HomeBabby.my.id, (JAKARTA) — Generasi muda, khususnya milenial dan gen z diprediksi akan semakin mudah memiliki hunian di tahun 2025 ini. Apakah lantaran harga rumah makin terjangkau?
Berkat berbagai kebijakan strategis yang diterapkan pemerintah, generasi mudah akan semakin dekat dengan rumah impian mereka.
Baca Juga: Desain Berkelanjutan dalam Real Estat, Tren yang Semakin Mendominasi Pasar
Laporan terbaru Pinhome Indonesia Residential Market Report 2024 & Outlook 2025 menyebutkan bahwa, insentif pajak, dan suku bunga yang lebih rendah, serta pembangunan infrastruktur berkontribusi besar dalam membuka peluang kepemilikan rumah bagi milenial dan gen z.
Generasi muda yang selama ini menghadapi tantangan dalam membeli rumah kini mendapatkan lebih banyak kesempatan.
Dengan perpanjangan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100%, penurunan BI Rate, serta peningkatan aksesibilitas di luar Pulau Jawa, tren positif di sektor properti diprediksi akan terus berlanjut hingga akhir 2025.
Inventori Properti Naik 130%, Harga Rumah Makin Terjangkau
Pasar properti menunjukkan pertumbuhan dinamis cenderung positif di tahun 2024 lalu. Data dari Pinhome mengungkap bahwa total inventori rumah di Indonesia meningkat 130%, terutama di wilayah dengan infrastruktur strategis.
Pencarian rumah tumbuh di semua segmen, dengan rumah sederhana memimpin pertumbuhan 149%.
Baca Juga: 80% Wisatawan Indonesia Pilih Hotel ‘Budaya Lokal’, Ini Alasannya!
Suku bunga BI yang fluktuatif tidak menghalangi pertumbuhan transaksi KPR dan KPA sebesar 60%, dengan KPR Take Over mendominasi 63%.
“Kami optimis akses kepemilikan rumah dapat tetap terbuka khususnya bagi milenial dan gen z, generasi yang selama ini disebut sulit memiliki rumah. Potensi yang inklusif juga terlihat di area luar Pulau Jawa, dimana minat pembelian rumah diprediksi akan meningkat terkait konektivitas yang semakin baik,” ungkap Dayu Dara Permata, CEO & Founder Pinhome.
Adapun permintaan rumah sederhana (dengan harga di bawah Rp200 juta) mengalami lonjakan permintaan, terutama di daerah berikut:
- Kabupaten Tangerang, tumbuh 120% secara tahunan (2023 vs 2024): Khususnya di kecamatan seperti Sepatan, Pasar Kemis, dan Rajeg. Hal ini sejalan dengan pencanangan program 3 Juta Rumah yang juga dimulai di Kabupaten Tangerang pada November 2024.
- Bandar Lampung: 593%
- Balikpapan: 555%
- Kabupaten Sukabumi: 292%
- Kabupaten Malang: 265%
Dengan meningkatnya jumlah rumah yang tersedia, konsumen memiliki lebih banyak pilihan dengan harga yang lebih kompetitif.
Baca Juga: Midea Promo Super Berkah 2025: Menangkan Mobil, Umroh, hingga Voucher Belanja Miliaran Rupiah!
Tren ini diharapkan terus berlanjut, seiring dengan meningkatnya pembangunan proyek perumahan di berbagai daerah.
PPN DTP 100% Diperpanjang, Generasi Muda Diuntungkan
Kabar baik bagi pembeli rumah pertama! Pemerintah telah memperpanjang insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100% hingga Juni 2025.
Insentif ini terbukti meningkatkan transaksi properti sebesar 54% pada kuartal 4 tahun 2024 dibandingkan periode sebelumnya.
Berkat kebijakan ini, pembelian rumah dengan harga di bawah Rp2 miliar semakin meningkat, khususnya di segmen rumah pertama yang menjadi incaran milenial dan gen z.
Dengan adanya insentif pajak ini, calon pembeli bisa mendapatkan rumah dengan harga lebih murah tanpa harus terbebani oleh pajak yang tinggi.
Penurunan BI Rate, Cicilan KPR Jadi Lebih Ringan
Turunnya BI Rate juga memberikan dampak positif bagi sektor properti. Pada September 2024, Bank Indonesia menurunkan BI Rate dari 6,25% menjadi 6%, yang langsung memicu pertumbuhan transaksi KPR dan KPA sebesar 58% pada kuartal 4 tahun lalu.
Baca Juga: Easton Urban Kapital Pasarkan Cluster Kedua Wovendream House, Rumah Dekat LRT Ciracas Mulai Rp2,5 Miliaran
Pada Januari 2025, BI kembali menurunkan suku bunga ke 5,75%, yang diprediksi akan semakin memperkuat daya beli masyarakat.
Dengan suku bunga yang lebih rendah, cicilan KPR menjadi lebih ringan dan semakin mudah dijangkau oleh generasi muda.
Menurut Dayu Dara Permata, tren positif ini menjadi sinyal baik bagi pasar properti. “Dengan penurunan BI Rate, akses terhadap pembiayaan properti semakin terbuka bagi milenial dan gen z. Ini adalah waktu yang tepat untuk membeli rumah,” katanya.
Pembangunan Infrastruktur Dorong Pertumbuhan Properti di Luar Jawa
Selain kebijakan pajak dan suku bunga, pembangunan infrastruktur menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan pasar properti.
Baca Juga: Terjual 85 Persen, Cluster Avilla Nova Jadi Andalan Baru Samanea Hill, Hunian Modern di Parung Panjang
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang telah mencapai 1.042 km dan ditargetkan mencapai 3.000 km, semakin membuka akses ke berbagai wilayah baru.

Beberapa provinsi yang mencatat peningkatan inventori rumah dijual (2023 vs 2024) di provinsi-provinsi yang dilalui JTTS, antara lain:
- Riau: 143%
- Lampung: 132%
- Sumatera Utara: 123%
Sementara untuk wilayah Bali, sejak awal 2024, inventori hunian premium meningkat secara konsisten, dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 96% secara kuartalan pada kuartal 3.
Peningkatan ini sejalan dengan dimulainya konstruksi MRT dan LRT, menunjukkan respons positif pasar yang berpotensi meningkatkan nilai investasi.
Baca Juga: 5 Tren Hunian Masa Kini, Desainer Global Beberkan Desain Revolusioner yang Wajib Diketahui!
“Kami percaya peluang kepemilikan rumah bagi milenial dan gen z akan lebih nyata dengan dorongan kebijakan serta pembangunan strategis yang lebih merata di wilayah Indonesia,” tegas Dayu Dara.
Baca berita lainnya di GoogleNews
———
KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0813 8225 4684
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertiterkini.com/harga-rumah-makin-terjangkau-kebijakan-2025/