Danantara, Pilar Investasi Baru Prabowo untuk Hilirisasi dan Infrastruktur Nasional

Infrastruktur59 Dilihat
Danantara, Pilar Investasi Baru Prabowo untuk Hilirisasi dan Infrastruktur Nasional
Danantara, Pilar Investasi Baru Prabowo untuk Hilirisasi dan Infrastruktur Nasional

Jakarta, propertyandthecity.com Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang sudah diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada pekan lalu, dengan alokasi investasi awal sebesar Rp 300 triliun atau sekitar 20 miliar dolar AS, diproyeksikan menjadi motor penggerak utama pembangunan infrastruktur serta hilirisasi industri di Indonesia.

Dalam pidato peresmiannya di Istana Kepresidenan itu, Prabowo menegaskan bahwa gelombang pertama investasi Danantara akan difokuskan pada proyek-proyek strategis nasional, termasuk hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembangunan kilang minyak, serta pusat data kecerdasan buatan.

“Gelombang pertama investasi senilai 20 miliar dolar Amerika, dalam kurang lebih 20 proyek strategis bernilai miliaran dolar, akan difokuskan pada hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, serta pembangunan pusat data kecerdasan buatan,” ujar Prabowo, dilansir dari kompas.com, (04/03/2025).

Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menilai bahwa investasi ini akan meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia dan memperkuat sektor industri manufaktur sebagai penyedia lapangan kerja berkualitas. Namun, ia menekankan pentingnya profesionalisme serta penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG).

“Danantara bisa menjadi pilar penting pembangunan. Tetapi, supaya peran itu bisa dijalankan dengan baik, profesionalisme dan GCG Danantara harus solid, world class,” kata Wijayanto.

Dorongan terhadap Infrastruktur Strategis

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyambut baik pembentukan Danantara dan berharap badan ini dapat mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

“Infrastruktur bukan sekadar proyek fisik, tetapi fondasi utama dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera,” ujar Dody dalam kesempatan berbeda kepada media.

Ia menambahkan bahwa pemerintah ingin menciptakan sistem pembiayaan yang lebih berkelanjutan agar pembangunan infrastruktur tidak terkendala oleh keterbatasan anggaran.

READ  Sa Pa Yang Memanjakan Mata Anda

Hal ini sejalan dengan pernyataan pengamat tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, yang menilai bahwa investasi Danantara akan difokuskan pada proyek infrastruktur yang memberikan keuntungan cepat, seperti bendungan, jaringan irigasi, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung.

“Untuk mendukung program Presiden Prabowo, maka Danantara juga harus berinvestasi pada pembangunan infrastruktur untuk mendukung ketahanan pangan, air dan energi, seperti bendungan baru, jaringan irigasi, PLTA dan PLTS Terapung di atas waduk/bendungan, serta menjaga kualitas jalan tetap andal,” ujarnya di Jakarta, dilansir dari antaranews, (04/03/2025).

Dalam proyek infrastruktur, Nirwono memproyeksikan investasi yang dilakukan oleh Danantara akan berfokus terhadap pembangunan infrastruktur yang dapat menghasilkan keuntungan secara cepat.

“Danantara pasti akan difokuskan untuk pembangunan infrastruktur yang dapat cepat kembali untung,” ujar Nirwono.

Keterlibatan WIKA dalam Proyek Hilirisasi

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menjadi salah satu pemain utama dalam pembangunan infrastruktur yang mendukung hilirisasi dan industrialisasi. Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya, menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk mendukung program hilirisasi pemerintah dengan berpartisipasi dalam berbagai proyek Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning (EPCC).

Baca Juga: Menteri Ara Bakal Gandeng Danantara dan Himbara untuk Dukung Pembiayaan Perumahan

“Sesuai dengan program pemerintah, yaitu hilirisasi dan industrialisasi untuk mendorong daya saing Indonesia di dunia, WIKA juga terlibat dalam berbagai proyek-proyek EPCC,” kata Mahendra.

Dengan pengalaman dan portofolio yang luas, WIKA optimistis dapat berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur strategis yang sejalan dengan prioritas pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, terutama dalam ketahanan energi, pangan, dan sumber daya air.

Konsolidasi INA dan BUMN

Sebagai lembaga baru, Danantara akan mengonsolidasikan Indonesia Investment Authority (INA) dan tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu Bank Mandiri, Bank BRI, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia, dan MIND ID.

READ  Ide Dan Solusi Desain Kamar Mandi Estetis

Dengan sinergi ini, pemerintah berharap Danantara dapat mempercepat realisasi investasi strategis yang berdampak besar terhadap perekonomian nasional.

Prabowo menyebutkan bahwa dana awal Rp 300 triliun yang dialokasikan ke Danantara berhasil dihimpun dalam 100 hari pertama pemerintahannya. Dana tersebut merupakan hasil dari efisiensi dan penghapusan belanja-belanja yang kurang tepat sasaran.

“Kami berhasil mengamankan lebih dari Rp 300 triliun, hampir 20 miliar dolar AS dalam bentuk tabungan negara. Dana yang sebelumnya terhambat oleh inefisiensi, korupsi, dan belanja yang kurang tepat sasaran,” ungkap Prabowo dengan lantang.

Dengan strategi investasi yang terarah dan dukungan dari berbagai pihak, Danantara diharapkan dapat menjadi pilar penting dalam mewujudkan visi pembangunan infrastruktur dan industrialisasi Indonesia di masa depan. (*)

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/danantara-pilar-investasi-baru-prabowo-untuk-hilirisasi-dan-infrastruktur-nasional/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *