HomeBabby.my.id, (BALI) — Tren investasi properti di Bali kini terus menunjukkan pergeseran signifikan. Dari kawasan-kawasan yang sudah jenuh lantaran harga properti yang terlampau tinggi, seperti Canggu, Seminyak dan Ubud, kini minat investor mulai mengarah ke daerah baru yang lebih tenang dan alami—salah satunya adalah kawasan Nyanyi di Kabupaten Tabanan.
Lokasinya yang tidak terlampau jauh dari Canggu, dan beberapa kawasan lain membuat Nyanyi menjadi opsi strategis berikutnya, terutama dengan potensi imbal hasil sewa (rental yield) yang tinggi.
Fenomena ini bukan kebetulan. Peningkatan jumlah wisatawan asing, fokus pemerintah pada pariwisata berkualitas, serta berkembangnya gaya hidup yang lebih dekat dengan alam telah mendorong perubahan signifikan dalam tren investasi properti di Bali.
Tidak dipungkiri, bahwa dalam beberapa tahun terakhir, kawasan seperti Canggu telah menjadi magnet utama bagi investasi properti di Bali.
Namun, popularitasnya yang melonjak juga membawa dampak negatif berupa kemacetan, kepadatan bangunan, hingga kenaikan harga tanah dan properti yang sangat cepat.
Akibatnya, investor kini mulai mencari alternatif lokasi yang menjanjikan potensi pertumbuhan namun belum terlalu berkembang.
Nyanyi menawarkan itu semua: lingkungan alami yang masih asri, akses yang mudah, serta potensi keuntungan yang menjanjikan.
Baca Juga: Nuanu Kenalkan Bus Stop Enam, Halte Bus Cetak 3D Pertama di Bali
Bahkan beberapa pengembang dan investor melihat kawasan ini sebagai “the next Canggu” karena nilai tanahnya yang masih relatif rendah namun dengan prospek kenaikan yang signifikan.
Popularitas kawasan Nyanyi yang kian melambung menarik banyak investor properti termasuk para pengembang untuk pengembangan properti jangka menengah hingga panjang.
Menurut Evgeny Obolentsev, General Manager NPG Indonesia, kawasan Nyanyi telah menjadi ‘hidden gem’ bagi investor yang menginginkan perpaduan antara ketenangan, keasrian, dan potensi keuntungan jangka panjang.
“Tren saat ini adalah ke arah alam, keasrian lingkungan, dan suasana damai. Kawasan Nyanyi sangat cocok untuk itu, apalagi infrastruktur sudah sangat mendukung,” ujarnya.
Baca Juga: The Pavilions, Wellness Living Pertama di Bali Siap Diluncurkan: OXO Hadirkan 24 Vila Mewah dan Unik
Pantai Nyanyi dikenal akan pasir hitam eksotis, ombak besar ideal untuk surfing, dan pemandangan matahari terbenam yang memukau.
Tak heran jika kawasan ini mulai dilirik generasi muda dan wisatawan asing yang mencari pengalaman autentik Bali.
Tren Investasi Properti di Bali Menguat di Kawasan Alternatif

Perubahan tren investasi properti di Bali ini juga turut didukung oleh data dari konsultan properti Knight Frank.
Disebutkan bahwa Bali merupakan salah satu dari sepuluh lokasi pilihan bagi para miliarder global untuk dijadikan rumah kedua.
Baca Juga: Investasi Hingga Rp2,4 Triliun, Apa Saja yang Sudah Dibangun Nuanu dalam Kawasan Terpadu di Bali?
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Bali pasca-2021 mencapai 7,5% dengan rata-rata okupansi hotel dan vila hingga 75%.
Sebagai destinasi wisata unggulan dunia, Bali menawarkan potensi pengembalian investasi yang sangat menarik.
Sebagai ilustrasi, vila di kawasan strategis di Bali bisa memberikan rental yield (hasil sewa) antara 15% hingga 25% per tahun, jauh melampaui rata-rata global yang hanya sekitar 5%.
Hal ini terjadi karena Bali memiliki tingkat keterisian (okupansi) hotel dan vila yang tinggi, yakni sekitar 70% hingga 80% sepanjang tahun.
Lebih menarik lagi, Kabupaten Tabanan menempati posisi kelima setelah Badung, Denpasar, Gianyar, dan Jimbaran, dengan indeks permintaan properti mencapai 3,28%.
Baca Juga: Berawal dari Candaan Sang Ayah, Kini Iwan Sunito Kelola Proyek Hingga Rp25 Triliun
Wilayah ini juga termasuk dalam pengembangan untuk kawasan metropolitan Bali: Sarbagita (Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan).
Sehingga dengan demikian, Tabanan bisa dikatakan sebagai salah satu kawasan yang paling prospektif untuk investasi di Bali.
“Bahkan, jika dilihat dari posisi indeks permintaan properti, Tabanan berada di atas Nusa Dua, Seminyak dan Ubud,” tegasnya.
Dan Tabanan, khususnya Nyanyi, ungkapnya, menawarkan berbagai keuntungan investasi. “Baik dari sisi harga tanah yang masih terjangkau maupun proyeksi kenaikan nilai dalam beberapa tahun ke depan,” lanjutnya.
Ecoverse, Simbol Investasi Berkelanjutan di Jantung Nyanyi

Sebagai bagian dari transformasi Nyanyi, NPG Indonesia menghadirkan proyek hunian premium Ecoverse—kompleks perumahan yang mengedepankan keberlanjutan dan harmoni dengan alam.
Baca Juga: Paramount Petals Tancap Gas: Akses Tol Langsung Capai 40%, Siap Dibuka Akhir 2025
Terletak di gerbang Nuanu Creative City, proyek ini menawarkan 35 unit apartemen dan 16 unit townhouse setinggi 2 dan 3 lantai, yang dibangun dengan standar tinggi dan berstatus leasehold selama 28 tahun, serta opsi perpanjangan hingga 30 tahun.
“Kami menghadirkan Ecoverse sebagai hunian berkualitas dengan kenyamanan maksimal, sejalan dengan prinsip keberlanjutan yang menjadi nilai inti kami,” jelas Evgeny.
Unit-unit hunian di Ecoverse, proyek dengan area hunian seluas 5.250 meter persegi ini sudah terjual 75%, menunjukkan antusiasme pasar yang tinggi.
Fasilitas premium juga tersedia, seperti kolam renang olympic sepanjang 25 meter, gym dan restoran, bahkan menjadi satu-satunya proyek di sekitar Nuanu Creative City yang memiliki fasilitas parkir bawah tanah.
Dan untuk menunjang mobilitas para penghuni, sekaligus mendukung prinsip-prinsip keberlanjutan, Ecoverse menyediakan kendaraan buggy listrik.
Baca Juga: Hisense Luncurkan HT SATURN dengan 13 Speaker, Hadirkan Kekuatan Audio Home Theatre di Rumah
Tak hanya itu, struktur bangunan Ecoverse dijamin dengan garansi hingga 25 tahun, menandakan komitmen NPG terhadap kualitas dan keamanan investasi jangka panjang.
Nuanu Creative City dan Ekosistem Kolaboratif di Bali

Pengembangan proyek Ecoverse di kawasan Nyanyi juga tidak lepas dari kehadiran Nuanu Creative City, area seluas 44 hektar yang dirancang sebagai pusat kreativitas dan gaya hidup berkelanjutan.
Nuanu mengintegrasikan elemen pendidikan, seni, budaya, kesehatan, dan hiburan dalam satu ekosistem yang mendukung kolaborasi dan kehidupan yang harmonis dengan alam.
“Nuanu menjadi titik temu bagi para kreator, pemimpin, dan inovator yang ingin hidup lebih bermakna, seimbang, dan berdaya cipta,” kata Evgeny.
Seiring dengan terus berkembangnya Nuanu Creative City, ucap Evgeny, NPG Indonesia juga menghadirkan Ecoverse, proyek hunian premium yang terletak di gerbang menuju pengembangan proyek visioner ini,” lanjutnya.
Proyek ini mempertegas arah baru dalam pembangunan properti Bali, yang tidak sekadar menjual lokasi tetapi menawarkan gaya hidup.
Bagi investor, ini menjadi peluang emas untuk menanam modal di properti dengan prospek jangka panjang yang cerah, baik dari sisi nilai jual kembali maupun pendapatan pasif tahunan dari hasil sewa.
***
Baca berita lainnya di GoogleNews
———
KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertiterkini.com/tren-investasi-properti-di-bali-bergeser/