RM.id Rakyat Merdeka – Suasana meriah dan hangat menyambut rombongan balap sepeda Tour De Entete 2025 di Kabupaten Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya.
Pada etape lima menempuh jarak 176,7 kilometer dari Waingapu menuju Tambolaka ini, hangatnya warga menyambut pembalap dengan berbagai cara terasa seperti teriknya matahari Sumba.

Kemeriahan bahkan sudah terasa sejak di titik start di depan Kantor Bupati Sumba Timur di Waingapu, Senin (15/9/2025). Di pinggiran pagar pembatas area start, belasan pelajar Pramuka membentangkan bendera merah putih selebar dua meter, dengan panjang 340 meter. Di bawahnya, juga dibentangkan kain tenun ikat hinggi bermotif kaliudu dengan ukuran yang sama.
Baca juga : Pebalap Sepeda Internasional Hadiri Gala Dinner
Para pebalap yang start berjumlah 71 orang. Sebelum dilepas Wakil Bupati Yonathan Hani, mereka sempat dihibur Tarian Panampang Mbaru dan Ningguharama.

Tarian tradisi penyambutan Sumba Timur itu diiringi tetabuhan dan yel-yel Kayaka (laki-laki) dan Kalaka (perempuan). Yel-yel yang diteriakkan kayaka dan kalaka terdengar berupa teriakan melengking tinggi, seperti yang kerap disuarakan suku-suku Indian di pedalaman benua Amerika.
Pada tarian Ningguharama, penari laki-laki membawa tombak dan tameng seperti prajurit perang.

Baca juga : Kunjungi Kampung Wisata Raja, Pebalap Sepeda Berburu Kelapa Muda
Titik start sesungguhnya (real start) dimulai 1,6 kilometer dari kantor bupati. Pebalap langsung berpacu dalam peloton (grup utama atau kelompok/rombongan pesepeda) besar pada tiga kilometer pertama. Sesudahnya, lima pembalap melakukan breakaway dan meninggalkan peloton 40 detik di belakang.
Kelimanya segera disusul dua pebalap, sehingga bertujuh mereka terus berpacu melebarkan gap dengan peloton sampai hampir satu menit. Di dalamnya, termasuk pemegang jersey kuning Kenny Cornelis (Universe) dan jersey hijau Louis Buffin (Kronospeed).

Sekitar 13 kilometer dari titik start, peloton terpecar setelah tujuh pebalap yang memisahkan diri dari peloton, terus mengejar empat pebalap terdepan dan meninggalkan peloton hampir satu menit di belakangnya. Kelompok terdepan terdiri dari pebalap tim 7Eleven, Kronospeed, Malaysia Pro Cycling, dan Nusantara BYC.
Baca juga : Alcaraz Rebut Kembali Peringkat 1 Dari Sinner
Memasuki jalan menanjak sebelum Kahiri, empat pebalap melesat memperlebar jarak dari peloton, diikuti 10 pebalap yang mengejarnya. Saat memasuki Hutan Lindung Manupele Tanandaru, jarak pebalap terdepan dengan peloton sudah 3,27 menit.
Rombongan pembalap terpecah menjadi tiga, yaitu empat pebalap terdepan, kelompok pengejar berisi 10 pebalap, dan peloton berjumlah sekitar 25 pebalap. Lima pembalap tercecer di belakang.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.