AHY Sebut Perumahan Kunci Ketahanan Kota dan Inklusi Sosial

Infrastruktur97 Dilihat

Jakarta, propertyandthecity.com – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa perumahan tidak hanya menjadi titik awal dalam strategi adaptasi iklim di kawasan perkotaan, tetapi juga merupakan kunci ketahanan kota, inklusi sosial, dan pertumbuhan yang berkeadilan.

Pernyataan tersebut disampaikan AHY dalam sesi tematik Forum Urbanisasi BRICS ke-4 yang digelar di Istana Itamaraty, Kementerian Luar Negeri Brasil, Senin (23/6) waktu setempat.

“Membangun infrastruktur berkelanjutan itu perlu, tetapi belum cukup. Kita juga harus membangun kesempatan. Dan sedikit investasi yang mampu membuka kesempatan sebesar perumahan,” ujar AHY, dalam keterangan tertulis, Rabu (25/6/2025).

Menurut AHY, membangun infrastruktur yang ramah lingkungan memang penting, tetapi harus disertai upaya untuk membuka akses dan peluang bagi masyarakat, terutama melalui investasi strategis di sektor perumahan.

Ia juga memaparkan, dalam satu dekade terakhir, lebih dari tujuh juta rumah di Indonesia rusak akibat bencana, dan sekitar 80 persen di antaranya disebabkan oleh banjir. Kerusakan ini tak hanya berdampak pada tempat tinggal, tetapi juga berbagai aspek kehidupan masyarakat.

“Setiap atap yang hilang bukan hanya berarti kehilangan tempat tinggal, tapi juga risiko terhadap kesehatan, mata pencaharian, dan pendidikan. Karena itulah adaptasi harus dimulai dari rumah, tempat di mana hari dimulai,” lanjutnya.

Sebagai bagian dari respons terhadap tantangan tersebut, pemerintah Indonesia tengah menyusun Peta Jalan Perumahan Tangguh Nasional. Peta jalan ini mencakup berbagai elemen penting seperti pondasi tahan banjir, sistem kelistrikan yang aman, atap penampung air hujan, akses sanitasi, hingga pelindung alami seperti sabuk mangrove.

Namun AHY mengingatkan, ketahanan fisik saja tidak cukup. Lokasi hunian juga harus strategis, terhubung dengan transportasi publik dan pusat aktivitas warga.

READ  BSD Secret Zoo Beroperasi Tahun Depan

“Perumahan yang terjangkau harus terhubung dengan pekerjaan, sekolah, dan layanan publik melalui pengembangan berbasis transportasi massal (transit-oriented development). Adaptasi tidak boleh mendorong keluarga ke pinggiran. Adaptasi harus menempatkan mereka di pusat kesempatan,” tegasnya.

Forum Urbanisasi BRICS ke-4 ini bertujuan memperkuat kerja sama antar negara anggota dan mitra BRICS dalam mewujudkan urbanisasi yang berkelanjutan. Kehadiran Menko AHY dalam forum ini merupakan undangan langsung dari Menteri Perkotaan Brasil, Jader Barbalho.

Sebagai catatan, BRICS merupakan kelompok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Forum ini juga dihadiri sejumlah negara mitra seperti Indonesia, Mesir, Ethiopia, Nigeria, Bolivia, dan Kuba, dengan total partisipasi mencapai 72 delegasi dari berbagai kawasan Global South.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/di-forum-brics-ahy-sebut-perumahan-kunci-ketahanan-kota-dan-inklusi-sosial/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *