Bamsoet Dukung Pembetukan Batalyon Teritorial Pembangunan oleh TNI AD

Nasional381 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Wakil Ketua Umum/Kepala Badan Bela Negara Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKKPI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung rencana TNI Angkatan Darat (AD) membentuk Batalyon Teritorial Pembangunan. Pembentukan ini untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan pelayanan kesehatan masyarakat dengan merekrut calon tamtama sebanyak 24.000 orang. Mereka akan disebar di 514 kabupaten/kota untuk mengurus pertanian, perkebunan, peternakan, maupun pelayanan kesehatan. Setiap batalion akan menggarap lahan 20 hektare.

Bamsoet menyatakan, tantangan lain yang sangat serius dalam era globalisasi yang semakin kompleks dan dinamis, yang akan dihadapi Indonesia, yakni tantangan keamanan yang jauh melampaui paradigma konvensional. Ancaman tidak lagi hadir dalam bentuk serangan militer langsung, melainkan telah bergeser ke bentuk yang lebih halus, tersembunyi, dan multidimensional.

Salah satu konsep yang menggambarkan kondisi tersebut adalah ‘accelerated warfare‘ dan perang Generasi V yang menekankan pentingnya dominasi informasi, perang opini, pengaruh siber, serta infiltrasi budaya dan sosial. Dalam kondisi ini, garis pemisah antara masa damai dan masa perang menjadi kabur. Negara dapat diserang dan dilemahkan tanpa satu pun peluru ditembakkan, karena alat-alat penghancur utama kini berupa algoritma, narasi, dan manipulasi persepsi publik.

Baca juga : Bamsoet Dukung Prabowo Siapkan Super Apps GovTech: Langkah Revolusioner

Menurut Bamsoet, Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman yang berpotensi memicu hilangnya kemerdekaan. Mengingat betapa nyata dan berbahayanya ancaman yang masuk dalam kategori unknown threat, membuat Indonesia seolah ‘tidur dengan musuh’.

“Salah satu langkah krusial dalam menanggulangi ancaman ini adalah dengan memperbarui paradigma dan sistem keamanan nasional yang ada,” ujar Bamsoet, saat menghadiri ‘Penyelenggaraan Komunikasi Sosial Dengan Keluarga Besar TNI Tingkat Pusat Tahun 2025’, di Graha Zeni Pusziad Jakarta, Rabu (11/5/2025).

READ  Peringati 70 Tahun Konferensi Asia Afrika Negara Global South Mesti Bebas Tekanan

Hadir antara lain Wakil Aster Kasad Bidang Tahwil Komsos Dan Bhakti TNI Brigadir Jenderal TNI Taufiq Shobri, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Prakoso, Asdep Koordinasi Kesatuan Bangsa Kemenko Polkam Cecep Agus Supriyatna dan Direktur Kewaspadaan Nasional Ditjen Polpum Kemendagri Aang Witarsa Rofik.

Baca juga : Fraksi Gerindra DPRD DKI Dukung Penuh Penghapusan Utang Petani dan Nelayan

Bamsoet memaparkan, 8nformasi telah menjadi senjata utama, dan Indonesia berada dalam posisi rentan sebagai negara dengan populasi digital yang sangat besar. Laporan dari We Are Social dan Kepios tahun 2024 menunjukkan bahwa 213 juta penduduk Indonesia telah terhubung ke internet. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar digital terbesar di dunia. Namun, hal ini sekaligus membuka celah yang luas bagi penetrasi asing, baik melalui media sosial, platform digital, maupun teknologi kecerdasan buatan. 

Data terbaru menunjukkan peningkatan ancaman siber di Indonesia, dengan laporan bahwa serangan siber terhadap berbagai institusi pemerintah dan swasta meningkat tajam. “Hal tersebut menegaskan betapa pentingnya penguatan koordinasi antar lembaga dalam menghadapi ancaman siber yang bisa merusak stabilitas sosial dan politik,” kata Bamsoet.

Wakil Ketua Partai Golkar ini menjelaskan, ancaman yang bersifat multidimensi menuntut respons yang menyeluruh dan terkoordinasi. Karena itu, paradigma keamanan nasional Indonesia harus bergeser menuju pendekatan keamanan komprehensif yang mengedepankan perlindungan terhadap negara, masyarakat, dan individu secara simultan.

Baca juga : Apresiasi Pelantikan Pengurus VIA, Bamsoet Ajak Jaga 4 Pilar Kebangsaan

Keterlibatan seluruh warga negara, termasuk keluarga besar TNI, menjadi sangat penting dalam konteks Sistem Keamanan Semesta untuk membangun kesadaran kolektif dalam menghadapi berbagai ancaman multidimensi. Keluarga besar TNI harus berada di garis depan dalam membangun narasi kebangsaan yang inklusif dan berimbang di ruang-ruang publik dan media sosial.

READ  150 Ribu Wisatawan Padati Ancol Hingga Hari ke 3 Lebaran

Di tengah derasnya arus informasi yang banyak mengandung disinformasi dan ujaran kebencian, keluarga besar TNI harus hadir sebagai pelurus, sebagai penyebar pesan-pesan damai, dan penjaga akal sehat masyarakat. “Narasi yang dibangun harus mampu mengangkat nilai-nilai keindonesiaan yang adil, setara, dan menjunjung martabat semua golongan,” pungkas Bamsoet.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *