ALTERNATIF PEMANFAATAN RUANG TERBUKA – Property and The City

Infrastruktur113 Dilihat

Secara global terdapat semakin banyak perusahaan yang beralih ke pendekatan desain ruang kerja yang memiliki preferensi pada peningkatan kesejahteraan dan kesehatan mental penggunanya. Hal ini juga selaras dengan meningkatnya preseden akan lingkungan kerja yang berkelanjutan. Saat ini dunia sedang bergulat dengan krisis iklim, sehingga bisnis perkantoran juga mengalami perubahan permintaan ke arah desain yang lebih berkelanjutan dan mulai beralih pada ruang kerja yang terintegrasi dengan ruang terbuka.

Baca juga, Respons Masyarakat Jadi Penentu Nasib Rumah Subsidi Mini

Selain mengikuti tren dan permintaan pasar, mengapa lebih banyak perusahaan berinvestasi pada ruang kerja yang ramah lingkungan?

Menurut Unily’s 2020 Future of the Sustainable Workplace, 65% pekerja kantor yang disurvei memiliki preferensi bekerja untuk perusahaan dengan kebijakan ramah lingkungan yang kuat. Ini menandakan bahwa aspek keberlanjutan sekarang berperan dalam menarik dan mempertahankan pekerja berbakat sehingga memotivasi perusahaan untuk lebih meningkatkan perhatian pada praktek dan kebijakan yang berkelanjutan.

Era modern yang diwarnai dengan penggunaan teknologi canggih membuat pekerja yang sebelumnya lebih banyak terpaku pada ruang kerja formal, bertransformasi menuju budaya ruang kerja yang fleksibel dengan desain yang lebih menunjang kebutuhannya. Hal ini sudah seharusnya dipersiapkan sedini mungkin karena kemajuan teknologi memungkinkan terjadinya alur bekerja, berkoordinasi dan berkomunikasi tanpa kehadiran tatap muka secara langsung.

Beberapa tahun terakhir telah terjadi perubahan yang cukup signifikan terhadap cara pandang kita dalam menyikapi sistem kerja yang berlaku, di mana banyak tim yang dimungkinkan untuk dapat bekerja dari jarak jauh secara daring, meskipun tentunya interaksi langsung secara sosial masih tetap diperlukan untuk proyek kolaboratif tertentu. Adanya ruang kerja terbuka yang biasa kita kenal dengan istilah outdoor workspace atau co-working garden menawarkan alternatif yang dapat merespon kebutuhan budaya kerja baru tersebut.

READ  Viral di IKN, Presiden Prabowo Kini Basmi Tikus dengan 1.000 Burung Hantu di Majalengka

Istilah outdoor workspace mempunyai keterkaitan dalam hal perencanaan dan pengelolaan ruang terbuka yang terintegrasi dengan ruang kerja. Contohnya adalah bangunan perkantoran maupun ruang kerja yang dapat mengadaptasi desain biophilic melalui beberapa perubahan sederhana seperti memasukkan elemen-elemen alami yang ada di sekitar kita ke dalam ruang kerja, misalnya dengan meletakkan berbagai jenis tanaman yang diintegrasikan dengan elemen air, batu dan kayu, serta penggunaan jendela tinggi yang berfungsi untuk pencahayaan dan sirkulasi udara secara alami.

Namun seiring berjalannya waktu, outdoor workspace tidak hanya direncanakan dengan pendekatan memasukkan unsur
alami ke dalam ruangan saja, tetapi juga memadukannya dengan ruang terbuka yang ada di sekitarnya untuk dapat mendukung aktivitas bekerja secara kolaboratif. Biasanya hal ini dilakukan dalam bentuk taman atau kebun, baik dalam skala kecil (halaman/teras) maupun skala besar (taman publik atau komunitas). Pendekatan desain ini mengintegrasikan prinsipprinsip arsitektur lanskap dengan kebutuhan kerja modern, yaitu konektivitas, kenyamanan, privasi, dan keberlanjutan. Hal ini juga mendukung terwujudnya lingkungan kerja yang nyaman dan berkualitas baik, tanpa mengesampingkan fungsi utamanya untuk tetap dapat bekerja secara produktif.

Ruang Kerja Terbuka Menciptakan Rasa Damai

Di era yang didominasi dengan penggunaan teknologi terkini yang dapat memicu kejenuhan dan tingkat stres yang tinggi, desain lanskap memiliki peran penting dalam menciptakan ruang kerja yang baik. Elemen-elemen alami yang dihadirkan dalam desain tidak hanya bermanfaat untuk mempercantik lingkungan kerja saja, tetapi juga dapat menciptakan alternatif ruang-ruang kerja yang lebih sehat dan mendukung terjadinya produktivitas kerja yang lebih tinggi dan efisien.

Ruang kerja terbuka tidak hanya sekadar tren, melainkan merupakan sebuah pendekatan holistik yang dapat menyelaraskan optimasi produktivitas kerja dengan kebutuhan dasar akan ketenangan dan koneksi langsung dengan alam. Desain yang baik bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang menciptakan kualitas lingkungan yang lebih baik.

READ  IKONS Furniture Hadirkan Instalasi Artistik “Sit with the Journey” di ARCH:ID 2025

Integrasi Teknologi dan Alam Meningkatkan Kemampuan Kognitif

Keterkaitan antara desain lanskap dengan ruang kerja terbuka sangat erat, karena keduanya saling memengaruhi dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif, sehat dan estetis. Warna-warna di alam memiliki dampak signifikan pada suasana hati dan kemampuan kognitif. Penelitian menunjukkan bahwa warna kuning dan merah dapat memicu rentang
perhatian dan fokus yang lebih besar, sementara warna hijau telah terbukti dalam meningkatkan kreativitas. Lingkungan kerja yang didesain dengan menarik dan menggunakan banyak warna-warna alami secara estetik cenderung dapat meningkatkan pola pikir dan emosi penggunanya secara positif dibandingkan dengan lingkungan kerja dengan desain
yang konvensional. Ruang kerja terbuka dipercaya bukan hanya sekedar mementingkan faktor keindahan semata, tetapi juga dapat mendukung penggunanya untuk dapat menemukan solusi pemecahan masalah yang lebih cepat, serta lebih terbuka untuk dapat melakukan kompromi dan negosiasi.

Dalam era modern seperti sekarang ini, integrasi antara teknologi dan alam juga menjadi topik yang semakin relevan untuk dibahas terkait penciptaan ruang kerja terbuka. Salah satu contoh yang menarik dari integrasi ini adalah konsep co-working garden yang memanfaatkan kehadiran taman kota yang dilengkapi dengan teknologi terkini, di mana penggunanya dapat tetap bekerja secara efektif dengan memanfaatkan kecanggihan teknologinya sambil menikmati alam dan berinteraksi langsung dengan keanekaragaman hayati yang hadir di sekitarnya. Pemilihan jenis tanaman yang tepat dapat meningkatkan kehadiran keanekaragaman hayati yang ada di taman kota, contohnya adalah tanaman yang dapat mengundang burung dan kupu-kupu. Konsep ini tidak hanya sekedar menyediakan ruang kerja yang nyaman dan estetis, tetapi juga sekaligus menghadirkan ruang kerja yang dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas penggunanya.

READ  Harga Rumah Sekunder Naik Secara Yoy,Yogyakarta Catatkan Kenaikan Tertinggi

Ruang-ruang kerja yang lebih sehat dan mendukung terjadinya produktivitas kerja yang lebih tinggi dan efisien.

Ruang kerja terbuka tidak hanya sekadar tren, melainkan merupakan sebuah pendekatan holistik yang dapat menyelaraskan optimasi produktivitas kerja dengan kebutuhan dasar akan ketenangan dan koneksi langsung dengan alam. Desain yang baik bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang menciptakan kualitas lingkungan yang lebih baik.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/outdoor-workspace-dan-co-working-garden-alternatif-pemanfaatan-ruang-terbuka/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *