RM.id Rakyat Merdeka – Dalam upaya memperluas jaringan penerbangannya, Vietjet mengumumkan peluncuran layanan penerbangan langsung perdananya yang menyambungkan pusat ekonomi Vietnam, Ho Chi Minh City, dengan ibu kota Filipina, Manila.
Rute ini akan mulai beroperasi pada 22 November 2025 dengan frekuensi lima kali penerbangan pulang-pergi setiap minggunya.
Hal ini sebagai bentuk memberikan akses lebih luas ke salah satu koridor paling dinamis di Asia Tenggara bagi keperluan bisnis, perjalanan, maupun pertukaran budaya.
Pembukaan rute ke Manila ini menjadi bagian dari langkah ekspansi Vietjet di kawasan Asia sepanjang 2025 yang mencakup peluncuran layanan penerbangan ke China, India, Jepang, dan Singapura, serta sejumlah rute tambahan yang akan segera dibuka dalam waktu dekat.
Sementara itu pada paruh pertama 2025, Vietjet Aviation Joint Stock Company (Vietjet Air) membukukan kinerja positif.
Baca juga : Emiliano Martinez Gagal Gabung Setan Merah
Pendapatan dari layanan angkutan udara mencapai VND35,601 triliun atau sekitar Rp 20,66 triliun. Laba sebelum pajak perseroan mendekati VND1,6 triliun atau sebesar Rp 929 miliar.
Angka ini meningkat 37 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pendapatan konsolidasian tercatat sebesar VND35,837 triliun atau sekitar Rp20,81 triliun, sedangkan laba sebelum pajak melampaui VND1,651 triliun atau senilai Rp958 miliar.
Hal ini merefleksikan lonjakan tahunan yang impresif sebesar 65 persen.
Di periode yang sama, Vietjet mengoperasikan lebih dari 79.000 penerbangan dan melayani 14,4 juta penumpang.
Baca juga : PDC Resmikan Rumah Produksi Pengolahan Tempe di Pesantren Indramayu
Kondisi keuangan perusahaan terlihat tetap solid, tercermin dari likuiditas yang sehat serta total aset konsolidasi yang kini mencapai lebih dari VND112 triliun atau sekitar Rp65,03 triliun.
Vietjet juga mencatatkan kemajuan signifikan dalam hal ekspansi armada serta perluasan kehadiran globalnya sepanjang paruh pertama tahun ini.
Maskapai ini memesan tambahan 20 unit Airbus A330neo, sehingga total pesanan mencapai 40 pesawat dan menjadikan Vietjet sebagai pelanggan terbesar A330neo di dunia.
Pada ajang Paris Air Show 2025, Vietjet mencatat tonggak bersejarah dengan memesan 100 unit Airbus A321neo serta menambahkan 50 opsi pembelian.
Kesepakatan ini menjadi yang terbesar di industri penerbangan global dan menempatkan Vietjet di jajaran 10 maskapai dengan pesanan pesawat terbanyak di dunia.
Baca juga : Pertamina Patra Niaga Salurkan SAF, Penerbangan Perdana Dapat Apresiasi
“Kami memiliki visi dan tekad untuk menjadikan Vietnam sebagai pusat penerbangan regional yang mencakup transportasi penumpang, layanan teknis, logistik, pelatihan, penelitian, rantai pasokan global, serta infrastruktur penerbangan. Kami akan terus membangun armada yang kuat dan modern untuk mewujudkan tujuan tersebut,” ungkap Chairwoman Vietjet, Nguyen Thi Phuong Thao, dalam keterangannya, Kamis (4/9/2025).
Ia menambahkan, selain itu Vietjet dan Rolls-Royce menandatangani perjanjian pengadaan 40 mesin Trent 7000 untuk mendukung armada Airbus A330neo berbadan lebar yang telah beroperasi. Sehingga jumlah total pesanan mesin tersebut kini mencapai 80 unit.
Di bidang infrastruktur, Vietjet resmi memulai pembangunan Pusat Pemeliharaan Teknis Pesawat di Bandara Internasional Long Thanh yang tengah dibangun saat ini.
“Fasilitas tersebut akan dilengkapi dengan Hangar 3 dan 4, yang mampu menangani hingga 10 pesawat secara bersamaan sesuai standar internasional,” pungkasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.