
RM.id Rakyat Merdeka – Dinamika ekonomi global yang diproyeksi masih naik turun hingga akhir tahun 2025, dinilai Tim Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tetap memberikan pengaruh bagi ekonomi dalam negeri. Indikator domestik menunjukkan ketahanan yang relatif kuat.
“Maka, pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir tahun berada di kisaran 5 hingga 5,1 persen, dan mencapai 5,2 persen pada tahun 2026,” kata Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro dalam acara Mandiri Macro and Market Brief 4Q25 Indonesia Economic Outlook : Building Resilience in The Midst of Global Turbulence secara virtual, Rabu (3/12/2025).
Menurut pria yang akrab disapa Asmo ini, proyeksi tersebut lebih rendah dari target dalam Asumsi Ekonomi Makro APBN 2025 sebesar 5,2 persen, dan APBN 2026 sebesar 5,4 persen.
“Hal ini karena dinamika ekonomi global masih diwarnai fluktuasi mulai dari kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat hingga perlambatan permintaan dunia,” ujarnya.
Sementara pada kuartal IV-2025, pertumbuhan ekonomi diperkirakan lebih akseleratif atau tumbuh 5,08 persen, naik dari kuartal sebelumnya sebesar 5,04 persen, didorong oleh terutama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Namun di tengah tekanan tersebut, indikator domestik menunjukkan ketahanan yang relatif kuat.
Baca juga : Presiden Prabowo Apresiasi BI Jaga Pertumbuhan Ekonomi RI
Kondisi ini pun turut menjadi sorotan utama pelaku industri serta pemangku kebijakan untuk menilai prospek ekonomi Indonesia tahun 2026.
Asmo mengatakan, sejumlah data awal telah mengindikasikan perbaikan yang konsisten. Tercermin dari Purchasing Manufacturing Index (PMI) meningkat ke 53,3, sementara indeks keyakinan konsumen mencapai titik tertinggi dalam lima bulan.
“Perbaikan ini menandakan pulihnya persepsi masyarakat terhadap prospek ekonomi, sekaligus membuka ruang akselerasi pada 2026,” katanya.
Asmo menambahkan, ketahanan Indonesia tidak terlepas dari efektivitas kebijakan pemerintah dan otoritas moneter yang berjalan secara sinergis.
Kebijakan moneter dan fiskal yang ekspansif serta serangkaian stimulus ekonomi berkontribusi mendorong pemulihan konsumsi masyarakat.
“Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III tahun 2025 yang mencapai 5,04 persen serta inflasi yang terjaga di 2,7 persen menjadi bukti solid bahwa fundamental ekonomi tetap kokoh,” ujarnya.
Baca juga : Strategi Baru Lazada: Brand Jadi Pusat Percepatan Ekonomi Digital
Dia mengatakan, sinergi kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif menjadi jangkar kestabilan, sekaligus menyiapkan fondasi peningkatan aktivitas ekonomi tahun depan.
Selain itu, meski tekanan eksternal mendorong outflow portofolio dan depresiasi nilai tukar, respons pemerintah dan Bank Indonesia dinilai tetap efektif menjaga keseimbangan pasar keuangan.
Kenaikan belanja pemerintah, stabilnya pasar obligasi, serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menyentuh level all time high menunjukkan bahwa kepercayaan investor domestik masih kuat.
“Melihat kondisi tersebut, Bank Mandiri memperkirakan ekonomi Indonesia berpeluang tumbuh 5,2 persen pada 2026, didorong konsumsi rumah tangga, pemulihan investasi, serta kebijakan fiskal yang lebih ekspansif,” ujarnya.
Asmo menuturkan, program strategis Pemerintah diproyeksikan memberikan multiplier effect ke berbagai sektor, khususnya manufaktur, industri pengolahan, dan sektor padat karya.
Dari sisi intermediasi, dia memandang sektor perbankan berada dalam kondisi yang mendukung. Hal ini dapat terlihat pada, penyaluran kredit Bank Mandiri hingga kuartal III 2025 yang mampu tumbuh 11 persen secara year on year (yoy).
Baca juga : Setan Merah Dipermalukan 10 Pemain Everton Di Old Trafford
“Angka ini lebih tinggi dibanding industri didukung permintaan pembiayaan produktif, serta likuiditas yang membaik,” ucapnya.
Asmo menambahkan, dominasi Current Account and Saving Account (CASA) alias dana murah pun turut menjaga efisiensi biaya dana.
Menurutnya, optimisme terhadap pemulihan ekonomi akan tetap terjaga selama koordinasi kebijakan terus berjalan efektif.
“Dalam hal ini, sinergi antara pemerintah, regulator, dan pelaku industri menjadi faktor kunci dalam menjaga stabilitas, memperkuat produktivitas nasional, serta membuka ruang akselerasi pertumbuhan di tahun mendatang,” pungkasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.






