Tren Interior Favorit Anak Muda Bikin Rumah Makin Aesthetic!

Jakarta, propertyandthecity.com – Tren desain interior terus berkembang dan menghadirkan berbagai konsep baru. Gaya industrial dan minimalis menjadi dua pilihan populer, terutama di kalangan generasi muda. Keduanya memiliki ciri khas serta penggunaan material yang berbeda. Berikut cara memilih material yang tepat dari kedua gaya tersebut. 

Gaya Industrial

Gaya industrial mengedepankan keaslian material dengan tampilan yang tegas dan maskulin. Konsep ini terinspirasi dari desain pabrik dan gudang tua yang memiliki kesan mentah serta unfinished. Gaya interior rumah, kantor, atau kafe jadi tampak lebih menarik bila dipadukan dengan nuansa desain ini. Karena gaya industrial memang tak kalah spesial dan bersifat timeless dibandingkan desain minimalis.

Material utama yang sering digunakan dalam gaya industrial mencakup baja dan besi yang biasa digunakan untuk struktur bangunan, rangka furnitur, hingga aksen dekoratif. Batu bata ekspos sering dimanfaatkan untuk menambah karakter pada dinding tanpa perlu tambahan finishing, sementara beton ekspos kerap digunakan pada lantai, dinding, hingga countertop untuk memberikan kesan kokoh. Selain itu, kayu, besi, dan logam biasanya dimanfaatkan untuk membuat kursi, meja, atau elemen pelengkap pada dinding.

Gaya industrial sangat cocok bagi anak muda, khususnya generasi Z, yang ingin menghadirkan suasana unik dan artistik dalam hunian mereka. Apartemen atau co-living space dengan konsep ini sering menjadi pilihan karena memberikan sentuhan modern yang mencerminkan kreativitas.

Gaya industrial menggabungkan estetika dan fungsionalitas secara harmonis, menjadikannya ideal bagi mereka yang menginginkan hunian berkarakter kuat, tetapi tetap nyaman dan praktis. Seiring meningkatnya popularitas, gaya ini tidak hanya menciptakan ruang yang menarik secara visual, tetapi juga memiliki nilai investasi tinggi, terutama untuk properti komersial seperti kafe dan restoran.

Gaya Minimalis

Sementara itu, gaya minimalis lebih menekankan pada kesederhanaan dan fungsionalitas. Konsepnya adalah “less is more”, di mana pemilihan material lebih menitikberatkan pada kebersihan visual dan ketahanan. Kayu dengan finishing halus sering digunakan pada lantai dan furnitur untuk memberikan kesan hangat dan natural. 

Konsep minimalis yang menonjolkan material polos tanpa banyak aksen biasanya diseimbangkan dengan keberadaan pepohonan agar tampilan lebih hidup dan tidak monoton. Selain itu, elemen hijau juga mendukung konsep rumah ramah lingkungan, sehingga menciptakan hunian yang nyaman dan estetis.

Kaca dan cermin juga menjadi elemen penting yang membantu menciptakan ilusi ruang yang lebih luas dan terang. Marmer atau granit sering dimanfaatkan untuk meja dapur atau lantai, menghadirkan tampilan elegan dan bersih. Logam dengan finishing matte atau glossy digunakan sebagai aksen modern pada pegangan pintu dan kaki furnitur, sementara warna netral seperti putih, abu-abu, atau beige mendominasi desain minimalis untuk menciptakan suasana yang tenang dan rapi.

Gaya minimalis sering menjadi pilihan bagi generasi Z yang mengutamakan efisiensi ruang dan kenyamanan. Hunian minimalis seperti apartemen studio atau tiny house sangat sesuai dengan gaya hidup praktis mereka. Dengan desain yang fungsional dan tidak memerlukan banyak dekorasi berlebihan, gaya minimalis menawarkan keseimbangan antara estetika dan kemudahan perawatan, yang sangat cocok bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi dan menyukai suasana yang bersih serta rapi.

Pemilihan material berperan penting dalam estetika, kenyamanan, dan perawatan jangka panjang. Jika menyukai tampilan mentah dengan kesan artistik dan maskulin, gaya industrial dengan ekspos material alami bisa menjadi pilihan. Namun, jika kamu lebih mengutamakan kesederhanaan serta suasana bersih dan luas, gaya minimalis lebih sesuai. Industrial menonjolkan karakter kuat, sementara minimalis menghadirkan ketenangan dalam kesederhanaannya.