RM.id Rakyat Merdeka – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto melakukan kunjungan kerja ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Garut pada Rabu (16/7/2025). Dalam kunjungannya, Menteri Agus mengajak Kepala Lapas untuk aktif membangun jejaring dan menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan eksternal, guna mendukung pengembangan potensi ekonomi warga binaan.
Menurutnya, lembaga pemasyarakatan saat ini tidak hanya berperan sebagai tempat pembinaan, tetapi juga memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pemberdayaan dan pelatihan keterampilan. Hasil karya warga binaan diharapkan dapat menjadi produk yang bernilai jual tinggi, termasuk dalam bentuk suvenir dan komoditas ekspor.
Baca juga : Karya Warga Lapas Garut Diekspor Hingga Ke Prancis, Menteri Imipas Beri Jempol
“Sebagai Kepala Lapas, dituntut untuk aktif membangun jejaring dan menjalin komunikasi yang konstruktif dengan berbagai pihak di luar. Tujuannya agar hasil karya warga binaan bisa menjadi produk yang bernilai ekonomis dan berdaya saing,” ujar Menteri Agus saat berdialog dengan jajaran Lapas Garut.
Menteri Agus menambahkan, pembinaan berbasis produktivitas dinilai mampu menyerap tenaga kerja dari kalangan warga binaan dalam jumlah besar. Hal tersebut menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Salah satu program unggulan yang dimiliki Lapas Garut adalah pengolahan sabut kelapa menjadi coir shade untuk kebutuhan ekspor. Kegiatan ini mampu menyerap antara 100 hingga 200 warga binaan, tergantung kapasitas produksi yang berjalan.
Baca juga : Menperin: Industrialisasi RI Dirancang Tanggguh Dan Jangka Panjang
Selain pengolahan sabut kelapa, warga binaan Lapas Garut juga terlibat dalam berbagai kegiatan produktif lainnya seperti peternakan domba dan ayam, pembibitan lalat maggot, budidaya ikan lele, konveksi, serta pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian mandiri.
Menteri Agus memberikan apresiasi kepada Kepala Lapas Kelas IIA Garut, Rusdedy, atas inisiatif dan kemampuannya mengenali potensi lokal yang ada. Salah satu kunci keberhasilan Lapas Garut, menurut Menteri Agus, adalah keterlibatan aktif Rusdedy dalam berbagai komunitas lokal di Kota Garut.
Baca juga : Pertamina Patra Niaga Dorong Koperasi Binaan Tumbuh Mandiri
“Kalapas harus paham potensi daerah yang dipimpinnya. Di Garut, Pak Rusdedy bergabung dengan beberapa komunitas lokal. Dari situ muncul berbagai inisiatif produktif, seperti pengolahan sabut kelapa. Ini bukti bahwa Lapas bisa berkembang jika peka terhadap lingkungan sekitar,” ungkap Menteri Agus.
Mengakhiri kunjungannya, Menteri Agus meninjau langsung area kerja warga binaan berupa tempat produksi coir shade dan konveksi. Berbagai area kerja yang ada di Lapas Garut menjadi bukti bahwa Lembaga Pemasyarakatan juga dapat menyediakan program pembinaan kemandirian yang memberikan dampak nyata bagi warga binaan dan masyarakat.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.