RM.id Rakyat Merdeka – Puncak ibadah haji saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) adalah masa yang paling dinanti, namun juga paling menantang. Dengan jutaan jemaah berkumpul di satu tempat plus suhu udara yang sangat panas di Tanah Suci, meningkatkan potensi risiko heat stroke (serangan panas).
“Heat stroke merupakan situasi kedaruratan yang dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat. Heat stroke terjadi ketika suhu udara tinggi dan tubuh tidak lagi mampu mengontrol suhunya sendiri sehingga menyebabkan suhu inti tubuh meningkat drastis mencapai di atas 40 derajat celcius atau 104 derajat Fahrenheit,” terang Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo, seperti dimuat di laman sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Baca juga : Dudung Bawa Amanah Presiden, Upayakan Jemaah Haji Nyaman dan Khusyuk Beribadah
Menurut Liliek, kondisi ini dapat merusak otak, jantung, ginjal, dan otot. Gejala umum meliputi:
- Suhu tubuh yang sangat tinggi,
- Kulit panas, merah, dan kering (atau terkadang lembap jika masih ada keringat),
- Sakit kepala berdenyut,
- Pusing dan kebingungan,
- Mual dan muntah,
- Denyut nadi cepat dan kuat,
- Hilang kesadaran atau kejang.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama dengan Kementerian Agama (Kemenag) terus mengingatkan jemaah untuk menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya. “Kami tak bosan-bosan mengimbau agar para jemaah menjaga kesehatannya, diatur minum air putih/Zamzamnya hingga mencapai 2 liter dan cegah dehidrasi dengan rutin minum oralit. Bagi jemaah yang mempunyai riwayat penyakit komorbid, harap selalu menyediakan obat-obatannya di tas kecil yang selalu dibawa,” jelasnya.
Baca juga : Mulai 1 Juni, Operasional Bus Shalawat Dihentikan Sementara
Liliek lalu membagikan beberapa tips yang dapat dilakukan para jemaah untuk pencegahan heat stroke. Yaitu:
1. Hidrasi maksimal adalah kunci utama
- Minum air putih dengan teratur, jangan menunggu haus. Minumlah air putih sesering mungkin, sedikit demi sedikit, setiap 15-20 menit.
- Manfaatkan Air Zamzam, minumlah air Zamzam yang melimpah ruah.
- Rutin minum oralit untuk menggantikan cairan elektrolit tubuh yang hilang karena suhu udara yang tinggi
- Hindari minuman manis dan berkafein seperti minuman bersoda, kopi, atau teh manis, karena justru bisa mempercepat dehidrasi.
- Bawa botol minum pribadi yang dapat diisi ulang.
2. Lindungi diri dari paparan sinar matahari langsung
- Gunakan pelindung kepala seperti topi lebar, payung, atau kanebo/handuk basah yang dililit di kepala, yang efektif melindungi dari sengatan matahari.
- Cari tempat berteduh. Sebisa mungkin hindari beraktivitas di bawah terik matahari langsung, terutama antara pukul 10.00 hingga 16.00. Manfaatkan tenda atau area yang teduh.
3. Istirahat cukup dan jangan memaksakan diri
- Prioritaskan istirahat. Meskipun semangat ibadah tinggi, tubuh memerlukan istirahat. Tidur yang cukup sangat penting untuk memulihkan stamina.
- Kenali batas diri. Jika merasa lelah, pusing, atau tidak enak badan, segera beristirahat. Jangan memaksakan diri untuk melakukan aktivitas yang terlalu berat.
4. Nutrisi seimbang dan konsumsi makanan tepat waktu
- Makan dengan teratur dan konsumsi makanan yang disiapkan tepat waktu.
- Perhatikan batas waktu konsumsi. Makanan yang diberikan memiliki batas waktu konsumsi yang tertera. Jangan mengkonsumsi makanan yang sudah lewat batas waktu karena berisiko terkontaminasi bakteri.
- Konsumsi makanan bergizi. Pastikan asupan nutrisi seimbang untuk menjaga energi dan daya tahan tubuh.
5. Manfaatkan teknologi sederhana
- Semprotan air yang berisi air dingin atau air Zamzam dapat memberikan efek sejuk dan membantu menurunkan suhu tubuh.
- Kipas angin genggam/portabel atau kipas manual dapat membantu sirkulasi udara di sekitar tubuh.
6. Segera cari pertolongan kesehatan jika menunjukkan gejala
- Jangan tunda jika Anda atau jemaah lain menunjukkan gejala heat stroke atau merasa tidak enak badan. Segera laporkan kepada petugas kesehatan terdekat. Penanganan dini sangat penting untuk menyelamatkan jiwa.
- Sediakan selalu obat-obatan pribadi di dalam tas kecil yang selalu dibawa ke mana pun berada.
- Informasikan kondisi kesehatan. Bagi jemaah jika memiliki riwayat penyakit tertentu, informasikan kepada ketua rombongan atau tenaga kesehatan haji kloter (TKHK).
“Semoga dengan tips-tips mencegah heat stroke ini, para jemaah dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji di Armuzna dengan aman, nyaman, dan khusyuk, sehingga memperoleh haji yang mabrur. Ingat, kesehatan adalah modal utama dalam beribadah,” tutup Liliek.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.