunan roboh adalah toko kain berisi empat orang penghuni. Tiga di antaranya—istri, anak, dan mertua pemilik—hanyut terbawa arus. Sang suami selamat meski mengalami luka di kaki.

READ  Summarecon Gelar Operasi Katarak Gratis untuk 207 Pasien di RS St Carolus Serpong

Selain itu, ratusan rumah di sepanjang bantaran Tukad Badung ikut hancur terseret arus. Warga hanya bisa menyelamatkan diri seadanya. Zulham, warga Jalan Maruti, mengaku terbangun karena teriakan tetangga.

“Air masuk jam tiga pagi, naik sampai pinggang orang dewasa,” katanya. Sementara Sultan, warga lain, kehilangan seluruh harta benda. “Rumah hancur total, hanya pakaian di badan yang tersisa,” ujarnya.

Situasi Terkini
Menjelang siang, banjir mulai surut namun hujan masih mengguyur kawasan Denpasar. Warga membersihkan lumpur dan sampah di rumah masing-masing. Aparat menegaskan masyarakat perlu waspada terhadap potensi banjir susulan. “Keselamatan warga adalah prioritas utama,” kata Kapolres Tabanan. (*)

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/banjir-dan-longsor-landa-bali-puluhan-rumah-ambruk-dan-ratusan-warga-mengungsi/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *