AHY Soroti Pentingnya Pembangunan Properti TOD dan Perumahan Terjangkau

Infrastruktur17 Dilihat

Jakarta, propertyandthecity.com — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan pentingnya penerapan dua konsep besar dalam menjawab tantangan perumahan di Indonesia, yakni Transit Oriented Development (TOD) dan Urban Regeneration.

Hal itu ia sampaikan dalam pidato pada ajang Golden Property Award (GPA) 2025 yang digelar Indonesia Property Watch (IPW) bersama Rumah123, dan disponsori oleh Bank BTN, Schneider Electric, Mortindo, WIKA Industri Energi, Fortress Pintu Baja Motif Kayu, Bank BCA, juga B-Universe, BTV, BeritaSatu, dan Investor Daily sebagai media partnernya, di Hotel Raffles Jakarta, Senin (29/9/2025).

Menurut AHY, yang dalam kesempatan itu juga diberikan penghargaan sekaligus dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Pasar dan Infrastruktur Perumahan Indonesia oleh IPW, bahwa urbanisasi semakin deras dan diprediksi 70 persen penduduk dunia, termasuk Indonesia, akan tinggal di kota. Karena itu, pembangunan kawasan mesti terintegrasi dengan transportasi publik yang terjangkau, hijau, dan berkelanjutan.

“TOD akan meningkatkan efisiensi, kenyamanan, kesehatan, sekaligus menekan emisi karbon menuju target net zero emission 2060,” ujarnya.

Selain itu, konsep Urban Regeneration juga menjadi perhatian. AHY menyebut banyak kawasan kumuh di perkotaan yang menjadi kantong kemiskinan sekaligus pusat kriminalitas. “Regenerasi kota akan menjadikan lingkungan lebih bersih, aman, nyaman, sekaligus produktif,” katanya.

AHY menambahkan, selain rumah tapak, pemerintah juga mendorong pembangunan vertical housing dengan drainase dan sanitasi yang memadai. Jika relokasi diperlukan, hal itu harus dilakukan secara adil.

Akses dan Skema Pembiayaan

Lebih lanjut, AHY menekankan bahwa pembangunan perumahan bukan sekadar soal jumlah, tetapi juga aksesibilitas masyarakat. Karena itu, skema pembiayaan menjadi kunci.

Ia menyebut program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) ditingkatkan dari 20 ribu unit menjadi 350 ribu unit rumah. Hingga 26 September 2025, lebih dari 180 ribu unit sudah terealisasi.

READ  Kabar Permintaan Properti di Paramount Petals Tinggi

Baca Juga: Di Acara GPA 2025, AHY Tekankan Legacy dalam Pembangunan Perumahan

Selain itu, pemerintah juga meluncurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan yang menyediakan akses pembiayaan hingga Rp500 juta untuk rumah pertama, serta hingga Rp5 miliar untuk mendukung pengembang dan kontraktor lokal. “Dengan skema ini, perumahan diharapkan lebih terjangkau sehingga semakin banyak masyarakat bisa hidup layak di rumah milik sendiri,” tutur AHY.

Kolaborasi Pentahelix

Dalam acara yang bertema The Legacy, AHY juga menegaskan bahwa pembangunan perumahan tidak bisa dijalankan pemerintah sendiri. Diperlukan kolaborasi Pentahelix yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas, media, dan masyarakat luas.

“Kita dorong skema KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha), melibatkan dunia swasta, lembaga internasional, hingga filantropis. Semua untuk menghadirkan blended finance yang kredibel dan berkelanjutan, demi pembangunan perumahan massal di seluruh Indonesia,” tegasnya. (*)

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/golden-property-awards-2025-ahy-soroti-pentingnya-pembangunan-properti-tod-dan-perumahan-terjangkau/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *