Tren Properti Awal 2025: Perkantoran, Ritel dan Logistik Tumbuh

HomeBabby.my.id, (JAKARTA) — Tren properti awal 2025 memperlihatkan bahwa sektor properti Indonesia, khususnya di Jakarta dan sekitarnya, mengalami pertumbuhan positif di hampir semua segmen strategis.

Berdasarkan laporan terbaru JLL Indonesia, subsektor seperti perkantoran, ritel, logistik, perumahan tapak, dan pergudangan menunjukkan stabilitas bahkan perkembangan, menandakan kuatnya fondasi industri properti nasional dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

Baca Juga: Kuartal I 2025, Harga Rumah Seken Nasional Melambat: 3 Kota Ini Tetap Tumbuh di Atas 8%

Sektor perkantoran mencatat kinerja yang menggembirakan di triwulan pertama 2025. Tingkat hunian di kawasan pusat bisnis (CBD) meningkat menjadi 71%, didorong oleh minat perusahaan yang terus mencari gedung dengan kualitas lebih baik dan lokasi strategis, seperti untuk gedung Grade A (termasuk Premium).

Permintaan terhadap ruang kantor berkualitas tinggi di lokasi strategis tetap kuat. Hal ini mencerminkan bahwa kualitas dan lokasi masih menjadi prioritas utama dalam keputusan sewa kantor,” ungkap Yunus Karim, Head of Research JLL Indonesia.

Fenomena flight-to-quality masih terjadi, termasuk perpindahan dari nonCBD ke CBD. Di sisi lain, kawasan nonCBD mencatat tingkat hunian yang stabil di angka yang sama, menunjukkan konsistensi permintaan secara umum.

Panji Aziz, Head of Tenant Representation JLL Indonesia, menambahkan bahwa ruang siap pakai dan harga kompetitif menjadi incaran penyewa.

Baca Juga: Perkuat Kepemimpinan, JLL Tunjuk Vivin Harsanto dan Panji Aziz Duduki Posisi Baru

Gedung Grade A (termasuk Premium) di kawasan CBD mencatat kenaikan harga sewa 0,8% dibandingkan triwulan sebelumnya. Transaksi masih didominasi ruang di bawah 1.000 meter persegi,” jelasnya.

Adapun sektor teknologi dan jasa keuangan menjadi penyewa aktif ruang perkantoran, meski efisiensi biaya tetap diperhatikan oleh banyak perusahaan dalam merancang strategi ruang kerja mereka.

READ  Perkuat Kepemimpinan, JLL Tunjuk Vivin Harsanto dan Panji Aziz Duduki Posisi Baru

Inovasi Ritel dan Pergudangan Dorong Adaptasi Pasar

Pusat perbelanjaan juga menunjukkan perkembangan yang menjanjikan. Di awal tahun ini, sebuah mal baru berkonsep lifestyle shopping center dibuka di Jakarta Pusat, menghadirkan fasilitas hiburan yang menarik bagi pengunjung.

Pengembang terus berupaya menarik trafik dan penyewa dengan pendekatan inovatif pasca pandemi.

Pemilik pusat perbelanjaan kini semakin responsif terhadap perubahan preferensi konsumen,” terang Yunus.

Baca Juga: Cap Rate Industri Melonjak di Q1 2025: Investor Fokus ke Jakarta dan Seoul

Selain pusat perbelanjaan segmen menengah, beberapa pusat perbelanjaan yang berada di lokasi strategis dengan akses transportasi umum yang baik juga tengah melakukan pembenahan secara berkelanjutan.

“Langkah ini menunjukkan upaya pemilik pusat perbelanjaan untuk terus beradaptasi dengan perubahan preferensi konsumen dan tren pasar terkini,” tegas Yunus.

Sementara itu, pasar kondominium menunjukkan kehati-hatian. Aktivitas penjualan tidak mengalami lonjakan karena bertepatan dengan bulan Ramadhan.

Total penjualan tidak menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya, mengindikasikan bahwa pasar belum sepenuhnya pulih dari penurunan yang terjadi sejak tahun 2020.

“Namun, proyek dengan lokasi strategis, komitmen pembangunan, serta skema pembayaran menarik tetap menerima respons positif,” ungkap Yunus.

Baca Juga: Peningkatan Sektor Properti di Tiga Bulan Pertama 2025: Simak Fakta Menarik Ini!

Vivin Harsanto, Head of Growth & Strategic Consulting JLL, menambahkan, memasuki triwulan pertama tahun 2025, peluncuran proyek kondominium baru masih terbatas dengan hanya satu proyek yang baru diluncurkan di Bekasi sebagai kelanjutan dari proyek yang sudah ada.

savasa kota deltamas, kota deltamas cikarang, investasi properti, rumah di ckarang, jual rumah cikarang, cikarang bekasi, koridor timur jakarta, infrastruktur, properti di cikarang,
Progress pembangunan rumah di SAVASA Kota Deltamas, Cikarang, Bekasi. (Foto: Dok. Savasa)

Di sisi lain, lanjutnya, dua proyek kondominium yang berlokasi di Bogor dan Bekasi telah mencapai tahap penyelesaian dan sedang dalam proses serah terima.

READ  City Hub Commercial Resmi Diperkenalkan! Solusi Bisnis Cuan di Lokasi Premium Summarecon Serpong

Unit kecil masih menjadi pilihan utama di Bodetabek, karena keterjangkauan sangat memengaruhi keputusan pembelian. Ini menunjukkan pentingnya strategi pengembangan yang presisi dan sesuai kebutuhan pasar,” jelasnya.

Permintaan Logistik Meningkat, Investor Tetap Optimis

Sektor logistik dan pergudangan menjadi bintang di triwulan pertama. Tingkat hunian gudang modern meningkat dari 87% menjadi 90%, mengindikasikan permintaan sehat terhadap fasilitas industri yang siap sewa dan sesuai spesifikasi teknis tertentu.

Baca Juga: Huawei Mate XT Resmi Dirilis, Ponsel Lipat-Tiga Pertama di Dunia, Plus 2 Produk Unggulan yang Mengejutkan

Farazia Basarah, Country Head & Head of Logistics & Industrial JLL Indonesia, menyebut bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok, terutama dari sektor kendaraan listrik (EV), elektronik, barang konsumen bergerak cepat (FMCG), dan peralatan rumah tangga menjadi penyewa utama.

Kebutuhan ruang hibrida untuk perakitan dan workshop turut mendorong pertumbuhan,” jelasnya.

Wilayah yang memiliki persaingan ketat cenderung menawarkan harga lebih kompetitif dibanding area yang lebih stabil.

“Ini menjadi peluang bagi investor dan penyewa yang ingin masuk ke pasar logistik Indonesia yang terus berkembang,” kata Farazia.

Dari sisi investasi, subsektor seperti perumahan tapak, hotel, pendidikan, kesehatan, dan pusat data tetap menarik.

Baca Juga: Diganjar Penghargaan, Program Vinilon Group Tingkatkan Pendapatan Warga NTT Hingga 117 Persen

Penyedia Jasa Truk Terbaik, industri logistik
Ilustrasi industri logistik – Truk pengiriman barang dari Deliveree. (Dok. Deliveree)

Herully Suherman, Senior Director Capital Markets JLL Indonesia, menekankan bahwa strategi investor kini lebih cermat dan selektif. Namun, minat mereka tetap tinggi berkat kebijakan pro-investasi dan potensi ekonomi Indonesia.

Sementara itu, sektor pariwisata juga mulai bangkit, menunjukkan ketangguhan di awal tahun 2025.

Bali mencatat kenaikan wisatawan mancanegara sebesar 8%, sedangkan hotel di Jakarta mempertahankan kinerja dengan menaikkan tarif meski okupansi menurun.

READ  Kementerian PKP Luncurkan Rumah Subsidi Untuk Pekerja Migran

Julien Naouri, Executive Vice President, Investment Sales, Hotels & Hospitality Group, JLL Asia Pacific mengatakan bahwa, baik di Bali maupun Jakarta sedang Bersiap untuk pembukaan hotel baru pada tahun 2025 di tengah pemulihan perjalanan internasional secara bertahap.

“Peningkatan aktivitas transaksi yang diantisipasi menjelang paruh kedua mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor di Indonesia,” terang Julien.

Baca Juga: Menteri PU Tinjau Infrastruktur Pengendali Banjir Bandara Yogyakarta Internasional Airport

Prospek jangka panjang sektor properti di Indonesia, menurut Herully, tetap positif, didukung oleh upaya pemerintah dalam menyambut investasi asing dan kemampuan adaptasi terhadap dinamika global.

“Serta potensi sosio-ekonomi yang menjadikan Indonesia tetap menjadi tujuan investasi yang menarik di Asia Tenggara,” tutupnya.

***
Baca berita lainnya di GoogleNews

———
KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]

– Advertisement –

Demo Below News

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertiterkini.com/tren-properti-awal-2025-tumbuh-positif/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *